Beberapa hari lalu saya mendapat info bahwa sekalangan orang yang meramaikan kembali polemik ‘udzr bil-jahl mengedarkan video yang pematerinya memvonis Syaikh al-Albani sebagai pengikut sekte Murjiah, bahkan Jahmiyyah.

Itu sebenarnya tuduhan usang. Tuduhan semacam itu bahkan sudah ada ketika Syaikh al-Albani masih hidup. Tuduhan tersebut juga sudah direspon oleh banyak ulama, bahkan MASYAYIKH KIBAR (meminjam istilah yang biasanya didengungkan oleh mereka), dengan membela kehormatan dan kedudukan Syaikh al-Albani. Kalau kita mencarinya via internet, pembelaan-pembelaan tersebut juga tidak sulit ditemukan.

Kali ini saya cukupkan dengan menukil pembelaan dari Syaikh Ibn ‘Utsaymin, rahimahullah, salah seorang dari Masyayikh Kibar pada masa sekarang. Setelah wafatnya Syaikh al-Albani, Syaikh Ibn ‘Utsaymin pernah ditanya, “Apakah pendapat Syaikh al-Albani dalam isu keimanan merupakan pendapat Murjiah?”


Syaikh Ibn ‘Utsaymin menjawab, “Saya jawab dengan ucapan penyair terdahulu: ‘Keburukanlah yang menimpamu. Persedikitlah celaan terhadap mereka, atau tutuplah celah yang mereka tinggalkan.’

Al-Albani, rahimahullah, adalah seorang alim, muhaddits (ahli hadis) juga faqih (ahli fikih). Kedudukan beliau sebagai muhaddits lebih kuat dibandingkan sebagai faqih. Saya sama sekali tidak pernah mengetahui adanya ucapan beliau yang mengindikasikan paham Murjiah. Namun (begitulah) orang-orang yang INGIN MENGAFIRKAN MANUSIA, maka berkata tentang beliau dan yang semisalnya, bahwa mereka Murjiah. Ini termasuk memberi julukan dengan julukan yang buruk.

Saya mempersaksikan Syaikh al-Albani, rahimahullah, dengan istiqamah, keselamatan akidah dan bagusnya motif beliau. Namun demikian, kami tidak menyatakan bahwa beliau tidak pernah keliru. Sebab tidak ada yang ma’shum kecuali Rasul.” Selesai kutipan dari Syaikh Ibn ‘Utsaimin. 


Kalau selevel Syaikh al-Albani, rahimahullah, pun tidak selamat dari vonis, celaan dan penyesatan orang-orang tersebut, maka bagaimana lagi dengan para ustaz, para dai serta orang-orang yang level keilmuan dan kontribusinya masih di bawah beliau? Allahul-musta'an.  

27/04/2020
Adni Abu Faris

* * * * * 

Rekamannya: 








Transkripnya: 

الشيخُ المحقِّق مُحمَّد بن صالح بن عُثيمين رحمه الله عندما سُئِل عن الألبانيِّ: هل قَولهُ في مَسائِلِ الإيمانِ قولُ المرجئةِ؟

فأجابَ رحمه الله

أقولُ كما قال الأوَّل

أقِلُّوا عَلَيهِم لا أَبا لأبيكُمُ من اللَّومِ أو سُدُّوا المكانَ الَّذي سَدُّوا

الألبانيُّ –رحمه الله– عالمٌ، مُحدِّثٌ، فَقيهٌ، وإن كــانَ مُحدِّثاً أقوى منـهُ فَقيهاً، ولا أعلَمُ لَهُ كَلاماً يدلُّ على الإرجاءِ أبداً، لكنَّ الذين يُريدونَ أن يُكفِّروا الناسَ يَقولونَ عَنهُ، وَعن أمثالِه: إنَّهم مُرجئةٌ، فَهُوَ مِن بابِ التَّلقيبِ بألقابِ السُّوءِ

وأنا أشهدُ للشيخِ الألبانيِّ –رحمه الله– بالاستقامَةِ، وَسلامةِ المُعتقدِ، وحُسنِ المقصدِ، وَلكن مَعَ ذلكَ لا نَقولُ أنهُ لا يُخطئ، لأنَّه لا أحدَ مَعصومٌ إلا الرسولُ




Post a Comment

 
Top