ORA KONCOAN, ORA PATHEKEN
:D

Pertemanan di medsos itu kadang memang unik. Setidaknya bagi saya.

Ada beberapa akun yang saya anpren karena saya tidak merasa nyaman untuk melanjutkan pertemanan dengan akun tersebut. (Tentunya tanpa pengumuman. Saya berusaha cukup tahu diri dengan tidak memosisikan diri layaknya orang penting, hingga merasa perlu mengumumkan hal semacam itu.)

Namun ada akun yang statusnya kadang ngeselin, tapi tidak sampai saya anpren, karena sebagian status lainnya saya anggap bermanfaat, sementara kekesalan tersebut masih bisa saya tolerir. Atau, karena ada alasan tertentu lainnya.

Tapi ada pula akun yang status-statusnya ngeselin dan saya anggap kurang bermanfaat bagi saya, sementara ia juga mengancam akan menganpren atau minta dianpren bagi siapa yang tidak sepandangan dengannya. UNIKNYA, yang begini justru saya tidak anpren. Saya abaikan dan lewatkan saja, karena saya ogah didikte semacam itu. "Memangnya siapa elu hingga perlu dituruti kemauannya?!" Kalau ia benar menganpren saya karena merealisasikan ancamannya, saya malah justru akan gembira: slot kuota pertemanan semakin lowong.

:D

Itu pengalaman dan sikap saya dalam bermedsos. Bagaimana dengan Anda? 
 
14/12/2020 




-------------------------------------------------  
 
MANHAJ "POKOKNYA" (ATAU, POKOKNYA "MANHAJ"?)

B: Fulan sesat!  

A: Apa bukti dan alasannya?

B: Saya tidak mau berdebat!

A: Ok. Orang yang waras dan normal memang tidak seharusnya berdebat dengan orang yang kurang waras atau kurang akalnya.

:D

Pesan moral: Janganlah melontarkan pernyataan yang kita sendiri belum bisa mempertanggungjawabkannya, atau bahkan kita belum memahami duduk persoalannya secara baik, apalagi jika itu berkaitan dengan hak dan kehormatan sesama.

#status_umum

11/12/2020
AdniKu

-------------------------------------------------   
 
Katanya, agar bisa dicintai oleh orang lain, seseorang perlu terlebih dulu mencintai dirinya sendiri.

Mungkin karena itulah ada yang memberi "like" dan/atau "love" pada statusnya sendiri.

:D 

10/12/2020 
 
-------------------------------------------------  

A FATHER TO HIS SON
(Poem by Carl Sandburg) 

A father sees his son nearing manhood.
What shall he tell that son?
'Life is hard; be steel; be a rock.'
And this might stand him for the storms
and serve him for humdrum monotony
and guide him among sudden betrayals
and tighten him for slack moments.
'Life is a soft loam; be gentle; go easy.'
And this too might serve him.
Brutes have been gentled where lashes failed.
The growth of a frail flower in a path up
has sometimes shattered and split a rock.
A tough will counts. So does desire.
So does a rich soft wanting.
Without rich wanting nothing arrives.
Tell him too much money has killed men
and left them dead years before burial:
the quest of lucre beyond a few easy needs
has twisted good enough men
sometimes into dry thwarted worms.
Tell him time as a stuff can be wasted.
Tell him to be a fool every so often
and to have no shame over having been a fool
yet learning something out of every folly
hoping to repeat none of the cheap follies
thus arriving at intimate understanding
of a world numbering many fools.
Tell him to be alone often and get at himself
and above all tell himself no lies about himself
whatever the white lies and protective fronts
he may use against other people.
Tell him solitude is creative if he is strong
and the final decisions are made in silent rooms.
Tell him to be different from other people
if it comes natural and easy being different.
Let him have lazy days seeking his deeper motives.
Let him seek deep for where he is born natural.
Then he may understand Shakespeare
and the Wright brothers, Pasteur, Pavlov,
Michael Faraday and free imaginations
Bringing changes into a world resenting change.
He will be lonely enough
to have time for the work
he knows as his own.




-------------------------------------------------

2048 

* * * * *

SS ini adalah seperti kata pepatah: Gara-gara salah pencet setitik rusak sudah sepermainan!

Tapi skor segini pun tampaknya sudah cukup layak kalau mau diadu dengan sesama pengguna aplikasi 2048 (Classic, kolom 4 x 4). 

16 Agustus 2020 



-------------------------------------------------

Belajar “Mainan” Baru

* * * * *

Beberapa tahun silam, ketika sejumlah rekan saya sibuk dengan “takhrij hadits”, saya malah melakukan “takhrij” saham. Setelah belajar, yang nyaris seluruhnya otodidak, tentang “Technical Analysis”, saya membuat codingtakhrij” saham via aplikasi Amibroker (dengan memanfaatkan fitur AFL: Amibroker Formula Language). Hasil coding itu kalau di-copas-kan ke Word (dengan default setting), jumlahnya mencapai 40 halaman. Dari jumlah itu, 2/3-nya merupakan pengeditan terhadap hasil coding orang lain, sedangkan 1/3-nya coding mandiri. Jumlah sebanyak itu juga didapat melalui proses penambahan dan revisi puluhan kali. (Hasil ketika coding itu dijalankan dapat dilihat pada SS, di situ sebenarnya terdapat banyak kolom yang di-hide untuk simplifikasi.)

Adapun sekarang, untuk suatu keperluan, saya kembali “terpaksa” mulai belajar “mainan” baru bernama Statistika dan SPSS (juga tools pendukung lainnya). Memusingkan, terlebih dengan usia yang semakin bertambah, tapi juga sekaligus cukup menyenangkan.

Bagi sebagian orang yang kuliahnya dulu memang belajar tentang itu, apa yang saya alami sekarang mungkin dianggap sudah telat. (Better late than never?)
😃

Ketika menghadapi kesulitan semacam ini, saya jadi teringat motivasi yang dulu sering disampaikan oleh seorang atasan saya yang baik hati. Menurutnya, orang yang pintar by default pada bidang tertentu itu tidak ada; yang ada hanyalah mereka yang lebih dahulu dan lebih lama belajar di bidang tersebut.

Semoga dimudahkan untuk belajar "mainan" baru tersebut...

15/07/2020 









-------------------------------------------------

Trik ini layak dicoba. Tapi kayaknya untuk praktiknya saja butuh lebih dari dua menit...
😃

Kalau saya sedang kena insomnia, berjam-jam di tempat tidur pun nggak bisa tidur, bahkan pernah sampai setelah Subuh. Sebaliknya kalau sedang kena ngantuk berat, ketika duduk bekerja di depan laptop pun bisa mendadak tertidur....
😃 


26/06/2020




-------------------------------------------------

Amplopologi

* * * * *

Dalam sebagian kesempatan saya pernah tampil sebagai pemateri secara panel dengan seorang kawan.

Seusai acara, sebagaimana umumnya, panitia penyelenggara pun memberikan amplop untuk pemateri. Kawan saya, karena posisinya lebih dekat, adalah yang menerima amplop tersebut, dan ternyata ia menolaknya! 

Yah begitulah contoh kalau memang belum jodoh, eh rezeki... Yang sudah disediakan di depan mata pun tidak bisa diraih. 


Jadi apa itu amplopologi? Embuh. Itu istilah yang muncul dari sebuah grup WA yang beranggotakan sejumlah orang bingung. Bisa jadi ia merupakan cabang ilmu pengetahuan tentang klasifikasi penyikapan terhadap amplop, atau tentang relasi amplop dengan alergi dan apologi. 
:D

#statusgajelas 


18/06/2020 

-------------------------------------------------


Coret- coretan perdana dalam membuat gambar digital. Kalau hasilnya ke depan bisa lebih baik, saya terpikir untuk menyampaikan pesan dengan cara ini; mencoba meniru Mas Ustaz Abun Nada.

Ketika kecil dahulu saya hobi menggambar. Hasil dan kemampuan gambar saya waktu itu pun rasanya jauh lebih baik dibandingkan sekarang. Tangan saya saat ini lumayan "kaku" kalau dipakai menggambar, karena hobi tersebut sudah sangat lama saya tinggalkan. 


18/06/2020  


-------------------------------------------------


Silakan kalau ada yang mau coba lagi mengerjakan tes semacam ini. Iseng-iseng tak berhadiah. Tes ini tampaknya lebih menantang dibandingkan beberapa tes online lainnya yang sejenis dengannya.

Oh iya, sebagaimana yang pernah disampaikan sebelumnya: anggaplah ia semacam placebo effect (efek plasebo, efek obat kosong) untuk meningkatkan optimisme dan mental positif.
😃

https://www.arealme.com/iq-2020/id/  


08/06/2020




------------------------------------------------- 

["KANAN" ATAU "KIRI"?]

Iseng tes ulang. Ikutan sebagian teman. Kayaknya dulu hasilnya lebih berimbang antara "analisis" dan "imajinasi".


Sebagian penelitian mutakhir menyebutkan bahwa teori "Otak Kanan dan Kiri" itu sekadar pseudosains (pengetahuan palsu, mitos) belaka.


Bagaimanapun, yang jelas, otak yang masih berfungsi dengan baik termasuk karunia yang besar. Alhamdulillah.

31/05/2020 




-------------------------------------------------


Bagi yang sedang gabut dan butuh hiburan silakan iseng cobain tes tak berhadiah ini:
😃

http://memorado.eu/iqtest

Saya sendiri meyakini bahwa tes semacam ini cenderung over-simplified dan kurang akurat untuk pengukuran IQ yang sebenarnya. Saya juga pernah mengerjakan tes masuk sebagian korporasi/instansi yang tingkat kesulitannya berkali-kali lipat dibandingkan itu.

Namun bagi sejumlah kalangan, tes seperti itu bisa jadi setidaknya berkontribusi dalam membangkitkan optimisme dan mental positif. Mungkin ia semacam placebo effect (efek plasebo, efek obat kosong) yang dikenal dalam terapi medis. Allahu a'lam.
😃 

31/05/2020



-------------------------------------------------

EKSPLANASI RINGKAS TERKAIT DOA TURUN HUJAN* 

*Tulisan singkat ini disusun untuk merespon pertanyaan kakak penulis.

Diriwayatkan dari ‘Āisyah, ia mengatakan bahwa ketika Nabi (shallāllāhu ‘alayhi wa sallam) melihat hujan, beliau berdoa, 

اللهم صَيِّبا نافعا

Ya Allāh, (jadikanlah ia) sebagai hujan turun yang bermanfaat.” (HR al-Bukhārĩ, Aḥmad, dll.) 

Secara gramatikal, sebagaimana dijelaskan oleh Ibn Ḥajar dalam Fatḥ al-Bārī, kata “ṣayyiba” merupakan objek (kedua) dari kata kerja (fi’l) yang tak tampak (muqaddar), yaitu “jadikanlah ia”. 

Hal senada juga disebutkan oleh penulis ‘Awn al-Ma’būd, dan beliau juga menguraikan bahwa kata “ṣayyiba” berasal dari kata “ṣāba – yaṣūbu” yang bermakna turun. Sehingga “ṣayyiba” bermakna hujan yang turun atau mengalir. 

Dalam menerangkan hadis tersebut, al-Munāwĩ dalam Faydh al-Qadīr menukil dari al-Kasysyāf bahwa secara leksikologi, kata “ṣayyiba” mengandung makna superlatif (mubālaghah), yang menunjukkan hujan yang sangat deras. Karena itu, setelahnya ditambahkan atribut “bermanfaat” agar ia tidak menyebabkan mudarat dan kerusakan. Hanya saja, penggunaan diksi "bermanfaat" lebih bagus dan mengena dibandingkan diksi "tidak merusak". 

Allāhu a'lam

03/01/2020
Adni Abu Faris 

--------------------------------------------------- 


PERBEDAAN MAKNA HUJAN PADA KATA "MATHAR" DAN "GHAYTS" 

Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâriy, bahwa Ibn `Uyaynah berkata, "Tidaklah Allåh menyebut kata 'mathar' di dalam Quran melainkan bermakna azab. Dan (adapun selain itu) bangsa Arab menyebutnya sebagai 'ghayts', sebagaimana Firman Allåh: 

يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا

"Dia menurunkan ghayts (hujan karunia) setelah mereka berputus asa (dari turunnya hujan)." (QS al-Syûrâ/42: 28) 

Dr. Mushtafâ Dîb al-Bughâ, dalam anotasinya terhadap Shahîh al-Bukhâriy, menjelaskan bahwa ghayts adalah hujan yang bersifat rahmat, untuk minum dan pengairan. 

Namun, ada pula kritik terhadap pendapat Ibn `Uyaynah di atas, bahwa kata 'mathar' dalam Quran bisa juga merupakan sinonim dari 'ghayts'. Ibn Hajar menyebutkan kritik itu dalam Fathul Bârî, dengan mencontohkan QS al-Nisa'/4: 102, sebagai pijakan argumentasinya. Senada dengan itu pula yang tercantum dalam `Umdatul Qârî. Allåhu a`lam

اللهم سقيا رحمة لا سقيا عذاب ولا بلاء ولا هدم

"Ya Allah, jadikanlah hujan yang turun sebagai hujan rahmat untuk kami, bukan hujan yang menjadi azab, serta membawa musibah dan kehancuran." 

02/01/2020 
Adni Abu Faris 

-----------------------------------------------------

MEMBACA KUTIPAN TAFSIR, MILIK AL-HÂFIZH IBN KATSÎR, DI TENGAH SUASANA MUSIBAH BANJIR... 

Allåh berfirman: 

وَلَوْ يُعَجِّلُ اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُم بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ

"Dan sekiranya Allåh menyegerakan keburukan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, niscaya diakhiri ajal mereka." (QS Yûnus/10: 11) 

Dalam menafsirkan ayat tersebut, al-Hâfizh Ibn Katsîr menjelaskan:

"Allåh Ta`âlâ mengabarkan tentang kemahapenyantunan dan kelembutan-Nya terhadap para hamba-Nya, bahwa Dia tidak mengabulkan pada saat mereka mendoakan keburukan kepada diri, harta dan keturunan mereka, ketika mereka sedang gundah dan marah, sebagaimana halnya Dia mengabulkan saat mereka mendoakan kebaikan dan keberkahan terhadap hal tersebut. Allåh mengetahui bahwa sejatinya mereka tidak menginginkan dan memaksudkan hal buruk itu, sehingga Dia pun tidak mengabulkannya, sebagai bentuk kelembutan dan karunia dari-Nya." 

Selanjutnya Ibn Katsîr mengatakan, "Namun tidak seharusnya perbuatan itu diperbanyak, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh al-Hâfizh Abu Bakr al-Bazzâr dalam Musnad-nya...." 

لا تدعوا على أنفسكم، لا تدعوا على أولادكم، لا تدعوا على أموالكم، لا توافقوا من الله ساعة فيها إجابة فيستجيب لكم

"... Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri, anak-anak dan harta kalian. Jangan sampai kalian bersesuaian dengan waktu ijabah maka Allåh pun mengabulkannya." 

Selesai kutipan dari Ibn Katsîr.

Hadis dan penjelasan senada juga beliau sampaikan ketika menafsirkan QS al-Isrâ'/17: 11 (lihat status FB saya sebelumnya). Hadis yang semakna dengan itu juga diriwayatkan secara valid oleh Muslim, Abû Dâwûd dan selainnya. Allåhu a`lam

01/01/2020 
Adni Abu Faris 

--------------------------------------------------- 


Saya meyakini, dalam upaya membangun peradaban dan moderasi, sikap seharusnya dalam menghadapi masalah pengafiran dan pembidahan adalah dengan mengambil pandangan yang lebih hati-hati, serta dengan mengedepankan kesantunan dalam berargumentasi, dibandingkan caci maki dan emosi. 

31/12/2019
Adni Abu Faris

---------------------------------------------------- 

"Kalau kau lihat seorang yang: menjawab semua yang ditanyakan, menyebutkan semua yang ia ketahui, dan mengungkapkan semua yang ia saksikan; maka jadikanlah itu sebagai pertanda kebodohannya." 

* * * 

Gambar dari status Kiyai Rifa'i 




------------------------------------------------------



SYARAT PRA NIKAH UNTUK TIDAK DIPOLIGINI
.
Calon mempelai wanita dapat mempersyaratkan untuk tidak dipoligini, dan apabila pihak pria menerima syarat tersebut maka ia harus memenuhinya. Begitu juga ketika sang wanita mensyaratkan untuk tidak pindah domisili dan semisalnya.
.
Demikianlah pendapat pilihan Imam Ahmad, Ibn Qudâmah, Ibn Taimiyyah, Ibn Bâz, Ibn `Utsaimîn, dan lain-lain. Jika pihak pria melanggar, maka sang wanita berhak untuk memutus (mem-faskh) pernikahan. Pendapat ini berargumentasi dengan keumuman dalil yang mewajibkan pemenuhan persyaratan, terlebih syarat terkait pernikahan, sebagaimana hadis valid yang diriwayatkan oleh al-Bukhâriy dan Muslim: 


أحق الشروط أن توفوا بها ما استحللتم به الفروج

"Syarat yang paling berhak untuk dipenuhi adalah yang dengannya kalian menghalalkan hubungan kelamin (pernikahan)."  
.
Pendapat lainnya menyatakan bahwa persyaratan untuk tidak dipoligini adalah persyaratan yang batil dengan sendirinya, dan pernikahan tersebut tetap sah. Argumentasinya, poligini merupakan perkara yang diperkenankan syarak. Ini adalah pendapat dalam mazhab Hanafiy dan Syâfi`iy, sebagaimana disebutkan antara lain oleh al-Sarakhsiy dalam al-Mabsûth dan al-Nawawiy dalam al-Raudhah.

.
Terdapat pula rincian argumentasi beserta pendapat lainnya, sebagaimana dalam literatur fikih yang membahas tema pernikahan. Allahu a`lam.

.
adni abu faris

07/11/2019

-------------------------------------------------- 

TRADISI DAN POLIGINI
(Bukan "Ngejar Layangan")
.
"Loe mah enak nggak dipoligami." Kata seorang wanita kepada temannya.
.
Belakangan masalah poligami (tepatnya: poligini) memang tengah viral di medsos. Pemicunya kali ini adalah tulisan curhat berjudul "Layangan Putus" dari seorang wanita yang katanya dipoligini.

.
Saya kira termasuk faktor penting yang memengaruhi penerimaan wanita terhadap poligini adalah tradisi dan kondisi sosial masyarakat di sekitarnya. Di tengah masyarakat yang banyak terdapat praktek poligini, maka penerimaan wanita terhadapnya juga akan semakin besar. Sebab, tekanan yang dirasakan seorang wanita yang dipoligini akan semakin menguat apabila ia merasa tidak seberuntung rekan-rekannya yang tidak mengalami poligini. Kondisinya mungkin berbeda jika ia merasa memiliki rekan-rekan yang senasib dengannya.

.
Tradisi poligini yang semakin memudar, ditambah dengan derasnya arus feminisme dan emansipasi yang menginfiltrasi kalangan muslim/ah berdampak signifikan dalam menggerus penerimaan muslimah terhadap poligini tersebut. Allahu a'lam.

.
adni abu faris
05/11/2019

Post a Comment

 
Top