Seperti yang telah saya singgung pada 
artikel sebelumnya, berikut ini adalah alih bahasa yang saya lakukan 
terhadap risalah ilmiah Syekh Ahmad Muhammad Syฤkir yang berjudul: Awฤ-il al-Syuhลซr al-`Arabiyyah Hal Yajลซzu Syar`an Itsbฤtuhฤ bi al-Hisฤb al-Falakiy. 
Versi hasil scan dari risalah 
yang berbicara tentang penggunaan metode hisab untuk penentuan awal 
Hijriah ini dapat diunduh antara lain melalui alamat: http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=91477 (versi cetakan ke-2 Maktabah Ibn Taymiyyah, tahun 1407 H).
Versi teks Arab dari risalah tersebut juga saya cantumkan di bawah, setelah edisi bahasa Indonesia. (Asalnya dari situs: http://ahmadmuhammadshakir.blogspot.com/) 
Semoga Allah menjadikan usaha saya untuk
 mengalihbahasakan risalah ini sebagai amal saleh yang memberi manfaat 
kepada umat pada umumnya, dan juga khususnya bagi diri saya sendiri 
kelak pada hari Kiamat. ฤmฤซn. 
~adni kurniawan, 
 http://adniku.blogspot.com 
———————————————————— 
PENGGUNAAN METODE HISAB UNTUK PENENTUAN AWAL BULAN HIJRIAH 
*******
Judul Asli: Awฤ-il al-Syuhลซr al-`Arabiyyah Hal Yajลซzu Syar`an Itsbฤtuhฤ bi al-Hisฤb al-Falakiy 
Karya:   Syekh Ahmad Muhammad Syฤkir rahimahullฤh
Alih Bahasa: Adni Kurniawan [http://adniku.blogspot.com, adni.kurniawan@gmail.com]
Keterangan Lainnya: Cetak tebal (bold) adalah dari penerjemah
*******
Bismillฤhirrahmฤnirrahฤซm.
Mahkamah Tinggi Syariah di Mesir menetapkan bahwa permulaan bulan Dzul Hijjah tahun ini (1357 H) jatuh pada hari Sabtu, sehingga `ฤชdul Adlha jatuh pada hari Senin (30 Januari 1939).
Beberapa hari kemudian, dipublikasikan 
di al-Muqattam bahwa pemerintah Arab Saudi belum menetapkan bahwa hari 
Sabtu sebagai permulaan bulan Dzul Hijjah
 [karena hilal belum terlihat di sana], sehingga awal bulan jatuh pada 
hari Ahad. Dengan demikian, wuquf di `Arafah jatuh pada hari Senin, 
sedangkan `ฤชdul Adlha jatuh pada hari Selasa (31 Januari 1939).
Pada hari Jumat, 21 Dzul Hijjah
 (10 Februari 1939) surat kabar al-Balฤgh mempublikasikan kabar dari 
korespondennya di Bombay, India, bahwa pada awal Februari 1939 kaum 
Muslim di Bombay berbeda pendapat tentang hari `ฤชdul Adlha. Kemudian ditetapkanlah `ฤชdul Adlha
 itu jatuh pada hari Rabu, berbeda dengan kerajaan-kerajaan Islam 
lainnya. Maknanya adalah, kaum Muslim di sana belum dapat menetapkan 
bahwa awal bulan jatuh pada hari Sabtu maupun Ahad [karena hilal belum 
terlihat], sehingga ditetapkanlah bahwa awal bulan jatuh pada hari 
Senin. 
Demikianlah yang terjadi pada kebanyakan
 bulan-bulan yang terkait dengan musim-musim ibadah, di mana kaum Muslim
 merukyat hilal di berbagai negeri-negeri Islam.  Kadang, hilal tersebut
 terlihat di salah satu negeri, namun negeri yang lain belum dapat 
merukyatnya. Akibatnya, terjadi perbedaan penentuan waktu pelaksanaan 
musim ibadah di negeri-negeri kaum Muslim. Sebagian negeri berpuasa 
ketika sebagian lain sedang berbuka. Sebagian negeri melaksanakan `ฤชdul 
Adlha ketika sebagian lain sedang berpuasa hari `Arafah. 
Ulama telah menuliskan 
pembahasan yang sangat berharga tentang mekanisme penetapan hilal, baik 
melalui literatur tafsir, hadits, fiqh maupun selainnya. Kalimat mereka 
sepakat, atau hampir sepakat, bahwa yang menjadi patokan dalam penetapan
 bulan hanyalah rukyat semata; dan bahwa metode hisab posisi bulan maupun perhitungan munajjim (ahli nujum, ahli perbintangan) tidak dapat dianggap. Hanya saja, dihikayatkan adanya suatu pendapat dalam madzhab Syฤfi`iy bahwa boleh bagi ahli hisab atau munajjim
 untuk mengamalkan hasil hisabnya itu bagi dirinya sendiri. Ada pula 
pendapat lain di kalangan mereka bahwa diperbolehkan bagi selain ahli 
hisab dan munajjim untuk bertaklid kepada keduanya; serta ada pula yang menyatakan bahwa yang boleh diikuti adalah ahli hisab, sementara munajjim tidak boleh diikuti. [Lihat: al-Majmลซ`, karya al-Nawawiy, vol. VI, hlm. 279 – 280.] 
Yang menjadi pegangan dalam bab ini adalah hadits-hadits shahih yang tidak diragukan lagi validitasnya: 
ุตُْูู
ُْูุง ِูุฑُุคَْูุชِِู َูุฃَْูุทِุฑُْูุง ِูุฑُุคَْูุชِِู، َูุฅَِّู ุบُู
َّ ุนََُْูููู
ْ َูุฃَْูู
ُِْููุง ุดَุนْุจَุงَู ุซَูุงَุซَِْูู.
“Berpuasalah kalian ketika melihat 
hilal dan berbukalah ketika kalian melihatnya. Jika kondisi mendung 
menghalangi kalian, maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya`bฤn menjadi 
tiga puluh hari.”  
ูุงَ ุชَุตُْูู
ُْูุง ุญَุชَّู ุชَุฑَْูุง ุงِْูููุงََู َููุงَ ุชُْูุทِุฑُْูุง ุญَุชَّู ุชَุฑَُْูู َูุฅِْู ุบُู
َّ ุนََُْูููู
ْ َูุงْูุฏُุฑُْูุง َُูู.
“Janganlah kalian berpuasa hingga 
kalian melihat hilal, dan jangan kalian berbuka hingga kalian 
melihatnya. Jika kondisi mendung, maka perhitungkanlah.”
Terdapat redaksi hadits-hadits shahih lainnya yang semakna dengan hadits di atas. [Lihat: Shahฤซh al-Bukhฤriy, vol. III, hlm. 27 – 28, cet. al-Sulthฤniyyah; Nayl al-Awthฤr, vol. IV, hlm. 258 – 267, karya al-Syawkฤniy; Nashb al-Rฤyah vol. II, hlm. 437 – 440; dan Tharh al-Tatsrฤซb, vol. IV, hlm. 111 -  114.] 
Kemudian terdapat perbedaan di kalangan ulama terkait hal ini: apakah perbedaan mathla`
 itu diperhitungkan atau tidak? Artinya, apabila hilal terlihat di suatu
 negeri, apakah hukum rukyat tersebut juga berlaku bagi negeri lainnya 
atau tidak, meskipun jarak kedua negeri tersebut jauh, dan mathla`
 keduanya berbeda? Ataukah, masing-masing negeri memiliki rukyat 
sendiri-sendiri, sehingga hasil rukyat yang ada di Mesir dapat berbeda 
dengan Hijaz, Irak dan selainnya? 
Kalangan madzhab Syฤfi`iy
 berpendapat bahwa setiap negeri memiliki rukyat masing-masing. Namun 
mereka berselisih tentang perhitungan dekat dan jauhnya jarak antar 
negeri yang berimplikasi pada perbedaan rukyat: apakah yang menjadi 
patokan adalah perbedaan mathla`, atau perbedaan musim, atau jarak yang menyebabkan seorang dapat meng-qashr shalat? 
Al-Nawawiy berkata dalam al-Majmลซ`,
 setelah merinci perbedaan pendapat dimaksud, “Cabang: Tentang Madzhab 
Ulama Jika Penduduk Suatu Negeri Melihat Hilal sementara Negeri yang 
Lain Tidak Melihatnya. Kami telah menyebutkan rincian pendapat dalam 
madzhab kami mengenai hal tersebut. Ibn al-Mundzir menukil dari 
`Ikrimah, al-Qฤsim, Sฤlim dan Ishaq
 ibn Rฤhawayh bahwa rukyat hilal tersebut tidak melazimkan penduduk 
negeri lainnya; sedangkan dinukil dari al-Layts, al-Syฤfi`iy, dan Ahmad
 bahwa mereka berpendapat sebaliknya. Ia berkata, ‘Saya tidak mengetahui
 hal itu kecuali merupakan pendapat ahli Madinah dan ahli Kลซfah.’ Maksud
 beliau adalah Imam Mฤlik dan Abลซ Hanฤซfah.” [Lihat: al-Majmลซ`, vol. VI, hlm. 273 – 274. Lihat pula: Ma`ฤlim al-Sunan, vol. II, hlm. 98, karya al-Khaththฤbiy; dan Tafsฤซr al-Qurthลซbiy, vol. II, hlm. 274 – 276.] 
Terdapat banyak sekali diskusi berulang 
mengenai permasalahan tersebut pada tahun-tahun belakangan ini, 
dikarenakan kecepatan komunikasi antar berbagai belahan bumi, dengan 
adanya sarana telepon dan telegraph pada awalnya, yang kemudian 
dilanjutkan dengan adanya radio. Ini menyebabkan negeri-negeri Islam 
seolah-olah menjadi satu negeri dalam hal kecepatan sampainya kabar 
tentang penetapan bulan baru maupun penafiannya. Orang-orang pun menjadi
 tidak sabar atas kegaduhan bertahun-tahun sehubungan dengan masalah 
syariah yang krusial ini. Mereka ingin keluar dari problema tersebut, 
selama masih ada jalan untuk penyatuan kalimat. 
Saya ingat, setahun atau dua tahun lalu,
 ada pertanyaan rinci dari India kepada ulama al-Az-har yang mulia 
tentang hal ini. Salinan surat itu lantas dikirimkan juga kepada para 
ulama senior, agar masing-masing mereka dapat memberikan pendapatnya. 
Ayah saya juga menerima salinannya. Namun saya tidak tahu bagaimana 
kelanjutan nasib surat tersebut. Yang jelas, ayah saya terhalang oleh 
penyakitnya sehingga beliau tidak dapat menulis atau memberikan 
pendapatnya. Semoga Allah menyembuhkan beliau. 
Pembahasan ini telah menyita pikiran 
saya dalam jangka waktu yang lama setelah saya menguatkan suatu 
pendapat, yang saya harap pendapat itu benar. Kemudian, terjadilah 
perbedaan penetapan hari `Arafah pada tahun ini, hari haji akbar dan 
musim ibadah Islam yang paling agung. Bulan Dzul Hijjah adalah bulan yang paling riskan, karena hari `Arafah, hari kesembilan dalam bulan Dzul Hijjah,
 adalah waktu yang sangat terbatas untuk melaksanakan rukun ibadah Haji,
 yaitu wuquf di `Arafah. Ini tidak terjadi melainkan hanya sekali dalam 
setahun. Di sisi lain, mayoritas pelaku ibadah Haji tidak melaksanakan 
ibadah ini melainkan hanya sekali seumur hidup. Karena itu, tampaknya 
mereka khawatir bahwa jika mereka meleset dalam pelaksanaan wuquf dari 
hari yang sebenarnya, maka kewajiban ibadah Haji mereka menjadi tidak 
tertunaikan. 
Hal itulah yang memotivasi saya untuk 
menuliskan pendapat saya tentang penetapan hilal, untuk saya tampilkan 
kepada para pakar dan ahli ilmu, baik dari kalangan ahli fiqh, ahli 
hadits dan lain-lain, di berbagai penjuru dunia Islam.
Termasuk hal yang tidak 
diragukan lagi, bangsa Arab sebelum kedatangan Islam dan juga pada masa 
awal kedatangan Islam tidaklah mengetahui ilmu-ilmu falak secara ilmiah 
dan mumpuni. Mereka adalah kaum yang buta huruf, tidak dapat menulis dan
 berhitung. Kalaupun ada di antara mereka yang mengetahui ilmu falak, 
maka itu hanya dasarnya atau kulitnya saja, yang pengetahuannya itu 
didapatkan dari pengamatan dan observasi, atau dari mendengar dan 
pengabaran, dan bukan pengetahuan yang dibangun di atas kaidah matematis
 atau bukti-bukti empiris yang berasal dari premis yang pasti. 
Karena itulah, Rasulullah r
 menjadikan rujukan penetapan bulan dengan perkara yang pasti dan 
terindera, yang hal ini mampu dilakukan oleh setiap orang dari mereka, 
atau mayoritas mereka, yaitu rukyat hilal dengan mata telanjang. Hal ini
 lebih bijaksana dan lebih tepat untuk penetapan waktu syiar dan ibadah 
mereka. Hal itulah yang sampai pada derajat yakin dan percaya yang mampu
 mereka lakukan. Dan Allah tidaklah membebani seseorang melainkan sesuai
 kesanggupannya. 
Tidaklah sejalan dengan hikmah 
pembuat syariat apabila menjadikan pijakan penetapan hilal dengan hisab 
dan ilmu falak, sementara mereka tidak mengetahui sedikit pun tentang 
hal itu di kota-kota tempat tinggal mereka. Terlebih lagi, banyak dari 
mereka yang merupakan orang-orang Badui, yang tidak sampai kepadanya 
kabar dari kota, kecuali selang beberapa masa kemudian, bahkan terkadang
 membutuhkan waktu yang cukup lama. Sekiranya dijadikan penetapan hilal 
itu dengan ilmu hisab dan falak maka tentulah hal tersebut akan 
memberatkan mereka. Tidaklah mengetahui tentang ilmu hisab dan falak 
melainkan segelintir orang yang langka di daerah pedalaman, itu pun 
berasal dari kabar yang datang. Penduduk kota pun tidak mengetahui ilmu 
hisab dan falak kecuali dengan bertaklid kepada sebagian ahli hisab, 
yang mayoritasnya, atau bahkan seluruhnya, berasal dari kalangan Ahli 
Kitab. 
Setelah itu, kaum Muslim menaklukkan 
dunia, memegang kendali pengetahuan dan mengembangkan setiap jenis ilmu.
 Mereka menerjemahkan literatur generasi terdahulu, mendalaminya, 
mengungkapkan rahasia terpendamnya, serta mewariskannya untuk generasi 
setelahnya, termasuk ilmu falak, astronomi dan hisab. [Lihat kitab `Ilm al-Falak wa Tฤrฤซkhuhu `Inda al-`Arab, cet. Roma, tahun 1911.] 
Dahulu, mayoritas ahli fiqh dan 
ahli hadits tidak mengetahui tentang ilmu falak, atau mereka hanya 
mengetahui beberapa dasarnya. Sebagian, atau bahkan banyak dari mereka, 
yang tidak percaya kepada orang yang mengetahui ilmu tersebut. Bahkan, 
sebagian mereka menuduh orang yang belajar ilmu ini dengan penyimpangan 
dan kebid`ahan. Hal ini karena persangkaan mereka bahwa ilmu itu 
menyebabkan pemiliknya mengklaim pengetahuan ilmu ghaib (tanjฤซm/astrologi).
 Dan, memang benar bahwa sebagian orang yang mempelajari ilmu falak 
melakukan hal yang dituduhkan tersebut. Hal itu membuat dirinya dan ilmu
 yang dipelajarinya menjadi tercemar. Para ahli fiqh tersebut memiliki 
udzur dalam hal ini. 
Sebagian ahli fiqh dan ulama yang 
mengetahui ilmu ini tidak mampu menegaskan penempatan posisinya secara 
tepat terhadap agama dan fiqh. Namun, ia hanya memberi isyarat untuk itu
 dengan sikap khawatir (hati-hati). 
Perhatikan misalnya Taqiyuddฤซn al-Subkiy. Ia menyebutkan dalam Fatฤwฤ-nya [vol. I, hlm. 219 – 220]
 bahwa apabila hisab yang memiliki premis yang pasti menunjukkan 
ketiadaan kemungkinan rukyat hilal maka persaksian orang-orang yang 
melihatnya menjadi tertolak. Persaksian itu dinilai sebagai kedustaan 
atau kekeliruan. Kemudian ia berkata, 
ูุฃู
 ุงูุญุณุงุจ ูุทุนู، ูุงูุดูุงุฏุฉ ูุงูุฎุจุฑ ุธููุงู، ูุงูุธู ูุง ูุนุงุฑุถ ุงููุทุน، ูุถูุงً ุนู ุฃู 
ููุฏู
 ุนููู، ูุงูุจููุฉ ุดุฑุทูุง ุฃู ูููู ู
ุง ุดูุฏุช ุจู ู
ู
ููุงً ุญุณุงً ูุนููุงً ูุดุฑุนุงً، 
ูุฅุฐุง ูุฑุถ ุฏูุงูุฉ ุงูุญุณุงุจ ูุทุนุงً ุนูู ุนุฏู
 ุงูุงู
ูุงู ุงุณุชุญุงู ุงููุจูู ุดุฑุนุงً، 
ูุงุณุชุญุงูุฉ ุงูู
ุดููุฏ ุจู، ูุงูุดุฑุน ูุง ูุฃุชู ุจุงูู
ุณุชุญููุงุช
“Sebab, hisab itu pasti (qath`iy), sedangkan persaksian dan pengabaran itu bersifat zhanniy
 (dugaan yang memungkinkan adanya kesalahan). Dugaan tidak mungkin 
melawan kepastian, apalagi untuk lebih diunggulkan. Syarat bukti adalah 
hal yang dipersaksikan itu memungkinkan baik secara indera, akal maupun 
syariah. Jika terdapat penunjukan hisab yang sifatnya pasti terhadap 
ketidakmungkinan rukyat, maka secara syariah rukyat tersebut tidak dapat
 diterima, karena kemustahilan persaksian tersebut. Karena syariah tidak
 datang dengan hal-hal yang mustahil.” 
Setelah itu, beliau berkata, 
ูุงุนูู
 ุงูู ููุณ ู
ู ู
ุฑุงุฏูุง ุจุงููุทุน ูููุง ุงูุฐู ูุญุตู ุจุงูุจุฑูุงู ุงูุฐู ู
ูุฏู
ุงุชู ูููุง 
ุนูููุฉ، ูุฅู ุงูุญุงู ููุง ููุณ ูุฐูู، ูุงูู
ุง ูู ู
ุจูู ุนูู ุงุฑุตุงุฏ ูุชุฌุงุฑุจ ุทูููุฉ، 
ูุชุณููุฑ ู
ูุงุฒู ุงูุดู
ุณ ูุงููู
ุฑ، ูู
ุนุฑูุฉ ุญุตูู ุงูุถูุก ุงูุฐู ููู. ุจุญูุซ ูุชู
ูู ุงููุงุณ 
ู
ู ุฑุคูุชู، ูุงููุงุณ ูุฎุชูููู ูู ุญุฏุฉ ุงูุจุตุฑ. ุงูู ุขุฎุฑ ููุงู
ู.
“Ketahuilah, bukan maksud kami bahwa
 yang dimaksud dengan ‘kepastian’ di sini adalah dalil yang seluruh 
premisnya bersumber dari akal. Kondisinya dalam hal ini tidaklah seperti
 itu. Ia dibangun atas dasar observasi dan percobaan yang panjang, 
pergerakan posisi matahari dan bulan, dan pengetahuan terhadap cahaya 
bulan, sehingga dengan hal itu orang-orang dapat merukyat hilal dengan 
tepat, sekalipun mereka berbeda-beda dalam hal ketajaman penglihatan.” Demikian seterusnya ucapan beliau. 
Perhatikan ucapan Imam Besar Taqiyuddฤซn Ibn Daqฤซq al-`ฤชd. Beliau berkata dalam Syarh `Umdah al-Ahkฤm, vol. II, hlm. 206, 
ูุงูุฐู
 ุฃููู ุจู ุงู ุงูุญุณุงุจ ูุง ูุฌูุฒ ุงู ูุนุชู
ุฏ ุนููู ูู ุงูุตูู
 ุจู
ูุงุฑูุฉ ุงููู
ุฑ ููุดู
ุณ، 
ุนูู ู
ุง ูุฑุงู ุงูู
ูุฌู
ูู ู
ู ุชูุฏู
 ุงูุดูุฑ ุจุงูุญุณุงุจ ุนูู ุงูุดูุฑ ุจุงูุฑุคูุฉ ุจููู
 ุงู 
ููู
ูู، ูุฅู ุฐูู ุงุญุฏุงุซ ูุณุจุจ ูู
 ูุดุฑุนู ุงููู ุชุนุงูู، ูุฃู
ุง ุงุฐุง ุฏู ุงูุญุณุงุจ ุนูู ุงู
 ุงูููุงู ูุฏ ุทูุน ู
ู ุงูุงูู ุนูู ูุฌู ูุฑู ูููุง ูุฌูุฏ ุงูู
ุงูุน، ูุงูุบูู
 ู
ุซูุงً -: 
ููุฐุง ููุชุถู ุงููุฌูุจ، ููุฌูุฏ ุงูุณุจุจ ุงูุดุฑุนู، ูููุณ ุญูููุฉ ุงูุฑุคูุฉ ุจู
ุดุฑูุทุฉٍ ูู 
ุงููุฒูู
، ูุฃู ุงูุงุชูุงู ุนูู ุงู ุงูู
ุญุจูุณ ูู ุงูู
ุทู
ูุฑุฉ ุงุฐุง ุนูู
 ุจุงูุญุณุงุจ ุจุงูู
ุงู 
ุงูุนุฏุฉ، ุฃู ุจุงูุงุฌุชูุงุฏ ุจุงูุฃู
ุงุฑุงุช، ุงู ุงูููู
 ู
ู ุฑู
ุถุงู: ูุฌุจ ุนููู ุงูุตูู
، ูุฅู ูู
 ูุฑ ุงูููุงู ููุง ุฃุฎุจุฑู ู
ู ุฑุขู.
“Yang menjadi pendapatku, hisab 
tidak dapat dijadikan sebagai sandaran dalam hal penetapan puasa dengan 
berpisahnya bulan terhadap matahari (setelah konjugasi matahari dan 
bulan), sebagaimana pandangan ahli nujum (perbintangan), bahwa penetapan
 awal bulan dengan hisab lebih cepat sehari atau dua hari dibandingkan 
rukyat. Ini adalah hal mengada-ada (ihdฤts)
 karena tidak disyariatkan oleh Allah Ta`ฤlฤ. Adapun jika hisab 
menunjukkan bahwa hilal telah terbit di ufuk dengan kondisi yang 
memungkinkan untuk dilihat sekiranya tidak terdapat penghalang seperti 
mendung misalnya, maka ini berimplikasi pada kewajiban puasa, 
dikarenakan adanya sebab syar`i. Dan tidaklah rukyat hakiki 
dipersyaratkan dalam kelaziman tersebut. Karena, orang yang tertahan 
dalam penjara, jika ia mengetahui dengan hisab untuk menyempurnakan 
bulan Sya`bฤn, atau berijtihad dengan (mengamati) berbagai indikasi, 
bahwa hari itu telah masuk Ramadhฤn maka ia wajib berpuasa, meskipun ia 
sendiri tidak melihat hilal ataupun mendapat kabar dari orang yang 
melihat hilal.” 
[Ibn Daqฤซq al-`ฤชd termasuk Imam madzhab Mฤlikiy dan madzhab Syฤfi`iy,
 bahkan merupakan sandaran bagi kedua madzhab tersebut. Beliau lahir 
tahun 625, dan wafat di Kairo tahun 702. Biografi beliau termuat secara 
apik dalam al-Thฤli` al-Sa`ฤซd hlm. 317, Tadzkirah al-Huffฤzh, vol IV, hlm. 262, Fawฤt al-Wafayฤt, vol. II, hlm. 305, dan Thabaqฤt al-Syฤfi`iyyah, vol. VI, hlm. 2.] 
Demikianlah kondisi ulama. Hal 
ini mengingat ilmu alam dahulu tidaklah tersebar sebagaimana ilmu-ilmu 
agama, sementara kaidah-kaidah ilmu alam tersebut belum mencapai derajat
 kepastian menurut ulama. 
Akan tetapi, ini adalah syariah 
yang cemerlang, lapang dan kekal, sampai dengan Allah mengizinkan 
kemusnahan kehidupan dunia. Ini adalah syariah untuk setiap umat dan 
setiap masa. Karena itu, kita melihat pada teks-teks Quran dan Sunnah 
terdapat berbagai isyarat yang halus atas perkara-perkara yang akan 
terjadi. Jika datang saat kebenarannya, hal-hal itu akan mampu 
ditafsirkan dan diketahui, meskipun generasi pendahulu menafsirkannya 
secara tidak sesuai dengan hakikatnya. 
Sungguh, Sunnah yang valid telah mengisyaratkan apa yang sedang kita bahas. Al-Bukhฤriy telah meriwayatkan dari hadits Ibn `Umar, dari Nabi r, bahwa beliau bersabda, 
ุฅَِّูุง
 ุฃُู
َّุฉٌ ุฃُู
َِّّّูุฉٌ، ูุงَ َْููุชُุจُ َููุงَ َูุญْุณุจُ، ุงูุดَّْูุฑُ َููุฐَุง 
ََูููุฐَุง. َูุนِْูู ู
َุฑَّุฉً ุชِุณْุนَุฉ َูุนِุดْุฑِْูู، َูู
َุฑَّุฉً ุซَูุงَุซَِْูู
“Sesungguhnya kami adalah umat yang 
buta huruf. Kami tidak menulis dan tidak pula berhitung. Bulan itu 
demikian dan demikian. Maksud beliau, kadang dua puluh sembilan hari dan
 kadang tiga puluh hari.” [Shahฤซh al-Bukhฤriy, vol. III, hlm. 27 – 28, cet. al-Sulthฤniyyah, Shahฤซh Muslim, vol. I, hlm. 299, cet. Bลซlฤq, Sunan Abลซ Dฤwลซd, vol. II, hlm. 266 – 267 (dari Syarh `Awn al-Ma`bลซd), dan Sunan al-Nasฤ-iy, vol. I, hlm. 302 – 303.]
Juga diriwayatkan oleh Mฤlik dalam al-Muwaththa’ [vol. I, hlm. 269], juga al-Bukhฤriy, Muslim, dan lain-lain, dengan redaksi: 
ุงูุดَّْูุฑُ
 ุชِุณْุนَุฉٌ َูุนِุดْุฑَُْูู، َููุงَ ุชَุตُْูู
ُْูุง ุญَุชَّู ุชَุฑَْูุง ุงِْูููุงََู، 
َููุงَ ุชُْูุทِุฑُْูุง ุญَุชَّู ุชَุฑَُْูู، َูุฅِْู ุบُู
َّ ุนََُْูููู
ْ َูุงْูุฏُุฑُْูุง 
َُูู
“Bulan itu dua puluh sembilan hari. 
Karena itu, janganlah kalian berpuasa hingga kalian hilal, dan jangan 
kalian berbuka hingga kalian melihatnya. Jika kondisi mendung, maka 
perhitungkanlah.” 
Sungguh, telah benar ulama kita terdahulu, rahimahumullฤh,
 dalam menafsirkan makna hadits, namun mereka keliru dalam takwilnya. 
Pernyataan yang paling komprehensif mengenai pendapat ulama terdahulu 
dapat ditemukan antara lain pada ucapan al-Hฤfizh Ibn Hajar [dalam Fat-h al-Bฤrฤซ, vol. IV, hlm. 108 - 109], 
ุงูู
ุฑุงุฏ
 ุจุงูุญุณุงุจ ููุง ุญุณุงุจ ุงููุฌูู
 ูุชุณููุฑูุง، ููู
 ูููููุง ูุนุฑููู ู
ู ุฐูู ุงูุง ุงููุฒุฑ 
ุงููุณูุฑ. ูุนูู ุงูุญูู
 ุจุงูุตูู
 ูุบูุฑู ุจุงูุฑุคูุฉ، ูุฑูุน ุงูุญุฑุฌ ุนููู
 ูู ู
ุนุงูุงุฉ 
ุงูุชุณููุฑ، ูุงุณุชู
ุฑ ุงูุญูู
 ูู ุงูุตูู
 ููู ุญุฏุซ ุจุนุฏูู
 ู
ู ูุนุฑู ุฐูู. ุจู ุธุงูุฑ ุงูุณูุงู
 ูููู ุชุนููู ุงูุญูู
 ุจุงูุญุณุงุจ ุฃุตูุงً. ูููุถุญู ูููู ูู ุงูุญุฏูุซ ุงูู
ุงุถู: ูุฅู ุบู
 
ุนูููู
 ูุฃูู
ููุง ุงูุนุฏุฉ ุซูุงุซูู. ููู
 ููู ูุณููุง ุฃูู ุงูุญุณุงุจ. ูุงูุญูู
ุฉ ููู ููู 
ุงูุนุฏุฏ ุนูุฏ ุงูุงุบู
ุงุก ูุณุชูู ููู ุงูู
ููููู، ููุฑุชูุน ุงูุงุฎุชูุงู ูุงููุฒุงุน ุนููู
. ููุฏ 
ุฐูุจ ููู
 ุงูู ุงูุฑุฌูุน ุงูู ุงูู ุงูุชุณููุฑ ูู ุฐูู، ููู
 ุงูุฑูุงูุถ، ูููู ุนู ุจุนุถ 
ุงููููุงุก ู
ูุงููุชูู
. ูุงู ุงูุจุงุฌู: ูุงุฌู
ุงุน ุงูุณูู ุงูุตุงูุญ ุญุฌุฉ ุนูููู
. ููุงู ุงุจู 
ุจุฒูุฒุฉ: ููู ู
ุฐูุจ ุจุงุทู، ููุฏ ููุช ุงูุดุฑุนูุฉ ุนู ุงูุฎูุถ ูู ุนูู
 ุงููุฌูู
، ูุฃููุง ุญุฏุซ 
ูุชุฎู
ูู، ููุณ ูููุง ูุทุน ููุง ุธู ุบุงูุจ، ู
ุน ุงูู ูู ุงุฑุชุจุท ุงูุงู
ุฑ ุจูุง ูุถุงู، ุงุฐ ูุง 
ูุนุฑููุง ุฅูุง ุงููููู
“Yang dimaksud dengan hisab pada permasalahan ini adalah hisab perbintangan dan garis edarnya. Mereka dahulu tidak mengetahuinya kecuali hanya sedikit saja. Karena itu, hukum
 penentuan waktu puasa dan selainnya dikaitkan dengan rukyat, untuk 
menghilangkan kesulitan mereka terhadap (perhitungan) garis edar,
 dan hukum ini terus berlaku meskipun pada generasi setelah mereka 
terdapat orang-orang yang memiliki pengetahuan terhadap hisab tersebut. 
Bahkan, zahir redaksi hadits menafikan keterkaitan hukum tersebut dengan
 hisab secara prinsip. Hal ini ditegaskan oleh perkataan Nabi r, ‘Jika kondisi mendung, maka sempurnakanlah bilangan bulan itu menjadi tiga puluh hari.’ Nabi r
 tidak berkata, ‘Tanyakanlah hal itu kepada ahli hisab.’ Hikmahnya 
adalah, terdapat kesetaraan antara para mukallaf pada penentuan bilangan
 dalam kondisi mendung tersebut, sehingga tidak terjadi perbedaan dan 
perselisihan pendapat. Ada suatu kaum yang berpendapat agar merujuk 
kepada ahli astronomi dalam hal tersebut, yaitu kaum Rฤfidhah[1],
 dan terdapat nukilan dari sebagian ahli fiqh bahwa mereka menyetujui 
hal itu. Al-Bฤji berkata, ‘Ijma` kaum Salaf yang shalih menjadi hujjah 
yang menentang pendapat mereka.’ Ibn Bazฤซzah berkata, ‘Ini 
adalah pendapat yang batil, karena syariat telah melarang untuk 
mendalami ilmu nujum (perbintangan), karena itu tidak lain adalah dugaan
 dan spekulasi. Ilmu itu tidak memberikan kepastian, maupun prediksi 
yang kuat (zhann ghฤlib). Di sini lain, apabila perkara ini dikaitkan 
dengan ilmu tersebut, maka tentu akan menyulitkan, karena tidak yang 
menguasai ilmu itu kecuali segelintir orang.’”   
[1. Catatan: Kami tidak mengetahui siapakah yang dimaksud oleh al-Hฤfizh Ibn Hajar
 tentang kaum Rฤfidhah tersebut. Jika yang beliau maksud adalah Syi`ah 
Imฤmiyyah, maka yang kami ketahui adalah mereka berpendapat bahwa ilmu 
hisab tidak diperkenankan. Namun jika yang beliau maksud adalah sekte 
yang lain, maka kami tidak tahu tentang mereka.] 
Tafsir di atas benar, bahwa yang menjadi
 patokan adalah rukyat dan bukan hisab. Namun, takwilnya keliru, yaitu 
bahwa sekiranya pun ada orang yang mengetahui ilmu hisab, hukum 
penentuan puasa dengan rukyat tetap berlaku. Sebab, perintah untuk 
bersandar hanya kepada rukyat memilki `illat yang tercantum secara tekstual, bahwa umat di masa Nabi r adalah umat yang ummiy (buta huruf), tidak menulis dan tidak pula berhitung. Sementara, eksistensi ‘illat itu menyertai eksistensi hukum, baik dalam hal penetapan maupun penafian. 
Oleh karena itu, jika umat ini telah keluar dari kondisi ke-ummiy-annya,
 dan menjadi melek huruf serta mampu berhitung; maksud saya, umat ini 
secara komunal telah menguasai ilmu-ilmu tersebut; dan di sisi lain 
masyarakat, baik orang awam maupun para pakarnya, mampu mencapai derajat
 keyakinan dan kepastian dalam penentuan awal bulan secara hisab, 
sehingga mereka percaya dengan hasil hisab tersebut sebagaimana mereka 
percaya dengan hasil rukyat, atau bahkan kepercayaan dengan hasil hisab 
itu lebih kuat; apabila demikian halnya kondisi umat ini secara komunal 
dan `illat ke-ummiy-an
 itu telah hilang, maka merupakan keharusan untuk merujuk kepada hal 
yang yakin dan tetap, serta mengambil hisab semata dalam penentuan 
hilal, dan tidak merujuk kepada rukyat kecuali dalam kondisi ilmu hisab 
itu sulit diterapkan. Misalnya untuk kondisi masyarakat yang hidup di 
desa atau pedalaman yang tidak terjangkau oleh informasi dari ahli 
hisab. 
Dengan demikian, menjadi keniscayaan untuk merujuk kepada hisab semata dikarenakan hilangnya `illat yang melarangnya. Merupakan
 keharusan pula untuk merujuk pada penerapan hisab hakiki terhadap 
hilal, dengan membuang kriteria kemungkinan atau ketidakmungkinan rukyat
 (imkฤn al-ru’yah, visibilitas rukyat). Oleh karena itu, permulaan bulan yang hakiki adalah malam yang hilal tenggelam setelah tenggelamnya matahari, meskipun jedanya hanya sesaaat. 
Negeri kami ini, Mesir, merupakan sentra
 penelitian yang menakjubkan. Di dalamnya terdapat ulama falak dan ahli 
astronomi, baik dari kalangan universitas al-Az-har maupun selainnya, 
yang mampu memperhitungkan posisi bulan setelah tenggelamnya matahari 
secara akurat pada setiap waktu dan setiap bulan. Mereka memproduksi 
keputusan yang pasti dan valid yang memberikan konsekuensi wajib untuk 
diyakini, menurut istilah ulama. Kenapa kita harus khawatir untuk 
percaya pada hasil hisab mereka untuk masalah penentuan awal bulan, 
padahal di sisi lain kita percaya dengan hasil hisab mereka untuk 
penentuan waktu-waktu shalat dan ibadah lainnya? Kenapa pula kita harus 
khawatir, sementara kita bisa percaya dengan informasi dari telegraph, 
telepon atau radio mengenai bahwa suatu negeri, seperti Mesir, Sudan 
atau yang lain, telah menetapkan hilal dengan rukyat? 
Dahulu, sejak lebih dari dua puluh tahun lalu, ketika menjabat sebagai ketua Mahkamah Agung Syariah, Grand Master Syekh al-Maraghiy
 berpendapat bahwa persaksian saksi yang melihat hilal tertolak apabila 
hasil hisab memastikan ketidakmungkinan rukyat tersebut, sebagaimana 
pendapat Taqiyuddฤซn al-Subkiy
 yang saya nukil di sini. Pendapat beliau ini kemudian menimbulkan 
kontroversi dan perdebatan yang sengit. Dahulu, saya, ayah saya dan 
sebagian saudara saya termasuk kalangan yang menentang pendapat beliau. 
Namun sekarang, saya tegaskan bahwa beliau benar. Dan, saya (bahkan) 
menambahkan tentang keharusan penetapan hilal dengan hisab untuk setiap 
kondisi, kecuali bagi orang-orang yang tidak terjangkau oleh ilmu ini. 
Pendapat saya ini bukanlah pendapat yang baru dan mengada-ada (bid`ah), karena perbedaan kondisi mukallaf
 dapat menyebabkan perbedaan hukum. Hal semacam ini banyak terdapat di 
dalam syariat, sebagaimana yang umum diketahui oleh ulama dan selainnya.
 Salah satu contohnya adalah permasalahan kita. 
Hadits: “Jika kondisi mendung, maka perhitungkanlah,” diriwayatkan dengan beberapa redaksi lain, yang sebagiannya berbunyi: “Jika kondisi mendung, maka sempurnakanlah bilangan bulan itu menjadi tiga puluh hari.” Ulama menafsirkan kata yang bersifat global: “perhitungkanlah” dengan periwayatan yang lebih spesifik: “sempurnakanlah bilangan bulan itu.” 
Namun demikian, terdapat seorang imam yang agung dari kalangan madzhab Syฤfi`iy, yaitu Abลซ al-`Abbฤs Ahmad ibn `Umar ibn Surayj[2]
 yang menggabungkan kedua riwayat tersebut. Beliau jadikan masing-masing
 dari keduanya untuk dua kondisi yang berbeda. Redaksi: “perhitungkanlah” bermakna: “perhitungkanlah sesuai posisi bulan,” dan ini berlaku bagi orang-orang yang diberikan oleh Allah kekhususan dengan ilmu tersebut, sedangkan redaksi: “sempurnakanlah bilangan bulan itu” berlaku untuk orang-orang awam [3]. 
[2. Abลซ 
al-`Abbฤs Ibn Surayj wafat tahun 306 H. Terdapat banyak kesalahan 
penulisan dalam berbagai buku cetakan sehingga tertulis “Syurayh”. Ibn Surayj adalah murid Imam Abลซ Dฤwลซd, penyusun kitab Sunan. Abลซ Is-haq al-Syirฤziy berkata tentang beliau, dalam Thabaqฤt al-Fuqahฤ’, “Beliau termasuk pembesar madzhab Syฤfi`iy dan imam kaum Muslim. Beliau lebih diunggulkan atas seluruh sahabat Imam al-Syฤfi`iy, bahkan atas al-Muzaniy sekalipun.” Biografi beliau cukup banyak, antara lain Tฤrikh al-Baghdฤd, karya al-Khathฤซb al-Baghdฤdiy, vol IV, hlm. 278 – 290; Ibn Khallikฤn vol I, hlm. 21; dan Thabaqฤt al-Syฤfi`iyyah, karya Ibn al-Subkiy, vol II, hlm. 67 – 96.] 
[3. Lihat misalnya penjelasan al-Qฤdhiy Abลซ Bakr ibn al-`Arabiy terhadap Sunan al-Tirmidziy, vol. III, hlm. 207 – 208; Tharh al-Tatsrฤซb, vol. IV, hlm. 111 – 113; dan Fat-h al-Bฤrฤซ, vol IV, hlm. 104.] 
Pendapat saya hampir mirip dengan 
pendapat Ibn Surayj. Hanya saja, pendapat beliau khusus untuk kondisi 
mendung yang menyebabkan hilal tidak dapat dirukyat. Beliau jadikan 
hisab berlaku untuk golongan minoritas orang-orang yang mengetahui hisab
 pada masa beliau, dimana kondisi ucapan dan hasil perhitungan ahli 
hisab saat itu sulit untuk dipercayai, sementara informasi penetapan 
hilal dari negeri lain tidak dapat diterima dengan segera. Adapun
 pendapat saya (justru terbalik), metode hisab yang teliti dan 
terpercaya berlaku umum untuk setiap orang, karena kecepatan penyebaran 
informasi saat ini. Menjadikan rukyat sebagai sandaran (pada masa 
sekarang justru) berlaku bagi kalangan minoritas yang tidak terjangkau 
oleh informasi dan tidak terdapat orang yang kompeten terhadap ilmu 
falak dan astronomi di kalangan mereka. 
Saya memandang pendapat saya merupakan 
pendapat yang paling adil (pertengahan), paling dekat terhadap fiqh yang
 selamat, dan merupakan pemahaman yang benar terhadap hadits-hadits yang
 terkait dengan bab ini. 
*****
Selanjutnya tersisa satu permasalahan 
detail yang merupakan derivasi dari pendapat kami. Ini sebenarnya telah 
kami isyaratkan di awal pembahasan, yaitu masalah perbedaan mathla’. 
Termasuk hal yang umum diketahui bahwa (secara realitas) terdapat perbedaan mathla` sesuai posisi (daerah tertentu) terhadap garis lintang dan garis bujur. Kondisi perbedaan mathla`
 tersebut berlaku baik untuk penetapan bulan berdasarkan rukyat maupun 
hisab. Kami juga telah menjelaskan perbedaaan pendapat ulama terdahulu 
sehubungan dengan perbedaan mathla` ini. Bahkan, yang tampak bagi kami dari penukilan sejumlah ulama, mayoritas ahli fiqh tidak menjadikan perbedaan mathla` sebagai sandaran (ia tidak memiliki implikasi hukum). Ini sebagaimana nukilan al-Nawawiy
 dari Ibn al-Mundzir. Dari nukilan tersebut dapat dipahami bahwa itulah 
yang menjadi pendapat Empat Imam dan al-Layts ibn Sa`d, meskipun para 
pengikut mereka berbeda pendapat pada era berikutnya.
Demikian pula halnya yang dinyatakan oleh al-Qarฤfiy di dalam al-Furลซq [vol. II, hlm. 203 – 204, cet. Tunisia, dan lembar 132 dari manuskrip yang kami miliki]: “Sesungguhnya madzhab Mฤlikiy
 menjadikan rukyat hilal di suatu negeri menjadi sebab bagi kewajiban 
puasa bagi setiap penjuru bumi dan ini disepakati oleh madzhab Hanbaliy.” 
Namun selanjutnya al-Qarฤfiy menguatkan pendapat yang menyelisihi madzhabnya sendiri, padahal beliau bermadzhab Mฤlikiy. Ia berkata, “Jika
 telah terdapat kesepakatan bahwa terdapat perbedaan waktu shalat sesuai
 dengan perbedaan ufuk, dan bahwa tiap kaum memiliki waktu fajar, zawฤl 
dan waktu lainnya masing-masing, maka konsekuensinya adalah hal yang 
sama juga berlaku untuk masalah hilal. Sebab, bisa jadi hilal dapat 
dirukyat oleh negeri-negeri sebelah Barat, sedangkan ia tidak dapat 
dirukyat oleh negeri-negeri sebelah Timur. Ini adalah salah satu sebab 
perbedaan rukyat hilal di antara sebab-sebab lain yang disebutkan dalam 
ilmu alam yang bukan tempatnya untuk disebutkan di sini. Namun yang saya
 sebutkan hanyalah untuk mempermudah pemahaman. Jika kondisi hilal itu 
berbeda sesuai dengan perbedaan ufuk, maka wajib bagi tiap kaum untuk 
melaksanakan rukyat hilal masing-masing, sebagaimana halnya tiap kaum 
memiliki waktu fajar sendiri-sendiri, demikian pula waktu-waktu shalat 
lainnya. Ini adalah kebenaran yang nyata dan pasti. Adapun kewajiban 
puasa atas seluruh penjuru bumi dengan rukyat hilal di salah satu 
daerah, maka hal ini jauh dari kaidah, dan dalil-dalil yang ada pun 
tidak menuntut konsekuensi tersebut.” 
Pendapat al-Qarฤfiy ini telah didahului oleh al-Hฤfizh Abลซ `Amr ibn Abd al-Barr, bahkan ia mengklaim adanya ijmฤ` atas hal tersebut untuk kondisi negeri-negeri yang sangat berjauhan. Sedangkan, al-`Allฤmah al-Syawkฤniy menukilkan perbedaan pendapat ulama masalah ini [Lihat:  Nayl al-Awthฤr, vol. IV , hlm. 267 - 269]. Kemudian beliau berkata, “Yang
 seharusnya menjadi sandaran adalah pendapat yang menyatakan bahwa 
apabila penduduk suatu negeri merukyat hilal, maka hukumnya berlaku 
untuk seluruh negeri. Ini adalah pendapat madzhab Mฤlikiy, jamaah dari Zaydiyyah dan pilihan al-Mahdiy, serta nukilan al-Qurthubiy
 dari guru-guru beliau. Tidak perlu dihiraukan pernyataan Ibn `Abd 
al-Barr bahwa pendapat di atas menyelisihi ijmฤ`, dimana ia berkata, 
‘Karena mereka telah sepakat bahwa rukyat tidak berlaku untuk negeri 
yang jauh, seperi Khurasฤn dan Spanyol.’ Pernyataan ini tidak dianggap 
karena ijmฤ` yang beliau klaim tidak sempurna (terealisasi), sementara 
terdapat penyelisihan dari jamaah ulama.” 
Merupakan aksioma, yang tidak memerlukan dalil, bahwa penentuan
 awal bulan tidak menjadi berbeda hanya karena perbedaan tempat atau 
jauhnya tempat yang satu dengan yang lain. Meskipun tempat terbitnya 
bulan antara satu tempat dan yang lain (pastilah) berbeda. Jika hilal tenggelam setelah terbenamnya matahari, maka bulan baru telah 
dimulai. Adapun korelasi kewajiban ibadah dengan rukyat, maka telah kami jelaskan sebelumnya bahwa hal tersebut dikarenakan `illat tertentu yang tercantum secara tekstual di dalam Sunnah yang valid, sedangkan eksistensi hukum tergantung dari eksistensi `illat-nya. 
Adapun ulama yang berpendapat bahwa perbedaan mathla`
 memiliki implikasi hukum, dan bahwa setiap negeri memiliki rukyat 
masing-masing, maka mereka membangun pendapatnya itu atas pemberlakuan 
metode rukyat. Sebab, itulah kadar kesanggupan pada saat itu (menurut 
mereka).  Perbedaan mathla’ bukan merupakan patokan untuk 
penentuan awal bulan, yang menyebabkan setiap negeri memiliki bulan 
sendiri, sebagaimana halnya setiap negeri memiliki rukyat masing-masing. 
Perbedaan mathla` tersebut, menurut pemahaman kami, hanyalah merupakan keterkaitan perintah taklฤซf kepada para mukallaf.
 Artinya, siapa yang sampai kepadanya ilmu tentang kewajibannya, dengan 
melalui jalan yang dijadikan oleh pembuat syariat sebagai sebab untuk 
mendapatkan ilmu tersebut, misalnya rukyat bagi kaum yang ummiy, maka ia terkena dan dituntut untuk melaksanakan beban taklฤซf tersebut sesuai waktu yang telah ditentukan.
Adapun ulama yang berpendapat bahwa perbedaan mathla`
 tidak dianggap dan bahwa hasil rukyat di suatu negeri berlaku untuk 
seluruh negeri di penjuru bumi, maka mereka hanya semata-mata 
mempertimbangkan realitas, yaitu awal bulan untuk satu bumi haruslah 
merupakan satu hari (yang sama). Ini adalah kebenaran yang tidak 
diragukan lagi. 
Selanjutnya, perincian sebelumnya (tentang apakah perbedaan mathla`
 berimplikasi terhadap penentuan hukum awal bulan) menjadi tidak logis 
(relevan) jika disandingkan dengan penggunaan metode hisab, sebagaimana 
pendapat yang kami pilih dan kuatkan. Dengan metode hisab, hari pertama 
dari tiap bulan Hijriah adalah satu hari (yang sama) bagi seluruh 
penjuru bumi. Tidak ada perbedaan antara satu tempat dengan yang lain, 
meskipun satu sama lain saling berjauhan. 
Namun, ada perkara detail yang menjadi concern saya: apakah
 penentuan awal bulan dengan metode hisab dapat didasarkan pada setiap 
tempat di penjuru bumi atau harus merujuk pada satu titik tertentu? 
Pendapat yang salah pillih adalah hal tersebut harus merujuk kepada satu titik tertentu, yaitu Mekah, sebagaimana diisyaratkan oleh dua pegangan pokok dalam syariat: Quran dan Sunnah. 
Perhatikan Firman Allah Ta`ฤlฤ: 
َูุณْุฃَََُูููู ุนَِู ุงูุฃَِّููุฉِ ُْูู َِูู ู
ََูุงِููุชُ َِّูููุงุณِ َูุงْูุญَุฌِّ
“Mereka bertanya kepadamu tentang hilal. Katakanlah: ‘Hilal itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji.’” (QS al-Baqarah/2: 189.) 
Allah memberikan petunjuk kepada manusia
 tentang faidah dari posisi-posisi bulan dan perubahan bentuk hilal, 
baik membesar atau mengecil, bahwa semua itu untuk menunjukkan waktu 
bagi manusia terhadap setiap urusan mereka, serta untuk penentuan waktu 
hari-hari pelaksanaan ibadah haji. 
Saya memandang penyebutan masa 
pelaksanaan ibadah haji secara khusus setelah penyebutan waktu secara 
umum memberikan isyarat halus bahwa penetapan waktu berkaitan dengan satu tempat, yaitu tempat pelaksanaan haji: Mekah. 
Adapun dalil Sunnah, al-Tirmidziy meriwayatkan dalam Sunan-nya [Sunan al-Tirmidziy dengan Syarh Tuhfah al-Ahwadziy, vol. II, hlm. 37; dan dengan Syarh Ibn al-`Arabiy, vol. III, hlm. 216], dari jalur Is-hฤq ibn Ja`far ibn Muhammad ibn al-Husayn, yakni suami dari Sayyidah Nafฤซsah bint al-Hasan ibn Zayn al-`ฤbidฤซn, dari `Abdullฤh ibn Ja`far al-Makhramiy al-Zuhriy, dari `Utsmฤn ibn Muhammad al-Akhnasiy, dari al-Maqbariy, dari Abลซ Hurayrah, bahwa Nabi r bersabda, 
ุงูุตَّْูู
ُ َْููู
َ ุชَุตُْูู
َُْูู، َูุงِْููุทْุฑُ َْููู
َ ุชُْูุทِุฑَُْูู، َูุงูุฃَุถْุญَู َْููู
َ ุชُุถَุญَُّْูู.
“Puasa adalah hari kalian berpuasa; `ฤชdul Fithri adalah hari kalian berbuka; dan `ฤชdul Adlha adalah hari kalian berkurban.” 
Al-Tirmidziy berkata, “Ini adalah hadits gharฤซb hasan.” 
Kami katakan: Bahkan, ini adalah hadits shahih. Sesungguhnya al-Tirmidziy (sendiri) telah menshahihkan hadits dari riwayat al-Mu`allฤ ibn Manshลซr, dari `Abdullฤh ibn Ja`far, dengan isnฤd tersebut. [Lihat: Tuhfah al-Ahwadziy, vol. I, hlm. 279; dan Syarh Ibn al-`Arabiy, vol. II, hlm. 141 – 142.] 
Selain itu, Is-hฤq ibn Ja`far tidak bersendirian dalam riwayat di atas. Hadits itu juga diriwayatkan oleh Abลซ Sa`id Maulฤ Banฤซ Hฤsyim dan Muhammad ibn `Umar al-Wฤqidiy, keduanya dari `Abdullฤh ibn Ja`far al-Makhramiy dengan isnad tersebut. [Riwayat Abลซ Sa`ฤซd tersebut terdapat dalam al-Sunan al-Kubrฤ, karya al-Bayhaqiy, vol. IV, hlm. 252. Sementara riwayat al-Wฤqidiy terdapat dalam Sunan al-Dฤruquthniy, hlm. 231. Menurut kami, al-Wฤqidiy adalah perawi yang tsiqah (terpercaya), berbeda dengan pendapat ulama yang melemahkannya.] 
Kemudian, `Abdullฤh ibn Ja`far al-Makhramiy juga tidak bersendirian. Al-Wฤqidiy juga meriwayatkannya, dari Dฤwลซd ibn Khฤlid, Tsฤbit ibn Qays dan Muhammad ibn Muslim, ketiganya dari al-Maqbariy, dari Abลซ Hurayrah [Riwayat dimaksud juga tercantum dalam Sunan al-Dฤruquthniy]. Karena itu, dalam Syarh-nya terhadap Sunan al-Tirmidziy, al-Qฤdhiy Abลซ Bakr ibn al-`Arabiy merajihkan bahwa hadits ini shahih. 
Abลซ Dฤwลซd juga meriwayatkan dalam Sunan-nya [Lihat: Syarh `Awn al-Ma`bลซd, vol. II, hlm. 269], dari jalur Hammฤd ibn Zayd, dari Ayyลซb, dari Muhammad ibn al-Munkadir, dari Abลซ Hurayrah secara marfลซ` (sampai kepada Nabi r): 
ِูุทْุฑُُูู
ْ
 َْููู
َ ุชُْูุทِุฑَُْูู، َูุฃَุถْุญَุงُูู
ْ َْููู
َ ุชُุถَุญَُّْูู، َُُّููู ุนَุฑََูุฉ 
ู
َِْููู، َُُّููู ู
ِูู ู
ِْูุญَุฑٌ، َُُّููู ِูุฌَุงุฌِ ู
ََّูุฉَ ู
ِْูุญَุฑٌ، 
َُُّููู ุฌู
ุนٍ ู
ٌَِْููู
“`ฤชdul Fithri kalian adalah hari kalian berbuka dan `ฤชdul Adlha
 adalah hari kalian berkurban. Seluruh `Arafah adalah tempat wuquf. 
Seluruh mina adalah tempat menyembelih. Segenap penjuru Mekah adalah 
tempat menyembelih. Seluruh Muzdalifah adalah tempat wuquf.” 
Demikian pula al-Dฤruquthniy meriwayatkan dari jalur di atas, dan dari jalur Rawh ibn al-Qฤsim, dari Ibn al-Munkadir. Al-Bayhaqiy juga meriwayatkan dalam al-Sunan al-Kubrฤ, vol. IV, hlm. 251 – 252, dari jalur `Abd al-Wฤrits dan Rลซh ibn al-Qฤsim, dari Ibn al-Munkadir. Beliau juga meriwayatkan [dalam al-Sunan al-Kubrฤ, vol. V, hlm. 175] dari jalur Hammad ibn Zayd, seperti halnya riwayat Abลซ Dฤwลซd. 
Al-Dฤruquthniy dan al-Bayhaqiy juga meriwayatkan dari jalur Ismฤ`ฤซl ibn `Ulayyah dan `Abdul Wahhฤb al-Tsaqafiy, dari Ayyลซb, dari Muhammad ibn al-Munkadir, dari Abลซ Hurayrah secara mawqลซf [yakni merupakan ucapan Abลซ Hurayrah. Lihat: al-Sunan al-Kubrฤ, vol. IV, hlm. 251 - 252], bahwa beliau berkata: 
ุฅูู
ุง
 ุงูุดูุฑ ุชุณุน ูุนุดุฑูู ููุง ุชุตูู
ูุง ุญุชู ุชุฑูู، ููุง ุชูุทุฑูุง ุญุชู ุชุฑูู، ูุฅู ุบู
 ุนูููู
 ูุฃูู
ููุง ุงูุนุฏุฉ ุซูุงุซูู. ูุทุฑูู
 ููู
 ุชูุทุฑูู، ูุฃุถุญุงูู
 ููู
 ุชุถุญูู، ููู ุนุฑูุฉ 
ู
ููู، ููู ู
ูู ู
ูุญุฑ، ููู ูุฌุงุฌ ู
ูุฉ ู
ูุญุฑ.
“Sesungguhnya bulan itu adalah dua 
puluh sembilan hari. Karena itu, janganlah kalian berpuasa sampai kalian
 melihat hilal, dan janganlah kalian berbuka sampai kalian melihat 
hilal. Jika kondisi mendung, maka sempurnakanlah bilangan bulan menjadi 
tiga puluh hari. `ฤชdul Fithri kalian adalah hari kalian berbuka dan 
`ฤชdul Adlha adalah hari
 kalian berkurban. Seluruh `Arafah adalah tempat wuquf. Seluruh mina 
adalah tempat menyembelih. Segenap penjuru Mekah adalah tempat 
menyembelih.” 
Ibn Mฤjah juga meriwayatkan dalam Sunan-nya, vol. I, hlm. 262, dari jalur Hammad ibn Zayd, dari Ayyลซb, dari Muhammad ibn Sฤซrฤซn, dari Abลซ Hurayrah, beliau mengatakan bahwa Rasulullฤh r bersabda, 
ุงِْููุทْุฑُ َْููู
َ ุชُْูุทِุฑَُْูู، َูุงูุฃَุถْุญَู َْููู
َ ุชُุถَุญَُّْูู.
“`ฤชdul Fithri kalian adalah hari kalian berbuka dan `ฤชdul Adlha adalah hari kalian berkurban.” 
Seluruh isnฤd di atas shahih. Satu sama lain saling menguatkan. Hal ini membantah pernyataan al-Tirmidziy bahwa hadits tersebut gharฤซb, karena ia datang dari berbagai jalur yang shahih. 
Namun, apa makna hadits di atas? 
Ulama klasik menafsirkan hadits tersebut
 dengan berbagai makna. Kadang ditafsirkan dengan makna yang merupakan 
zahir redaksi hadits. Al-Tirmidziy berkata dalam Sunan-nya, “Sebagian
 ulama menafsirkan hadits ini dengan mengatakan bahwa makna hadits ini 
adalah puasa dan `ฤชdul Fithri dilaksanakan bersama jamaah dan mayoritas 
manusia.”
Al-Khaththฤbiy berkata [dalam Ma`ฤlim al-Sunan, vol. II, hlm. 95 - 96], 
ู
ุนูู
 ุงูุญุฏูุซ: ุฃู ุงูุฎุทุฃ ู
ูุถูุน ุงููุงุณ ููู
ุง ูุงู ุณุจููู ุงูุงุฌุชูุงุฏ، ููู ุฃู ููู
ุงً 
ุงุฌุชูุฏูุง ููู
 ูุฑูุง ุงูููุงู ุฅูุง ุจุนุฏ ุงูุซูุงุซูู ููู
 ููุทุฑูุง ุญุชู ุงุณุชูููุง ุงูุนุฏุฏ، 
ุซู
 ุซุจุช ุนูุฏูู
 ุงู ุงูุดูุฑ ูุงู ุชุณุนุงً ูุนุดุฑูู، ูุฅู ุตูู
ูู
 ููุทุฑูู
 ู
ุงุถ، ููุง ุดูุก 
ุนูููู
 ู
ู ูุฒุฑ ุฃู ุนุชุจ.
“Makna hadits ini adalah, kesalahan 
manusia yang disebabkan oleh ijtihฤd itu dihapuskan. Misalkan saja ada 
suatu kaum yang telah ber-itjtihฤd (bersungguh-sungguh) untuk merukyat 
hilal. Namun mereka tidak dapat melihat hilal kecuali setelah tiga puluh
 hari. Akibatnya, mereka tidak melaksanakan `ฤชdul Fithri kecuali setelah
 tiga puluh hari tersebut. Ternyata, selanjutnya diketahui bahwa 
sebenarnya jumlah hari puasa tersebut hanyalah dua puluh sembilan hari. 
Pada kondisi tersebut, puasa dan `ฤชdul Fithri mereka tetap berlaku, dan 
tidak ada dosa atau celaan bagi mereka.” 
Taqiyuddฤซn al-Subkiy berkata dalam Fatฤwฤ-nya [vol. I, hlm. 225], “Maksud
 dari hadits di atas adalah apabila kaum Muslim sepakat untuk hal 
tersebut (puasa dan hari raya). Sebab, kaum Muslim tidak mungkin sepakat
 di atas kesesatan. Di sisi lain, ijmฤ` adalah hujjah.” 
Ada juga ulama yang menafsirkan hadits di atas dengan riwayat al-Tirmidziy, dari hadits Ma`mar, dari Muhammad ibn al-Munkadir, dari `ฤisyah, dari Nabi r, bahwa beliau berkata, 
ุงِْููุทْุฑُ َْููู
َ ُْููุทِุฑُ ุงَّููุงุณُ، َูุงْูุฃَุถْุญَู َْููู
َ ُูุถَุญِّู ุงَّููุงุณُ.
“ฤชdul Fithri adalah hari dimana manusia berbuka dan `ฤชdul Adlha adalah hari dimana manusia berkurban.” 
Al-Tirmidziy berkata, “Ini adalah hadits hasan gharฤซb shahฤซh, dari perwajahan ini.”
[Lihat: Tuhfah al-Ahwadziy, vol. II, hlm. 71 dan Syarh Ibn al-`Arabiy, vol. IV, hlm. 14. Al-Bayhaqiy juga meriwayatkannya secara makna dari ucapan `ฤisyah dengan sanad yang lain, vol. IV, hlm. 353.] 
Selanjutnya, namun kita mengetahui bahwa
 banyak dari kalangan perawi yang meringkas hadits, dan sebagian hadits 
tersebut diriwayatkan secara makna (bukan dengan mengutip redaksi hadits
 yang sebenarnya). Karena itulah para penghapal dan kritikus hadits 
mengumpulkan berbagai riwayat yang berbeda-beda, mengingat sering kali 
makna hadits yang ringkas dijelaskan dan ditafsirkan oleh hadits yang 
panjang. 
Kita dapati bahwa hadits `ฤisyah di atas diriwayatkan juga oleh al-Bayhaqiy [dalam al-Sunan al-Kubrฤ, vol. V, hlm. 175], dari jalur Sufyฤn al-Tsawriy, dari Muhammad ibn al-Munkadir, dari `ฤisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullฤh r bersabda, 
ุนَุฑََูุฉُ َْููู
َ ُูุนَุฑُِّู ุงْูุฅِู
َุงู
ُ، َูุงูุฃَุถْุญَู َْููู
َ ُูุถَุญِّู ุงูุฅِู
َุงู
ُ، َูุงِْููุทْุฑُ َْููู
َ ُْููุทِุฑُ ุงْูุฅِู
َุงู
ُ
“`Arafah adalah hari dimana Imam melakukan wukuf `Arafah. `ฤชdul Adlha adalah hari dimana Imam melaksanakan kurban. `ฤชdul Fithri adalah hari dimana Imam berbuka.” 
Sanad-nya shahih. Riwayat ini 
menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan “manusia” adalah “Imam”, dimana 
Imam adalah orang yang diikuti oleh mayoritas manusia. 
Kemudian, pada kumpulan riwayat yang 
kami nukil, dari hadits Abลซ Hurayrah dan `ฤisyah, kita dapati suatu 
irisan pada banyak redaksi hadits yang perlu diteliti dan direnungkan, 
yaitu penyebutan “`Arafah” sebagai hari dan juga sekaligus tempat, serta
 penyebutan Mekah, Mina dan Muzdalifah: “Seluruh `Arafah adalah 
tempat wukuf; `Arafah adalah hari dimana Imam melaksanakan wukuf 
`Arafah; Setiap Mina adalah tempat menyembelih; Segenap penjuru Mekah 
adalah tempat menyembelih; dan Seluruh Muzdalifah adalah tempat wukuf.” Dalam riwayat al-Bayhaqiy secara mursal, dari jalur al-Syฤfi`iy, disebutkan: “`Arafah adalah hari dimana kalian melakukan wukuf di `Arafah.” 
Menurut saya, penyebutan tempat-tempat 
dan waktu haji dalam banyak riwayat hadits tersebut, bahkan pada 
mayoritasnya, menguatkan bahwa hadits itu terjadi pada perisitiwa haji wadฤ`,
 yaitu ketika Nabi r mengajarkan syiar-syiar haji kepada manusia, dan 
beliau berkhutbah di `Arafah, Mina dan selainnya. Selain saat haji wadฤ`, tidak terdapat rekaman bahwa beliau mengajarkan syiar-syiar haji. 
Hal ini dikuatkan bahwa Jabir ibn `Abdillฤh menyifatkan haji wadฤ`
 dalam hadits panjang yang terkenal di kalangan ahli hadits. Dalam 
hadits itu terdapat redaksi yang mirip dengan redaksi hadits Abลซ 
Hurayrah. Jฤbir menyebutkan: Nabi r menyembelih sembelihan dan memakan 
sebagiannya, kemudian beliau berkata, “Aku menyembelih di sini, dan seluruh Mina adalah tempat penyembelihan.” Nabi r wukuf di `Arafah lalu beliau berkata, “Aku wukuf di sini, dan seluruh `Arafah adalah tempat wukuf.” Beliau juga wukuf di Muzdalifah, lalu beliau berkata, “Aku wukuf di sini, dan seluruh Muzdalifah adalah tempat wukuf.” [Lihat: Musnad al-Imฤm Ahmad, vol. III, hlm. 320 – 321; Shahฤซh Muslim, vol. I, hlm. 346 – 348; `Awn al-Ma`bลซd, vol. II, hlm. 122 – 131; serta al-Bidฤyah wa al-Nihฤyah, karya Ibn Katsฤซr, vol. V, hlm 147 – 149.] 
Dengan demikian, hadits Abลซ Hurayrah yang marfลซ`: “`ฤชdul Fithri adalah hari kalian berbuka … dst.,”ditujukan
 kepada mitra bicara orang-orang yang mengerjakan ibadah haji di tempat 
pelaksanaan haji. Demikian pula halnya dengan riwayat-riwayat lain yang 
telah disebutkan sebelumnya, termasuk hadits `ฤisyah dan selainnya. Seluruhnya merupakan riwayat yang terkait dengan haji wadฤ`. Adapun redaksi hadits: “`ฤชdul Fithri adalah hari dimana manusia berbuka,” atau “`ฤชdul Fithri adalah hari dimana Imam berbuka,” maka itu merupakan periwayatan secara makna, dan hadits asalnya ditujukan bagi orang-orang yang berada di tempat ibadah haji. 
Dari penjelasan di atas, kita dapat memahami makna hadits-hadits di atas, bahwa puasa, `ฤชdul Fithri dan `ฤชdul Adlha adalah hari dimana penduduk Mekah dan kawasan sekitarnya melakukan puasa, `ฤชdul Fithri dan `ฤชdul Adlha. Tempat itulah yang menjadi sandaran untuk penetapan hilal, sehingga kaum Muslim dari seluruh penjuru bumi mengikuti mathla` hilal Mekah. 
Ini adalah isyarat yang halus terhadap 
hikmah dan makna pengkhususan penyebutan haji setelah penyebutan waktu 
secara umum pada Firman Allah Ta`ฤlฤ: 
َูุณْุฃَََُูููู ุนَِู ุงูุฃَِّููุฉِ ُْูู َِูู ู
ََูุงِููุชُ َِّูููุงุณِ َูุงْูุญَุฌِّ
“Hilal itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji.” (QS al-Baqarah/2: 189.) 
Sekiranya kita (semua) 
sependapat dengan pandangan dan pemahaman saya, niscaya kalimat kaum 
Muslim bersatu padu dalam penetapan bulan-bulan Islam. Mekah 
adalah mata air Islam, tempat turunnya wahyu, dan tempat pertemuan kaum 
Muslim setiap tahun, seolah-olah mereka saling berjanji untuk bertemu di
 sana. Mekah adalah tempat kaum Muslim saling mengenal dan mencintai. Di
 Mekah, terdapat Baytullฤh yang kaum Muslim menghadap kepadanya di dalam
 shalat, sebagai simbol persatuan mereka. Dengan demikian, Mekah 
merupakan sentral untuk penentuan waktu bagi kaum Muslim. 
******* 
Wa ba` d:
Pembahasan ini tidaklah saya 
tulis melainkan setelah melalui proses perenungan, pemikiran dan 
penelitian, berdasarkan metodologi Salaf yang saleh dari kalangan ulama,
 (yaitu) untuk mengambil dari Quran dan Sunnah, serta membuang taklid 
dan fanatisme. Semoga saya menepati kebenaran, dengan pertolongan dan taufik dari Allah.
Saya kemukakan pembahasan ini untuk 
dicermati oleh ulama dan para peneliti. Saya ucapan terima kasih atas 
kritik maupun dukungan, yang dengannya kebenaran dan hakikat menjadi 
terungkap dan teruji. Saya tidak menutut kecuali agar asas pembahasan 
itu adalah Quran dan Sunnah, serta istinbฤth dan fiqh (pemahaman) dari keduanya.
Adapun hanya melontarkan pendapat dengan
 pernyataan-pernyataan kosong yang dibangun atas dasar pikiran semata 
dan hawa nafsu, sebagaimana yang dilakukan oleh mereka yang menamakan 
dirinya sebagai “para pembaharu” (mujaddidลซn), maka yang 
demikian itu tidak akan menghasilkan pembahasan ilmiah terperinci untuk 
menegakkan kebenaran dan menghilangkan kebatilan.
Adapun berpegang dengan pendapat para 
ahli fiqh, yang oleh sebagian mereka disebut sebagai nash, dimana mereka
 menyangka bahwa itu menjadi hujjah atas kami dan manusia, maka 
pendapat-pendapat tersebut, atau mayoritasnya, berada dalam genggaman 
dan penglihatan kami, dan kami tidak mendebat orang-orang yang berhujjah
 dengan pendapat itu.
Na`am, saya tidak dapat 
menghalangi siapapun untuk berpendapat sesuai kehendaknya. Namun, saya 
dapat mencegah pena saya dari sikap ikut-ikutan.
Kepada Allah saya memohon perlindungan dan taufik.
Ditulis oleh,
Ahmad Muhammad Syฤkir – Hakim Syariah
24 Dzul Hijjah 1357 H atau 13 Februari 1939
====================================
Berikut versi teks Arab dari risalah ilmiah tersebut (didapat dari internet, dengan sedikit editing dari versi scan-nya): 
ุฃูุงุฆู ุงูุดููุฑ ุงูุนุฑุจูุฉ ูู ูุฌูุฒ ุดุฑุนุงً ุฅุซุจุงุชูุง ุจุงูุญุณุงุจ ุงููููู
ูุชุจู ุงูุดูุฎ ุฃุญู
ุฏ ู
ุญู
ุฏ ุดุงูุฑ ุฑุญู
ู ุงููู ุชุนุงูู
__________________________
ุจุณู
 ุงููู ุงูุฑุญู
ู ุงูุฑุญูู
ุซุจุช ูู ู
ุตุฑ ูุฏู ุงูู
ุญูู
ุฉ ุงูุนููุง 
ุงูุดุฑุนูุฉ ุฃู ุฃูู ุดูุฑ ุฐู ุงูุญุฌุฉ ู
ู ูุฐุง ุงูุนุงู
 (ุณูุฉ 1357ูู) ููู
 ุงูุณุจุช، ููุงู 
ุนูุฏ ุงูุฃุถุญู ููู
 ุงูุงุซููู (30 ููุงูุฑ ุณูุฉ 1939ู
).
ุจุนุฏ ุจุถุนุฉ ุฃูุงู
، ูุดุฑ ูู ุงูู
ูุทู
 
ุฃู ุญููู
ุฉ ุงูู
ู
ููุฉ ุงูุนุฑุจูุฉ ุงูุณุนูุฏูุฉ ูู
 ูุซุจุช ุนูุฏูุง ุงู ุงูุณุจุช ุฃูู ุฐู ุงูุญุฌุฉ، 
ูุตุงุฑ ุฃููู ุงูุฃุญุฏ، ููุงู ูููู ุงูุญุฌูุฌ ุจุนุฑูุฉ ููู
 ุงูุงุซููู، ูุงูุนูุฏ ููู
 ุงูุซูุงุซุงุก
  (31  ููุงูุฑ ุณูุฉ 1939ู
).
ููู ููู
 ุงูุฌู
ุนุฉ 21 ุฐู ุงูุญุฌุฉ (10
 ูุจุฑุงูุฑ ุณูุฉ 1939ู
) ูุดุฑุช ุฌุฑูุฏุฉ ุงูุจูุงุบ ุนู ู
ุฑุงุณููุง ูู ุจูู
ุจุงู ุงุญุชูููุง ุจุนูุฏ 
ุงูุฃุถุญู ูู ูุฐุง ุงูุนุงู
 “ููู
 ุงูุฃุฑุจุนุงุก، ุฎูุงูุงً ูู
ุง ุฃุนูู ูู ุงูู
ู
ุงูู ุงูุฅุณูุงู
ูุฉ 
ุงูุฃุฎุฑู”. ูู
ุนูู ูุฐุง ุฃูู ูู
 ูุซุจุช ูุฏู ู
ุณูู
ู ุงูููุฏ ุงู ุฃูู ุงูุดูุฑ ุงูุณุจุช ููุง 
ุงูุฃุญุฏ، ูุงุนุชุจุฑูุง ุฃููู ููู
 ุงูุงุซููู.
ูููุฐุง ูู ุฃูุซุฑ ุงุดูุฑ ุงูู
ูุงุณู
، 
ูุชุฑุงุกู ุงููุงุณ ุงูููุงู ูู ุงูุจูุงุฏ ุงูุฅุณูุงู
ูุฉ، ููุฑู ูู ุจูุฏ ููุง ูุฑู ูู ุจูุฏ ุขุฎุฑ،
 ุซู
 ุชุฎุชูู ู
ูุงุณู
 ุงูุนุจุงุฏุงุช ูู ุจูุงุฏ ุงูู
ุณูู
ูู، ูุจูุฏ ุตุงุฆู
 ูุจูุฏ ู
ูุทุฑ، ูุจูุฏ ู
ุถุญ
 ูุจูุฏ ูุตูู
 ุฃููู ุนุฑูุฉ.
ูุฏ ูุชุจ ุงูุนูู
ุงุก ูุงููููุงุก ูู 
ุงุซุจุงุช ุงูุงููุฉ ุงุจุญุงุซุงً ููู
ุฉ ูููุณุฉ، ูู ูุชุจ ุงูุชูุณูุฑ ูุงูุญุฏูุซ ูุงูููู ูุบูุฑูุง، 
ูุงุชููุช ููู
ุชูู
 – ุฃู ูุงุฏุช – ุนูู ุงู ุงูุนุจุฑุฉ ูู ุซุจูุช ุงูุดูุฑ ุจุงูุฑุคูุฉ ูุญุฏูุง، 
ูุฃูู ูุง ูุนุชุจุฑ ุญุณุงุจ ู
ูุงุฒู ุงููู
ุฑ ููุง ุญุณุงุจ ุงูู
ูุฌู
، ุฅูุง ุดูุฆุงً ูุญูู ูู ู
ุฐูุจ 
ุงูุดุงูุนู: ุฃูู ูุฌูุฒ ููุญุงุณุจ ุฃู ุงูู
ูุฌู
 ุงู ูุนู
ู ูู ููุณู ุจุญุณุงุจู، ูุงูุง ุดูุฆุงً 
ุขุฎุฑ ุนูุฏูู
: ุฃูู ูุฌูุฒ ูุบูุฑูู
ุง ุชูููุฏูู
ุง، ุฃู ูุฌูุฒ ุชูููุฏ ุงูุญุงุณุจ ุฏูู ุงูู
ูุฌู
. 
[ุงูุธุฑ: ุงูู
ุฌู
ูุน ูููููู (ุฌ 1 ุต 279 – 280).]
ูุงูุนู
ุฏุฉ ูู ุงูุจุงุจ ุงูุฃุญุงุฏูุซ 
ุงูุตุญูุญุฉ ุงูุชู ูุง ุดู ูู ุตุญุชูุง: “ุตูู
ูุง ูุฑุคูุชู ูุงูุทุฑูุง ูุฑุคูุชู، ูุฅู ุบู
 ุนูููู
 
ูุฃูู
ููุง ุดุนุจุงู ุซูุงุซูู”. “ูุงุชุตูู
ูุง ุญุชู ุชุฑูุง ุงูููุงู ููุง ุชูุทุฑูุง ุญุชู ุชุฑูู ูุฅู
 ุบู
 ุนูููู
 ูุงูุฏุฑูุง ูู”. ูู
ุง ุฌุงุก ูู ูุฐุง ุงูู
ุนูู ู
ู ุงููุงุธ ุงูุฃุญุงุฏูุซ ุงูุตุญูุญุฉ. 
[ุงูุธุฑ ุตุญูุญ ุงูุจุฎุงุฑู (ุฌ 3 ุต 27 – 28 ู
ู ุงูุทุจุนุฉ ุงูุณูุทุงููุฉ)، ูููู ุงูุฃูุทุงุฑ (ุฌ 4
 ุต 258 – 267)، ููุตุจ ุงูุฑุงูุฉ (ุฌ 2 ุต 437 – 440) ูุทุฑุญ ุงูุชุซุฑูุจ (ุฌ 6 ุต 111 – 
114).]
ุซู
 ุงุฎุชูู ุงูุนูู
ุงุก: ูู ูุนุชุจุฑ 
ุงุฎุชูุงู ุงูู
ุทุงูุน ุฃู ูุง ูุนุชุจุฑ؟ ุฃู ุงูู ุงุฐุง ุฑุคู ุงูููุงู ูู ุจูุฏ، ูู ูุณุฑู ุญูู
 
ุงูุฑุคูุฉ ูุซุจูุช ุงูุดูุฑ ุนูู ุบูุฑู ู
ู ุงูุจูุงุฏ، ูุงู ุจุนุฏ ู
ุง ุจูููุง، ูุงู ุงุฎุชูู 
ุงูู
ุทูุน ูู ูู ู
ููู
ุง؟ ุงู ูููู ููู ุจูุฏ ุฑุคูุชู، ููููู ูู ู
ุตุฑ ุนูู ุบูุฑ ู
ุง ูู 
ุงูุญุฌุงุฒ ุฃู ุงูุนุฑุงู ุฃู ูุญู ุฐูู؟
ุงู
ุง ุงูุดุงูุนูุฉ ูุฅููู
 ุฐูุจูุง ุงูู 
ุงู ููู ุจูุฏ ุฑุคูุชูู
، ุนูู ุฎูุงู ุนูุฏูู
 ููู
ุง ูุนุชุจุฑ ุจู ุงูุจุนุฏ ูุงููุฑุจ: ุฃูู ุงุฎุชูุงู
 ุงูู
ุทุงูุน، ุฃู
 ุงุชุญุงุฏ ุงูุงูุงููู
 ูุงุฎุชูุงููุง، ุฃู
 ู
ุณุงูุฉ ุงููุตุฑ؟!
ูุงู ุงููููู ูู ุงูู
ุฌู
ูุน ุจุนุฏ ุงู 
ูุตّู ุฐูู[1]: “ูุฑุน ูู ู
ุฐุงูุจ ุงูุนูู
ุงุก ููู
ุง ุฅุฐุง ุฑุฃู ุงูููุงู ุฃูู ุจูุฏ ุฏูู 
ุบูุฑูู
: ูุฏ ุฐูุฑูุง ุชูุตูู ู
ุฐูุจูุง. ูููู ุงุจู ุงูู
ูุฐุฑ ุนู ุนูุฑู
ุฉ ูุงููุงุณู
 ูุณุงูู
 
ูุงุณุญุงู ุจู ุฑุงูููู: ุงูู ูุง ููุฒู
 ุบูุฑ ุงูู ุจูุฏ ุงูุฑุคูุฉ، ูุนู ุงูููุซ ูุงูุดุงูุนู 
ูุฃุญู
ุฏ: ููุฒู
، ูุงู: ููุง ุฃุนูู
ู ุฅูุง ููู ุงูู
ุฏูู ูุงููููู. ูุนูู ู
ุงููุงً ูุฃุจุง 
ุญูููุฉ[2]“.
[1. ุงูู
ุฌู
ูุน (ุฌ 6 ุต 273 – 274).]
[2. ุงูุธุฑ ุฃูุถุง ู
ุนุงูู
 ุงูุณูู ููุฎุทุงุจู (ุฌ 2 ุต 98) ูุชูุณูุฑ ุงููุฑุทุจู (ุฌ 2 ุต 274 – 276).]
ููุฏ ูุซุฑ ุงูููุงู
 ูู ูุฐู ุงูุณููู 
ูู ูุฐุง ุงูู
ุนูู ูุชูุฑุฑ، ู
ู ุฃุฌู ุณุฑุนุฉ ุงูุงุชุตุงู ุจูู ุงูุทุงุฑ ุงูุฃุฑุถ، ุจู
ุง ุงุณุชุญุฏุซ ู
ู 
ุงูุชูุบุฑุงู ูุงูุชููููู ุฃููุงً، ุซู
 ุจุงูุฑุงุฏูู ุฃุฎูุฑุงً. ูุตุงุฑุช ุจูุงุฏ ุงูุงุณูุงู
 ูุฃููุง 
ุจูุฏ ูุงุญุฏ ูู ูุตูู ุงูุงุฎุจุงุฑ ุจุฅุซุจุงุช ุงูุดูุฑ ููููู، ููุฑู ุงููุงุณ ุงู ูุฐุง ุงูุงุถุทุฑุงุจ 
ูู ู
ุณุงุฆู ุดุฑุนูุฉ ูุงู
ุฉ ู
ุคูุชุฉ ุจูููุช ุณูููุฉ ุฃู ุดูุฑูุฉ، ู
ู
ุง ูุง ูุตุจุฑูู ุนูู ุจูุงุฆู.
 ููุญุงูููู ุงู ูุฎุฑุฌูุง ู
ูู، ู
ุง ูุฌุฏูุง ูุชูุญูุฏ ุงูููู
ุฉ ูููุง ุณุจููุงً.
ูุงุฐูุฑ ุงูู ุฌุงุก ูู ุงูุนุงู
 ุงูู
ุงุถู 
ุฃู ูุจูู ุณุคุงู ู
ูุตู ูู ูุฐุง ุงูู
ุนูู ู
ู ุงูููุฏ ุงูู ู
ุดูุฎุฉ ุงูุงุฒูุฑ ุงูุดุฑูู، ูุงุฑุณูุช
 ุงูู
ุดูุฎุฉ ูุณุฎุงً ู
ูู ุงูู ุฌู
ุงุนุฉ ูุจุงุฑ ุงูุนูู
ุงุก، ููุฌูุจ ูู ู
ู ุญุถุฑุงุชูู
 ุจู
ุง ูุฑุงู 
ุงู ูุนูู
ู، ูุฌุงุกุช ูุณุฎุชู ุงูู ูุงูุฏ، ููุง ุงุฏุฑู ู
ุงุฐุง ูุงู ู
ู ุดุฃู ุงูุณุคุงู ุจุนุฏ ุฐูู.
ุฃู
ุง ูุงูุฏู ููุฏ ุญุจุณู ุงูู
ุฑุถ ุนู ุงูุชุตุฑู ุจุงูููู ุงู ุจุงููุชุงุจุฉ، ุดูุงู ุงููู.
ููุฏ ุงุฏุฑุช ูุฐุง ุงูุจุญุซ ูู ููุฑู 
ุทูููุงً، ุจุนุฏ ุงู ุจุฏุง ูู ููู ุฑุฃู، ุฃุฑุฌู ุงู ูููู ุตูุงุจุงً، ุซู
 ุฌุงุก ุงูุฎูุงู ูู ูุฐุง
 ุงูุนุงู
 ูู ููู
 ุนุฑูุฉ، ููู ููู
 ุงูุญุฌ ุงูุฃูุจุฑ، ููู ุงุนุธู
 ุงูู
ูุงุณู
 ุงูุงุณูุงู
ูุฉ، 
ูุดูุฑ ุฐู ุงูุญุฌุฉ ุฃุฎุทุฑ ุงูุดููุฑ ุงุซุฑุงً، ุงุฐ ุงู ููู
 ุนุฑูุฉ، ููู ุงูููู
 ุงูุชุงุณุน ู
ูู: 
ุธุฑู ู
ุญุฏูุฏ ูุฃุฏุงุก ุฑูู ุงูุญุฌ، ููู ุงููููู ุจุนุฑูุฉ، ููู ูุง ูุฏูุฑ ุฅูุง ู
ุฑุฉ ูุงุญุฏุฉ ูู
 ุงูุณูุฉ،ูุฃูุซุฑ ุงูุญุฌุงุฌ ูุง ูุญุฌูู ุงูุง ู
ุฑุฉ ูุงุญุฏุฉ ูู ุงูุนู
ุฑ، ููุนููู
 ุงู ุงุฎุทุฃูู
 
ุงููููู ูู ููู
ู ุงูุญูููู ูุฎุดูู ุฃู ูุง ูููููุง ูุฏ ุฃุฏูุง ุงููุฑูุถุฉ ุนู ุงููุณูู
.
ููุงู ูุฐุง ุญุงูุฒุงً ูู ุนูู ูุชุงุจุฉ 
ู
ุง ุฑุฃูุชู ูู ุงุซุจุงุช ุงูุงููุฉ، ูุงุนุฑุถู ุนูู ุงูู ุงูุนูู
 ูุงููุธุฑ، ู
ู ุงููููุงุก 
ูุงูู
ุญุฏุซูู ูุบูุฑูู
، ูู ุงูุญุงุก ุงูุนุงูู
 ุงูุงุณูุงู
ู.
ูู
ู
ุง ูุง ุดู ููู ุงู ุงูุนุฑุจ ูุจู 
ุงูุงุณูุงู
 ููู ุตุฏุฑ ุงูุงุณูุงู
 ูู
 ูููููุง ูุนุฑููุงู ุงูุนููู
 ุงูููููุฉ ู
ุนุฑูุฉ ุนูู
ูุฉ 
ุฌุงุฒู
ุฉ، ูุงููุง ุฃู
ุฉ ุงู
ููู، ูุง ููุชุจูู ููุง ูุญุณุจูู، ูู
ู ุดุฏุง ู
ููู
 ุดูุฆุงً ู
ู ุฐูู 
ูุฅูู
ุง ูุนุฑู ู
ุจุงุฏุฆ ุฃู ูุดูุฑุงً، ุนุฑููุง ุจุงูู
ูุงุญุธุฉ ูุงูุชุชุจุน، ุงู ุจุงูุณู
ุงุน ูุงูุฎุจุฑ، 
ูู
 ุชุจู ุนูู ููุงุนุฏ ุฑูุงุถูุฉ، ููุง ุนูู ุจุฑุงููู ูุทุนูุฉ ุชุฑุฌุน ุงูู ู
ูุฏู
ุงุช ุฃูููุฉ 
ูููููุฉ، ููุฐูู ุฌุนู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
 ู
ุฑุฌุน ุงุซุจุงุช ุงูุดูุฑ ูู 
ุนุจุงุฏุชูู
 ุงูู ุงูุงู
ุฑ ุงููุทุนู ุงูู
ุดุงูุฏ، ุงูุฐู ูู ูู ู
ูุฏูุฑ ูู ูุงุญุฏ ู
ููู
، ุฃู ูู 
ู
ูุฏูุฑ ุฃูุซุฑูู
، ููู ุฑุคูุฉ ุงูููุงู ุจุงูุนูู ุงูู
ุฌุฑุฏุฉ، ูุฅู ูุฐุง ุงุญูู
 ูุงุถุจุท ูู
ูุงููุช
 ุดุนุงุฆุฑูู
 ูุนุจุงุฏุงุชูู
، ููู ุงูุฐู ูุตู ุงููู ุงููููู ูุงูุซูุฉ ู
ู
ุง ูู ุงุณุชุทุงุนุชูู
. 
ููุง ูููู ุงููู ููุณุงً ุงูุง ูุณุนูุง.
ููู
 ููู ู
ู
ุง ููุงูู ุญูู
ุฉ ุงูุดุงุฑุน 
ุงู ูุฌุนู ู
ูุงุท ุงูุงุซุจุงุช ูู ุงูุฃููุฉ ุงูุญุณุงุจ ูุงูููู، ููู
 ูุง ูุนุฑููู ุดูุฆุงً ู
ู ุฐูู
 ูู ุญูุงุถุฑูู
، ููุซูุฑ ู
ููู
 ุจุงุฏูู ูุง ุชุตู ุงูููู
 ุงูุจุงุก ุงูุญูุงุถุฑ، ุฅูุง ูู ูุชุฑุงุช 
ู
ุชูุงุฑุจุฉ ุญููุงً ูู
ุชุจุงุนุฏุฉ ุฃุญูุงูุงً. ููู ุฌุนูู ููู
 ุจุงูุญุณุงุจ ูุงูููู ูุงุนูุชูู
، ููู
 ูุนุฑูู ู
ููู
 ุงูุง ุงูุดุงุฐ ูุงููุงุฏุฑ ูู ุงูุจูุงุฏู، ุนู ุณู
ุงุน ุงู ูุตู ุงูููู
، ููู
 
ูุนุฑูู ุฃูู ุงูุญูุงุถุฑ ุงูุง ุชูููุฏุงً ูุจุนุถ ุฃูู ุงูุญุณุงุจ، ูุฃูุซุฑูู
 ุฃู ูููู
 ู
ู ุฃูู 
ุงููุชุงุจ.
ุซู
 ูุชุญ ุงูู
ุณูู
ูู ุงูุฏููุง. ูู
ูููุง
 ุฒู
ุงู
 ุงูุนููู
، ูุชูุณุนูุง ูู ูู ุฃููุงููุง، ูุชุฑุฌู
ูุง ุนููู
 ุงูุฃูุงุฆู، ููุจุบูุง ูููุง، 
ููุดููุง ูุซูุฑุงً ู
ู ุฎุจุงูุงูุง، ูุญูุธูุง ูู
ู ุจุนุฏูู
، ูู
ููุง ุนููู
 ุงูููู ูุงูููุฆุฉ 
ูุญุณุงุจ ุงููุฌูู
[1.].
[1. ุงูุธุฑ ูุชุงุจ (ุนูู
 ุงูููู ูุชุงุฑูุฎู ุนูุฏ ุงูุนุฑุจ ููุฃุณุชุงุฐ ููููู) ุทุจุนุฉ ุฑูู
ุฉ ุณูุฉ 1911.]
ููุงู ุฃูุซุฑ ุงููููุงุก ูุงูู
ุญุฏุซูู ูุง
 ูุนุฑููู ุนููู
 ุงูููู، ุฃููู
 ูุนุฑููู ุจุนุถ ู
ุจุงุฏุฆูุง، ููุงู ุจุนุถูู
، ุฃู ูุซูุฑ ู
ููู
 ูุง
 ูุซู ุจู
ู ูุนุฑููุง ููุง ูุทู
ุฆู ุงููู، ุจู ูุงู ุจุนุถูู
 ูุฑู
ู ุงูู
ุดุชุบู ุจูุง ุจุงูุฒูุบ 
ูุงูุงุจุชุฏุงุน، ุธูุงً ู
ูู ุฃู ูุฐู ุงูุนููู
 ูุชูุตู ุจูุง ุฃูููุง ุงูู ุงุฏุนุงุก ุงูุนูู
 ุจุงูุบูุจ
 ( ุงูุชูุฌูู
)، ููุงู ุจุนุถูู
 ูุฏุนู ุฐูู ูุนูุงً، ูุฃุณุงุก ุงูู ููุณู ูุฅูู ุนูู
ู، 
ูุงููููุงุก ู
ุนุฐูุฑูู. ูู
ู ูุงู ู
ู ุงููููุงุก ูุงูุนูู
ุงุก ูุนุฑู ูุฐู ุงูุนููู
 ูู
 ููู 
ุจู
ุณุชุทูุน ุงู ูุญุฏุฏ ู
ููููุง ุงูุตุญูุญ ุจุงููุณุจุฉ ุงูู ุงูุฏูู ูุงูููู، ุจู ูุงู ูุดูุฑ 
ุงูููุง ุนูู ุชุฎٍّูู.
ูุงูุธุฑ – ู
ุซูุงً – ุงูู ุชูู ุงูุฏูู 
ุงูุณุจูู، ูุฐูุฑ ูู ูุชุงููู [ุฌ 1 ุต 219 - 220] ุงู ุงูุญุณุงุจ ุฅุฐุง ุฏู ุจู
ูุฏู
ุงุช ูุทุนูุฉ 
ุนูู ุนุฏู
 ุงู
ูุงู ุฑุคูุฉ ุงูููุงู ูู
 ููุจู ููู ุดูุงุฏุฉ ุงูุดููุฏ، ูุชุญู
ู ุนูู ุงููุฐุจ ุงู 
ุงูุบูุท، ุซู
 ูููู: “ูุฃู ุงูุญุณุงุจ ูุทุนู، ูุงูุดูุงุฏุฉ ูุงูุฎุจุฑ ุธููุงู، ูุงูุธู ูุง ูุนุงุฑุถ 
ุงููุทุน، ูุถูุงً ุนู ุฃู ููุฏู
 ุนููู، ูุงูุจููุฉ ุดุฑุทูุง ุฃู ูููู ู
ุง ุดูุฏุช ุจู ู
ู
ููุงً 
ุญุณุงً ูุนููุงً ูุดุฑุนุงً، ูุฅุฐุง ูุฑุถ ุฏูุงูุฉ ุงูุญุณุงุจ ูุทุนุงً ุนูู ุนุฏู
 ุงูุงู
ูุงู ุงุณุชุญุงู 
ุงููุจูู ุดุฑุนุงً، ูุงุณุชุญุงูุฉ ุงูู
ุดููุฏ ุจู، ูุงูุดุฑุน ูุง ูุฃุชู ุจุงูู
ุณุชุญููุงุช”. ุซู
 ูููู 
ุจุนุฏ ุฐูู: “ูุงุนูู
 ุงูู ููุณ ู
ู ู
ุฑุงุฏูุง ุจุงููุทุน ูููุง ุงูุฐู ูุญุตู ุจุงูุจุฑูุงู ุงูุฐู 
ู
ูุฏู
ุงุชู ูููุง ุนูููุฉ، ูุฅู ุงูุญุงู ููุง ููุณ ูุฐูู، ูุงูู
ุง ูู ู
ุจูู ุนูู ุงุฑุตุงุฏ 
ูุชุฌุงุฑุจ ุทูููุฉ، ูุชุณููุฑ ู
ูุงุฒู ุงูุดู
ุณ ูุงููู
ุฑ، ูู
ุนุฑูุฉ ุญุตูู ุงูุถูุก ุงูุฐู ููู. 
ุจุญูุซ ูุชู
ูู ุงููุงุณ ู
ู ุฑุคูุชู، ูุงููุงุณ ูุฎุชูููู ูู ุญุฏุฉ ุงูุจุตุฑ”. ุงูู ุขุฎุฑ ููุงู
ู.
ูุงูุธุฑ ุงูู ุงูุฅู
ุงู
 ุงููุจูุฑ ุชูู 
ุงูุฏูู ุจู ุฏููู ุงูุนูุฏ[1] ูููู ูู ุดุฑุญ ุนู
ุฏุฉ ุงูุงุญูุงู
 (ุฌ 2 ุต 206): “ูุงูุฐู ุฃููู
 ุจู ุงู ุงูุญุณุงุจ ูุง ูุฌูุฒ ุงู ูุนุชู
ุฏ ุนููู ูู ุงูุตูู
 ุจู
ูุงุฑูุฉ ุงููู
ุฑ ููุดู
ุณ، ุนูู ู
ุง
 ูุฑุงู ุงูู
ูุฌู
ูู ู
ู ุชูุฏู
 ุงูุดูุฑ ุจุงูุญุณุงุจ ุนูู ุงูุดูุฑ ุจุงูุฑุคูุฉ ุจููู
 ุงู ููู
ูู، 
ูุฅู ุฐูู ุงุญุฏุงุซ ูุณุจุจ ูู
 ูุดุฑุนู ุงููู ุชุนุงูู، ูุฃู
ุง ุงุฐุง ุฏู ุงูุญุณุงุจ ุนูู ุงู ุงูููุงู
 ูุฏ ุทูุน ู
ู ุงูุงูู ุนูู ูุฌู ูุฑู ูููุง ูุฌูุฏ ุงูู
ุงูุน، ูุงูุบูู
 ู
ุซูุงً -: ููุฐุง 
ููุชุถู ุงููุฌูุจ، ููุฌูุฏ ุงูุณุจุจ ุงูุดุฑุนู، ูููุณ ุญูููุฉ ุงูุฑุคูุฉ ุจู
ุดุฑูุทุฉٍ ูู ุงููุฒูู
، 
ูุฃู ุงูุงุชูุงู ุนูู ุงู ุงูู
ุญุจูุณ ูู ุงูู
ุทู
ูุฑุฉ ุงุฐุง ุนูู
 ุจุงูุญุณุงุจ ุจุงูู
ุงู ุงูุนุฏุฉ، ุฃู 
ุจุงูุงุฌุชูุงุฏ ุจุงูุฃู
ุงุฑุงุช، ุงู ุงูููู
 ู
ู ุฑู
ุถุงู: ูุฌุจ ุนููู ุงูุตูู
، ูุฅู ูู
 ูุฑ ุงูููุงู
 ููุง ุฃุฎุจุฑู ู
ู ุฑุขู”.
[1. ูุงู ู
ู ุฃุฆู
ุฉ ุงูู
ุงูููุฉ 
ูุงูุดุงูุนูุฉ، ููู ุนู
ุฏุฉ ูู ุงูู
ุฐูุจูู، ููุฏ ุณูุฉ 625 ูู
ุงุช ุจุงููุงูุฑุฉ ุณูุฉ 702، ููู 
ุชุฑุงุฌู
 ุฌูุฏุฉ ูุงููุฉ، ูู ุงูุทุงูุน ุงูุณุนูุฏ (ุต 317) ูุชุฐูุฑุฉ ุงูุญูุงุธ (ุฌ 4 ุต 262) 
ูููุงุช ุงููููุงุช (ุฌ 2 ุต 305) ูุทุจูุงุช ุงูุดุงูุนูุฉ (ุฌ 2 ุต2).]
ููุฐุง ูุงู ุดุฃููู
، ุงุฐ ูุงูุช ุงูุนููู
 ุงูููููุฉ ุบูุฑ ุฐุงุฆุนุฉ ุฐูุนุงู ุงูุนููู
 ุงูุฏูููุฉ ูู
ุง ุฅูููุง، ููู
 ุชูู ููุงุนุฏูุง ูุทุนูุฉ ุงูุซุจูุช ุนูุฏ ุงูุนูู
ุงุก.
ููุฐู ุงูุดุฑูุนุฉ ุงูุบุฑุงุก ุงูุณู
ุญุฉ، 
ุจุงููุฉ ุนูู ุงูุฏูุฑ، ุงูู ุงู ูุฃุฐู ุงููู ุจุงูุชูุงุก ูุฐู ุงูุญูุงุฉ ุงูุฏููุง. ููู ุชุดุฑูุน 
ููู ุฃู
ุฉ، ูููู ุนุตุฑ، ููุฐูู ูุฑู ูู ูุตูุต ุงููุชุงุจ ูุงูุณูุฉ ุฅุดุงุฑุงุช ุฏูููุฉ ูู
ุง 
ูุณุชุญุฏุซ ู
ู ุงูุดุคูู، ูุฅุฐุง ุฌุงุก ู
ุตุฏุงููุง ُูุณّุฑุชْ ูุนูู
ุช، ูุงู َูุณَุฑََูุง 
ุงูู
ุชูุฏู
ูู ุนูู ุบูุฑ ุญูููุชูุง.
ููุฏ ุฃุดูุฑ ูู ุงูุณูุฉ ุงูุตุญูุญุฉ ุงูู 
ู
ุง ูุญู ุจุตุฏุฏู، ูุฑูู ุงูุจุฎุงุฑู ู
ู ุญุฏูุซ ุงุจู ุนู
ุฑ ุนู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
 
ุงูู ูุงู: ” ุฅูุง ุฃู
ุฉ ุฃُู
ّูุฉ، ูุง ููุชุจ ููุง ูุญุณุจ، ุงูุดูุฑ ููุฐุง ูููุฐุง. ูุนูู ู
ุฑุฉ 
ุชุณุนุฉ ูุนุดุฑูู، ูู
ุฑุฉ ุซูุงุซูู”.[1] ูุฑูุงู ู
ุงูู ูู ุงูู
ูุทุฃ [ุฌ 1 ุต 269] ูุงูุจุฎุงุฑู 
ูู
ุณูู
 ูุบูุฑูู
ุง ุจููุธ: ” ุงูุดูุฑ ุชุณุนุฉ ูุนุดุฑูู، ููุง ุชุตูู
ูุง ุญุชู ุชุฑูุง ุงูููุงู، ููุง
 ุชูุทุฑูุง ุญุชู ุชุฑูู، ูุฅู ุบู
ّ ุนูููู
 ูุงูุฏุฑูุง ูู”.
[1. ุตุญูุญ ุงูุจุฎุงุฑู (ุฌ 3 ุต27 – 28
 ู
ู ุงูุทุจุนุฉ ุงูุณูุทุงููุฉ) ูุตุญูุญ ู
ุณูู
 (ุฌ 1 ุต 299 ุทุจุนุฉ ุจููุงู) ูุณูู ุฃุจู ุฏุงูุฏ (ุฌ
 2 ุต 266 – 267ู
ู ุดุฑุญ ุนูู ุงูู
ุนุจูุฏ) ูุณูู ุงูุชุฑู
ุฐู (ุฌ 1 ุต 302 – 303).]
ููุฏ ุฃุตุงุจ ุนูู
ุงุคูุง ุงูู
ุชูุฏู
ูู 
ุฑุญู
ูู
 ุงููู ูู ุชูุณูุฑ ู
ุนูู ุงูุญุฏูุซ، ูุงุฎุทุฃูุง ูู ุชุฃูููู، ูู
ู ุงุฌู
ุน ููู ููู
 ูู 
ุฐูู ููู ุงูุญุงูุธ ุงุจู ุญุฌุฑ[1]: “ุงูู
ุฑุงุฏ ุจุงูุญุณุงุจ ููุง ุญุณุงุจ ุงููุฌูู
 ูุชุณููุฑูุง، ููู
 ูููููุง ูุนุฑููู ู
ู ุฐูู ุงูุง ุงููุฒุฑ ุงููุณูุฑ. ูุนูู ุงูุญูู
 ุจุงูุตูู
 ูุบูุฑู ุจุงูุฑุคูุฉ،
 ูุฑูุน ุงูุญุฑุฌ ุนููู
 ูู ู
ุนุงูุงุฉ ุงูุชุณููุฑ، ูุงุณุชู
ุฑ ุงูุญูู
 ูู ุงูุตูู
 ููู ุญุฏุซ ุจุนุฏูู
 
ู
ู ูุนุฑู ุฐูู. ุจู ุธุงูุฑ ุงูุณูุงู ูููู ุชุนููู ุงูุญูู
 ุจุงูุญุณุงุจ ุฃุตูุงً. ูููุถุญู ูููู 
ูู ุงูุญุฏูุซ ุงูู
ุงุถู: ูุฅู ุบู
 ุนูููู
 ูุฃูู
ููุง ุงูุนุฏุฉ ุซูุงุซูู. ููู
 ููู ูุณููุง ุฃูู 
ุงูุญุณุงุจ. ูุงูุญูู
ุฉ ููู ููู ุงูุนุฏุฏ ุนูุฏ ุงูุงุบู
ุงุก ูุณุชูู ููู ุงูู
ููููู، ููุฑุชูุน 
ุงูุงุฎุชูุงู ูุงููุฒุงุน ุนููู
. ููุฏ ุฐูุจ ููู
 ุงูู ุงูุฑุฌูุน ุงูู ุงูู ุงูุชุณููุฑ ูู ุฐูู، 
ููู
 ุงูุฑูุงูุถ[2]، ูููู ุนู ุจุนุถ ุงููููุงุก ู
ูุงููุชูู
. ูุงู ุงูุจุงุฌู: ูุงุฌู
ุงุน ุงูุณูู 
ุงูุตุงูุญ ุญุฌุฉ ุนูููู
. ููุงู ุงุจู ุจุฒูุฒุฉ: ููู ู
ุฐูุจ ุจุงุทู، ููุฏ ููุช ุงูุดุฑุนูุฉ ุนู 
ุงูุฎูุถ ูู ุนูู
 ุงููุฌูู
، ูุฃููุง ุญุฏุซ ูุชุฎู
ูู،ููุณ ูููุง ูุทุน ููุง ุธู ุบุงูุจ، ู
ุน ุงูู 
ูู ุงุฑุชุจุท ุงูุงู
ุฑ ุจูุง ูุถุงู، ุงุฐ ูุง ูุนุฑููุง ุฅูุง ุงููููู”.
[1. ูุชุญ ุงูุจุงุฑู (ุฌ 4 ุต 107 – 109).]
[2. ูุง ูุฏุฑู ู
ู ุฐุง ูุฑูุฏ ุงูุญุงูุธ 
ุจุงูุฑูุงูุถ؟ ุฅู ูุงู ูุฑูุฏ ุงูุดูุนุฉ ุงูุฅู
ุงู
ูุฉ ูุงูุฐู ูุนุฑูู ู
ู ู
ุฐูุจูู
 ุฃูู ูุง ูุฌูุฒ 
ุงูุฃุฎุฐ ุจุงูุญุณุงุจ ุนูุฏูู
. ูุฅู ูุงู ูุฑูุฏ ูุงุณุง ุขุฎุฑูู ููุง ูุฏุฑู ู
ู ูู
!]
ููุฐุง ุงูุชูุณูุฑ ุตูุงุจ، ูู ุฃู 
ุงูุนุจุฑุฉ ุจุงูุฑุคูุฉ ูุง ุจุงูุญุณุงุจ، ูุงูุชุฃููู ุฎุทุฃ، ูู ุงูู (ูู ุญุฏุซ ู
ู ูุนุฑู ุฐูู 
ุงุณุชู
ุฑ ุงูุญูู
 ูู ุงูุตูู
)، ูุฃู ุงูุฃู
ุฑ ุจุงุนุชู
ุงุฏ ุงูุฑุคูุฉ ูุญุฏูุง ุฌุงุก ู
ุนููุงً ุจุนูุฉ 
ู
ูุตูุตุฉ، ููู ุงู ุงูุฃู
ุฉ ” ุฃู
ูุฉ ูุง ุชูุชุจ ููุง ุชุญุณุจ”، ูุงูุนูุฉ ุชุฏูุฑ ู
ุน ุงูู
ุนููู 
ูุฌูุฏุงً ูุนุฏู
ุงً، ูุฅุฐุง ุฎุฑุฌุช ุงูุฃู
ุฉ ุนู ุงู
ูุชูุง، ูุตุงุฑุช ุชูุชุจ ูุชุญุณุจ، ุฃูู ุตุงุฑุช ูู 
ู
ุฌู
ูุนูุง ู
ู
ู ูุนุฑู ูุฐู ุงูุนููู
، ูุฃู
ูู ุงููุงุณ – ุนุงู
ุชูู
 ูุฎุงุตุชูู
 – ุงู ูุตููุง ุงูู
 ุงููููู ูุงููุทุน ูู ุญุณุงุจ ุฃูู ุงูุดูุฑ، ูุงู
ูู ุงู ูุซููุง ุจูุฐุง ุงูุญุณุงุจ ุซูุชูู
 
ุจุงูุฑุคูุฉ ุฃู ุฃููู، ุฅุฐุง ุตุงุฑ ูุฐุง ุดุฃููู
 ูู ุฌู
ุงุนุชูู
 ูุฒุงูุช ุนูุฉ ุงูุฃู
ูุฉ: ูุฌุจ ุงู 
ูุฑุฌุนูุง ุงูู ุงููููู ุงูุซุงุจุช، ูุฃู ูุฃุฎุฐูุง ูู ุงุซุจุงุช ุงูุงููุฉ ุจุงูุญุณุงุจ ูุญุฏู، ูุฃู 
ูุง ูุฑุฌุนูุง ุงูู ุงูุฑุคูุฉ ุฅูุง ุญูู ูุณุชุนุตู ุนูููู
 ุงูุนูู
 ุจู، ูู
ุง ุงุฐุง ูุงู ูุงุณ ูู 
ุจุฏุงูุฉ ุฃู ูุฑูุฉ، ูุง ุชุตู ุงูููู
 ุงูุงุฎุจุงุฑ ุงูุตุญูุญุฉ ุงูุซุงุจุชุฉ ุนู ุฃูู ุงูุญุณุงุจ.
ูุงุฐุง ูุฌุจ ุงูุฑุฌูุน ุงูู ุงูุญุณุงุจ 
ูุญุฏู ุจุฒูุงู ุนูุฉ ู
ูุนู، ูุฌุจ ุงูุถุงً ุงูุฑุฌูุน ุงูู ุงูุญุณุงุจ ุงูุญูููู ููุฃููุฉ، ูุงุทّุฑุงุญ
 ุงู
ูุงู ุงูุฑุคูุฉ ูุนุฏู
 ุงู
ูุงููุง، ููููู ุฃูู ุงูุดูุฑ ุงูุญูููู ุงููููุฉ ุงูุชู ูุบูุจ 
ูููุง ุงูููุงู ุจุนุฏ ุบุฑูุจ ุงูุดู
ุณ، ููู ุจูุญุธุฉ ูุงุญุฏุฉ.
ููุฐู ุจูุฏูุง – ู
ุตุฑ – ูููุง ู
ุฑุตุฏ 
ู
ู ุงุนุธู
 ุงูู
ุฑุงุตุฏ، ููููุง ุนูู
ุงุก ุจุงูููู ูุงูููุฆุฉ، ู
ู ุงูุงุฒูุฑููู ูุบูุฑูู
، ู
ู
ู 
ูุณุชุทูุนูู ุงู ูุญุณุจูุง ุญุณุงุจ ุงููู
ุฑ ุญูู ูุบูุจ ุจุนุฏ ุงูุดู
ุณ ููู ุจูุญุธุฉ، ูู ูู ููุช 
ููู ุดูุฑ، ููุญูู
ูุง ูู ุฐูู ุงูุญูู
 ุงููุงุทุน ุงูุฌุงุฒู
، ุงูู
ูุฌุจ ูููููู ุนูุฏ ุงูู 
ุงูุนูู
. ูู
ุงุฐุง ุนูููุง ู
ู ุจุฃุณ ุงุฐุง ุฑุฌุนูุง ูููููู
 ูุนูู
ูู
، ููุซููุง ุจุญุณุงุจูู
 ูู 
ุฐูู، ุซูุชูุง ุจุญุณุงุจูู
 ูู ู
ูุงููุช ุงูุตูุงุฉ ูุบูุฑูุง ู
ู ุงูุนุจุงุฏุงุช؟ ูุซูุชูุง ุจุฃุฎุจุงุฑ 
ุงูุชูุบุฑุงู ูุงูุชูููู ูุงูุฑุงุฏูู ูู ุงุซุจุงุช ุงูููุงู ุจุงูุฑุคูุฉ ู
ู ุฃู ุจูุฏ ู
ู ุจูุฏุงู 
ู
ุตุฑ ุฃู ุงูุณูุฏุงู ุฃู ุบูุฑูู
ุง؟
ููุฏ ูุงู ููุงุณุชุงุฐ ุงูุฃูุจุฑ ุงูุดูุฎ 
ุงูู
ุฑุงุบู، ู
ูุฐ ุงูุซุฑ ู
ู ุนุดุฑ ุณููู، ุญูู ูุงู ุฑุฆูุณ ุงูู
ุญูู
ุฉ ุงูุนููุง ุงูุดุฑุนูุฉ – : 
ุฑุฃู ูู ุฑุฏ ุดูุงุฏุฉ ุงูุดููุฏ، ุฅุฐุง ูุงู ุงูุญุณุงุจ ููุทุน ุจุนุฏู
 ุงู
ูุงู ุงูุฑุคูุฉ، ูุงูุฑุฃู 
ุงูุฐู ูููุชู ููุง ุนู ุชูู ุงูุฏูู ุงูุณุจูู، ูุฃุซุงุฑ ุฑุฃูู ูุฐุง ุฌุฏุงูุงً ุดุฏูุฏุงً، ููุงู 
ูุงูุฏู ูููุช ุงูุง ูุจุนุถ ุงุฎูุงูู ู
ู
ู ุฎุงูู ุงูุงุณุชุงุฐ ุงูุฃูุจุฑ ูู ุฑุฃูู. ููููู ุงุตุฑุญ 
ุงูุขู ุจุฃูู ูุงู ุนูู ุตูุงุจ، ูุงุฒูุฏ ุนููู ูุฌูุจ ุงุซุจุงุช ุงูุฃููุฉ ุจุงูุญุณุงุจ، ูู ูู 
ุงูุฃุญูุงู، ุงูุง ูู
ู ุงุณุชุนุตู ุนููู ุงูุนูู
 ุจู.
ูู
ุง ูุงู ูููู ูุฐุง ุจุฏุนุงً ู
ู 
ุงูุฃููุงู: ุงู ูุฎุชูู ุงูุญูู
 ุจุงุฎุชูุงู ุงุญูุงู ุงูู
ููููู، ูุฅู ูุฐุง ูู ุงูุดุฑูุนุฉ ูุซูุฑ،
 ูุนุฑูู ุฃูู ุงูุนูู
 ูุบูุฑูู
. ูู
ู ุงู
ุซูุฉ ุฐูู ูู ู
ุณุฃูุชูุง ูุฐู: ุงู ุงูุญุฏูุซ ” ูุฅู 
ุบู
 ุนูููู
 ูุงูุฏุฑูุง ูู” ูุฑุฏ ุจุงููุงุธ ุฃุฎุฑ، ูู ุจุนุถูุง ” ูุฅู ุบู
 ุนูููู
 ูุฃูู
ููุง 
ุงูุนุฏุฉ ุซูุงุซูู”. ููุณุฑ ุงูุนูู
ุงุก ุงูุฑูุงูุฉ ุงูู
ุฌู
ูุฉ “ูุงูุฏุฑูุง ูู” ุจุงูุฑูุงูุฉ 
ุงูู
ูุณุฑุฉ “ูุงููู
ูุง ุงูุนุฏุฉ”، ูููู ุงู
ุงู
 ุนุธูู
ุงً ู
ู ุฃุฆู
ุฉ ุงูุดุงูุนูุฉ، ุจู ูู ุงู
ุงู
ูู
 ูู ููุชู، ููู ุงุจู ุงูุนุจุงุณ ุงุญู
ุฏ ุจู ุนู
ุฑ ุณุฑูุฌ[1]، ุฌู
ุน ุจูู ุงูุฑูุงูุชูู ูู ุญุงููู
 ู
ุฎุชูููู: ุฃู ูููู ” ูุงูุฏุฑูุง ูู” ู
ุนูุงู: ูุฏุฑูู ุจุญุณุจ ุงูู
ูุงุฒู، ูุงูู ุฎุทุงุจ ูู
ู
 ุฎุตู ุงููู ุจูุฐุง ุงูุนูู
. ูุฃู ูููู ” ูุฃูู
ููุง ุงูุนุฏุฉ”: ุฎุทุงุจ ููุนุงู
ุฉ[2].
[1. (ุณุฑูุฌ) ุจุงูุณูู ุงูู
ูู
ูุฉ 
ุงูู
ุถู
ูู
ุฉ ูุขุฎุฑู ุฌูู
، ูููุชุจ ุฎุทุฃ ูู ูุซูุฑ ู
ู ุงููุชุจ ุงูู
ุทุจูุนุฉ (ุดุฑูุญ) ุจุงูุดูู 
ูุงูุญุงุก، ููู ุชุตุญูู. ูุฃุจู ุงูุนุจุงุณ ูุฐุง ุชููู ุณูุฉ 306 ููู ู
ู ุชูุงู
ูุฐ ุฃุจู ุฏุงูุฏ 
ุตุงุญุจ ุงูุณูู. ููุงู ูู ุดุฃูู ุฃุจู ุฅุณุญุงู ุงูุดูุฑุงุฒู ูู ุทุจูุงุช ุงููููุงุก(ุต 89): "ูุงู
 ู
ู ุนุธู
ุงุก ุงูุดุงูุนููู ูุฃุฆู
ุฉ ุงูู
ุณูู
ูู، ููุงู ููุถู ุนูู ุฌู
ูุน ุฃุตุญุงุจ ุงูุดุงูุนู، 
ุญุชู ุนูู ุงูู
ุฒูู." ููู ุชุฑุงุฌู
 ุฌูุฏุฉ ูู ุชุงุฑูุฎ ุจุบุฏุงุฏ ููุฎุทูุจ (ุฌ 4 ุต 278 – 290) 
ูุงุจู ุฎููุงู (ุฌ 1 ุต 21) ูุทุจูุงุช ุงูุดุงูุนูุฉ ูุงุจู ุงูุณุจูู (ุฌ 2 ุต 67 – 96).]
[2. ุงูุธุฑ ุดุฑุญ ุงููุงุถู ุฃุจู ุจูุฑ ุงุจู ุงูุนุฑุจู ุนูู ุงูุชุฑู
ุฐู (ุฌ 3 ุต 207 – 208)، ูุทุฑุญ ุงูุชุซุฑูุจ (ุฌ 4 ุต 111 – 113)، ููุชุญ ุงูุจุงุฑู (ุฌ 4 ุต104).]
ููููู ูุฐุง ููุงุฏ ููุธุฑ ุงูู ููู 
ุงุจู ุณุฑูุฌ، ุงูุง ุงูู ุฌุนูู ุฎุงุตุงً ุจู
ุง ุงุฐุง ุบู
 ุงูุดูุฑ ููู
 ูุฑู ุงูุฑุงุคูู، ูุฌุนู ุญูู
 
ุงูุงุฎุฐ ุจุงูุญุณุงุจ ููุงูููู، ุนูู ู
ุง ูุงู ูู ููุชู ู
ู ููุฉ ุนุฏุฏ ุงูุนุงุฑููู ุจู، ูุนุฏู
 
ุงูุซูุฉ ุจููููู
 ูุญุณุงุจูู
، ูุจุทุก ูุตูู ุงูุงุฎุจุงุฑ ุงูู ุงูุจูุงุฏ ุงูุฃุฎุฑู، ุงุฐุง ุซุจุช ุงูุดูุฑ
 ูู ุจุนุถูุง. ูุงู
ุง ูููู ูุฅูู ููุถู ุจุนู
ูู
 ุงูุงุฎุฐ ุจุงูุญุณุงุจ ุงูุฏููู ุงูู
ูุซูู ุจู، 
ูุนู
ูู
 ุฐูู ุนูู ุงููุงุณ، ุจู
ุง ูุณุฑ ูู ูุฐู ุงูุฃูุงู
 ู
ู ุณุฑุนุฉ ูุตูู ุงูุงุฎุจุงุฑ ูุฐููุนูุง.
 ููุจูู ุงูุงุนุชู
ุงุฏ ุนูู ุงูุฑุคูุฉ ููุงูู ุงููุงุฏุฑ، ู
ู
ู ูุง ูุตู ุงููู ุงูุงุฎุจุงุฑ، ููุง 
ูุฌุฏ ู
ุง ูุซู ุจู ู
ู ู
ุนุฑูุฉ ุงูููู ูู
ูุงุฒู ุงูุดู
ุณ ูุงููู
ุฑ.
ูููุฏ ุฃุฑู ุงู ูููู ูุฐุง ุงุนุฏู ุงูุฃููุงู، ูุงูุฑุจูุง ุงูู ุงูููู ุงูุณููู
، ูุงูู ุงูููู
 ุงูุตุญูุญ ููุฃุญุงุฏูุซ ุงููุงุฑุฏุฉ ูู ูุฐุง ุงูุจุงุจ.
ุจููุช ุจุนุฏ ุฐูู ู
ุณุฃูุฉ ุฏูููุฉ، ุชุชูุฑุน ุงูุถุงً ุนูู ู
ุง ุฐูุจูุง ุงููู، ููุฏ ุงุดุฑูุง ุงููู ูู ุงูู ููุงู
ูุง، ููู ู
ุณุฃูุฉ ุงุฎุชูุงู ุงูู
ุทุงูุน:
ูู
ู ุงูู
ุนููู
 ุงู ุงูู
ุทุงูุน ุชุฎุชูู 
ุจุงุฎุชูุงู ุฎุทูุท ุงูุทูู ูุฎุทูุท ุงูุนุฑุถ، ููู
ุง ูููู ูุฐุง ูู ุงุนุชุจุงุฑ ุงูุดูุฑ ุจุงูุฑุคูุฉ 
ูููู ูู ุงุนุชุจุงุฑู ุจุงูุญุณุงุจ. ุงู
ุง ุงููููุงุก ุงูู
ุชูุฏู
ูู ููุฏ ุงุฎุชูููุง ูู ุฐูู ูู
ุง 
ุงูุถุญูุง، ุจู ุงูุธุงูุฑ ููุง ู
ู ูููู ุจุนุถ ุงููุงูููู ุงู ุงูุซุฑ ุงููููุงุก ูุง ูุนุชุจุฑูู 
ุงุฎุชูุงู ุงูู
ุทุงูุน، ูู
ุง ููู ุงููููู ุนู ุงุจู ุงูู
ูุฐุฑ، ู
ู
ุง ูููู
 ู
ูู ุงูู ููู 
ุงูุงุฆู
ุฉ ุงูุฃุฑุจุนุฉ ูุงูููุซ ุจู ุณุนุฏ، ูุงู ุงุฎุชูู ุงุชุจุงุนูู
 ููู ุจุนุฏ ุฐูู. ููุฐูู ูุงู 
ุงููุฑุงูู ูู ุงููุฑูู[1]: ” ุงู ุงูู
ุงูููุฉ ุฌุนููุง ุฑุคูุฉ ุงูููุงู ูู ุจูุฏ ู
ู ุงูุจูุงุฏ 
ุณุจุจุงً ููุฌูุจ ุงูุตูู
 ุนูู ุฌู
ูุน ุงูุทุงุฑ ุงูุงุฑุถ، ููุงููุชูู
 ุงูุญูุงุจูุฉ”. ุซู
 ุฑุฌุญ 
ุงููุฑุงูู ู
ุง ูุฎุงูู ู
ุฐูุจู، ููู ู
ุงููู، ููุงู: ” ุงุฐุง ุชูุฑุฑ ุงูุงุชูุงู ุนูู ุงู ุงููุงุช
 ุงูุตููุงุช ุชุฎุชูู ุจุงุฎุชูุงู ุงูุขูุงู، ูุงู ููู ููู
 ูุฌุฑูู
 ูุฒูุงููู
 ูุบูุฑ ุฐูู ู
ู 
ุงูุฃููุงุช: ูููุฒู
 ุฐูู ูู ุงูุงููุฉ، ุจุณุจุจ ุงู ุงูุจูุงุฏ ุงูู
ุดุฑููุฉ ุฅุฐุง ูุงู ุงูููุงู 
ูููุง ูู ุงูุดุนุงุน ูุจููุช ุงูุดู
ุณ ุชุชุญุฑู ู
ุน ุงููู
ุฑ ุฅูู ุงูุฌูุฉ ุงูุบุฑุจูุฉ، ูู
ุง ุชุตู 
ุงูุดู
ุณ ุฅูู ุงูู ุงูู
ุบุฑุจ ุงูุง ููุฏ ุฎุฑุฌ ุงูููุงู ู
ู ุงูุดุนุงุน، ููุฑุงู ุงูู ุงูู
ุบุฑุจ، ููุง
 ูุฑุงู ุงูู ุงูู
ุดุฑู. ูุฐู ุงุญุฏ ุฃุณุจุงุจ ุงุฎุชูุงู ุฑุคูุฉ ุงูููุงู، ููู ุฃุณุจุงุจ ุงุฎุฑู 
ู
ุฐููุฑุฉ ูู ุนูู
 ุงูููุฆุฉ، ูุง ูููู ุฐูุฑูุง ูุงููุง، ุงูู
ุง ุฐูุฑุช ู
ุง ููุฑุจ ููู
ู. ูุฅุฐุง 
ูุงู ุงูููุงู ูุฎุชูู ุจุงุฎุชูุงู ุงูุงูุงู ูุฌุจ ุงู ูููู ููู ููู
 ุฑุคูุชูู
 ูู ุงูุงููุฉ، 
ูู
ุง ุงู ููู ููู
 ูุฌุฑูู
 ูุบูุฑ ุฐูู ู
ู ุฃููุงุช ุงูุตููุงุช، ููุฐุง ุญู ุธุงูุฑ، ูุตูุงุจ 
ู
ุชุนูู. ุงู
ุง ูุฌูุจ ุงูุตูู
 ุนูู ุฌู
ูุน ุงูุฃูุงููู
 ุจุฑุคูุฉ ุงูููุงู ูู ูุทุฑ ู
ููุง ูุจุนูุฏ 
ุนู ุงูููุงุนุฏ، ูุงูุฃุฏูุฉ ูู
 ุชูุชุถ ุฐูู.
[1. (ุฌ 2 ุต 203 – 204 ู
ู ุทุจุนุฉ ุชููุณ) ู (ูุฑูุฉ 132 ู
ู ูุณุฎุชูุง ุงูู
ุฎุทูุทุฉ).]
ููุฏ ุณุจูู ุฅูู ุฐูู ุงูุญุงูุธ ุฃุจู 
ุนู
ุฑ ุจู ุนุจุฏุงูุจุฑ، ุจู ุงุฏุนู ุงูุงุฌู
ุงุน ุนูู ุฐูู ููู
ุง ุฅุฐุง ุชุจุงุนุฏุช ุงูุจูุงุฏ ุฌุฏุงً. 
ูุงูุนูุงู
ุฉ ุงูุดููุงูู ููู ุงุฎุชูุงู ุงูุนูู
ุงุก ูุงูุงููููู
 ูู ุงูู
ุณุฃูุฉ[1]، ุซู
 ูุงู: 
(ูุงูุฐู ููุจุบู ุงุนุชู
ุงุฏู ูู ู
ุง ุฐูุจ ุฅููู ุงูู
ุงูููุฉ ูุฌู
ุงุนุฉ ู
ู ุงูุฒูุฏูุฉ، ูุงุฎุชุงุฑู 
ุงูู
ูุฏู ู
ููู
، ูุญูุงู ุงููุฑุทุจู ุนู ุดููุฎู: ุงูู ุงุฐุง ุฑุขู ุงูู ุจูุฏ ูุฒู
 ุงูู ุงูุจูุงุฏ 
ูููุง، ููุง ููุชูุช ุฅูู ู
ุง ูุงูู ุงุจู ุนุจุฏุงูุจุฑ ู
ู ุงู ูุฐุง ุงูููู ุฎูุงู ุงูุงุฌู
ุงุน، 
ูุงู: ูุฃููู
 ูุฏ ุงุฌู
ุนูุง ุนูู ุงูู ูุง ุชุฑุงุนู ุงูุฑุคูุฉ ููู
ุง ุจุนุฏ ู
ู ุงูุจูุฏุงู، 
ูุฎุฑุงุณุงู ูุงูุงูุฏูุณ[2]، ูุฐูู ูุงู ุงูุงุฌู
ุงุน ูุง ูุชู
 ูุงูู
ุฎุงูู ู
ุซู ูุคูุงุก ุงูุฌู
ุงุนุฉ.
[1. ููู ุงูุฃูุทุงุฑ (ุฌ 4 ุต 267 – 269).]
[2. ุงูุธุฑ ุชูุณูุฑ ุงููุฑุทุจู (ุฌ 2  ุต 275) ููุชุญ ุงูุจุงุฑู (ุฌ 4 ุต 105).]
ูุงูุจุฏูู ุงูุฐู ูุง ูุญุชุงุฌ ุฅูู 
ุฏููู: ุงู ุงูุงุฆู ุงูุดููุฑ ูุง ุชุฎุชูู ุจุงุฎุชูุงู ุงูุฃูุทุงุฑ ุฃู ุชุจุงุนุฏูุง، ูุงู ุงุฎุชููุช 
ู
ุทุงูุน ุงููู
ุฑ، ูุฅุฐุง ุบุงุจ ุงููู
ุฑ ุจุนุฏ ู
ุบูุจ ุงูุดู
ุณ ููุฏ ุฏุฎู ุงูุดูุฑ ูุจุฏุฃ، ูุงู
ุง 
ุชุนููู ูุฌูุจ ุงูุนุจุงุฏุงุช ุนูู ุงูุฑุคูุฉ ููุฏ ุงุธูุฑูุง ูุฌู ุชุนูููู ุจุนูุฉ ู
ูุตูุตุฉ ูู 
ุงูุณูุฉ ุงูุตุญูุญุฉ، ููู ูุฏูุฑ ู
ุนูุง ูุฌูุฏุง ูุนุฏู
ุงً.
ูุงูุฐูู ุฐูุจูุง ู
ู ุงูุนูู
ุงุก ุฅูู ุงู
 ุงุฎุชูุงู ุงูู
ุทุงูุน ู
ุนุชุจุฑ، ูุงู ููู ุจูุฏ ุฑุคูุชูู
 ูุงูู
ุง ูุงููุง ู
ูุทูููู ุฌุฏุงً ู
ุน 
ุงูุญูู
 ุจุงูุฑุคูุฉ، ูุงู ูุฐุง ูู ุงูู
ุณุชุทุงุน ุฅุฐ ุฐุงู، ููุงู ุงุนุชุจุงุฑ ุงุฎุชูุงู ุงูู
ุทุงูุน 
ููุณ ู
ุฑุฌุนู ุฅูู ุงุนุชุจุงุฑูุง ูู ุงูุงุฆู ุงูุดููุฑ، ุญุชู ูููู ููู ุจูุฏ ุดูุฑูู
، ูู
ุง ููู 
ุจูุฏ ุฑุคูุชูู
، ูุฅูู
ุง ูู -ููู
ุง ูููู
- ุจุงุนุชุจุงุฑ ุชุนูู ุฎุทุงุจ ุงูุชูููู ุจุงูู
ููููู، 
ูู
ู ูุตู ุฅููู ุงูุนูู
 ุจู
ุง ููู ุจู، ุจุงูุทุฑูู ุงูุฐู ุฌุนูู ุงูุดุงุฑุน ุณุจุจุงً ููุนูู
، ููู
 ุงูุฑุคูุฉ ูู ุงู
ุฉ ุงู
ูุฉ ุชุนูู ุจู ุงูุฎุทุงุจ، ูุตุงุฑ ู
ุทููุจุงً ู
ูู ุงูุนู
ู ุงูู
ุคูุช ุจููุชู.
ูุงูุฐูู ุงูุฏุฑูุง ุงุฎุชูุงู ุงูู
ุทุงูุน، 
ูุญูู
ูุง ุจุณุฑูุงู ุงูุฑุคูุฉ ูู ุจูุฏ ุนูู ุฌู
ูุน ุฃูุทุงุฑ ุงูุฃุฑุถ ูุงููุง ูุงุธุฑูู ุฅูู 
ุงูุญูููุฉ ุงูู
ุฌุฑุฏุฉ، ุงู ุฃูู ุงูุดูุฑ ูุฌุจ ุงู ูููู ูู ูุฐู ุงููุฑุฉ ุงูุฃุฑุถูุฉ ููู
ุงً 
ูุงุญุฏุงً، ููู ุงูุญู ุงูุฐู ูุง ู
ุฑูุฉ ููู.
ุซู
 ุงู ูุฐุง ุงูุชูุตูู ูุง ูุนูู ู
ุน 
ุงูุงุฎุฐ ุจุงูุญุณุงุจ، ูู
ุง ุงุฎุชุฑูุง ูุฑุฌุญูุง، ูุงู ุงูููู
 ุงูุฃูู ู
ู ูู ุดูุฑ ููุงูู ููู
 
ูุงุญุฏ ูู ุฌู
ูุน ุฃูุทุงุฑ ุงูุฃุฑุถ، ูุง ูุฎุชูู ุจุงุฎุชูุงู ุงูู
ูุงุทู، ููุง ูุจุนุฏ ุงูุฃูุงููู
 
ุจุนุถูุง ุนู ุจุนุถ.
ูููู ุงูุงู
ุฑ ุงูุฏููู ุนูุฏู: ูู ูุฌุจ
 ุงุนุชุจุงุฑ ุฃูู ุงูุดูุฑ ุจุงูุฉ ููุทุฉ ูู ุงูุฃุฑุถ ุบุงุจ ูููุง ุงููู
ุฑ ุจุนุฏ ุงูุดู
ุณ؟ ุฃู ูุฌุจ ุงู
 ูููู ูุฐูู ููุทุฉ ู
ุนููุฉ ูุฑุฌุน ุงูููุง ุงูุนุงูู
 ููู ูู ูุฐุง ุงููุธุฑ ูุงูุงุนุชุจุงุฑ؟
ุงูุฐู ุฃุฑุงู ูุงุฑุฌุญู ุงูู ูุฌุจ ุงูุฑุฌูุน ุฅูู ููุทุฉ ูุงุญุฏุฉ ู
ุนููุฉ ูู ุฐูู، ุฃุดูุฑ ุงูููุง ูู ุฃุตูู ุงูุดุฑูุนุฉ: ุงููุชุงุจ ูุงูุณูุฉ، ููู ู
ูุฉ.
ุงูุธุฑ ุฅูู ูููู ุชุนุงูู: 
(َูุณْุฃَََูููู ุนَِู ุงูุฃََِّููุฉِ ُْูู َِูู ู
ََูุงِููุชُ َِّูููุงุณِ 
َูุงْูุญَุฌِّ)، ูุงูุฐู ุฃุฑุงู ุงู ุชุฎุตูุต ุงูุญุฌ ุจุงูุฐูุฑ ูู ูุฐุง ุงูู
ูุงู
 ุจุนุฏ ุงูุนู
ูู
، 
ุงูู
ุง ูู ุงุดุงุฑุฉ ุฏูููุฉ ุฅูู ุงุนุชุจุงุฑ ุฃุตู ุงูุชูููุช ุงูุฒู
ุงูู ู
ุชุตูุง ุจู
ูุงู ูุงุญุฏ، 
ู
ูุงู ุงูุญุฌ، ููู ู
ูุฉ.
ูุงู
ุง ุงูุณูุฉ: ููุฏ ุฑูู ุงูุชุฑู
ุฐู ูู
 ุณููู[1] ู
ู ุทุฑูู ุงุณุญู ุจู ุฌุนูุฑ ุจู ู
ุญู
ุฏ ุจู ุงูุญุณูู -ููู ุฒูุฌ ุงูุณูุฏุฉ ูููุณุฉ 
ุจูุช ุงูุญุณู ุจู ุฒูุฏ ุจู ุงูุญุณู- ุนู ุนุจุฏุงููู ุจู ุฌุนูุฑ ุงูู
ุฎุฑู
ู ุงูุฒูุฑู ุนู ุนุซู
ุงู ุจู
 ู
ุญู
ุฏ ุงูุงุฎูุณู ุนู ุงูู
ูุจุฑู ุนู ุงุจู ูุฑูุฑุฉ ุงู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
 ูุงู: 
(ุงูุตูู
 ููู
 ุชุตูู
ูู، ูุงููุทุฑ ููู
 ุชูุทุฑูู، ูุงูุงุถุญู ููู
 ุชุถุญูู). ูุงู ุงูุชุฑู
ุฐู: 
(ูุฐุง ุญุฏูุซ ุบุฑูุจ ุญุณู). ููููู: ุจู ูู ุญุฏูุซ ุตุญูุญ، ููุฏ ุตุญุญ ุงูุชุฑู
ุฐู ุญุฏูุซุงً ู
ู 
ุฑูุงูุฉ ุงูู
ุนูู ุจู ู
ูุตูุฑ ุนู ุนุจุฏุงููู ุจู ุฌุนูุฑ، ุจูุฐุง ุงูุงุณูุงุฏ[2]. ุซู
 ุงู ุงุณุญู ุจู
 ุฌุนูุฑ ูู
 ูููุฑุฏ ุจู، ููุฏ ุฑูุงู ุฃูุถุงً ุฃุจู ุณุนูุฏ ู
ููู ุจูู ูุงุดู
، ูู
ุญู
ุฏ ุจู ุนู
ุฑ 
ุงููุงูุฏู، ููุงูู
ุง ุนู ุนุจุฏุงููู ุจู ุฌุนูุฑ ุงูู
ุฎุฑู
ู ุจูุฐุง ุงูุงุณูุงุฏ[3]. ุซู
 ุงู 
ุนุจุฏุงููู ุจู ุฌุนูุฑ ุงูู
ุฎุฑู
ู ูู
 ูููุฑุฏ ุจู ุฃูุถุงً، ููุฏ ุฑูุงู ุงููุงูุฏู ุนู ุฏุงูุฏ ุจู 
ุฎุงูุฏ ูุซุงุจุช ุจู ููุณ ูู
ุญู
ุฏ ุจู ู
ุณูู
، ุซูุงุซุชูู
 ุนู ุงูู
ูุจุฑู ุนู ุงุจู ูุฑูุฑุฉ[4]. 
ููุฐูู ุฑุฌุญ ุงููุงุถู ุฃุจู ุจูุฑ ุจู ุงูุนุฑุจู ูู ุดุฑุญู ุนูู ุงูุชุฑู
ุฐู ุงูู ุญุฏูุซ ุตุญูุญ.
[1. ุณูู ุงูุชุฑู
ุฐู ุจุดุฑุญ ุชุญูุฉ ุงูุฃุญูุฐู (ุฌ2 ุต 37) ูุจุดุฑุญ ุงุจู ุงูุนุฑุจู (ุฌ 3 ุต 216).]
[2. ุชุญูุฉ ุงูุฃุญูุฐู (ุฌ 1 ุต 279) ูุดุฑุญ ุงุจู ุงูุนุฑุจู (ุฌ 2 ุต 141 - 142).]
[3. ุฑูุงุจุฉ ุฃุจู ุณุนูุฏ ูู ุงูุณูู 
ุงููุจุฑู ููุจูููู (ุฌ 4 ุต 252) ูุฑูุงูุฉ ุงููุงูุฏู ูู ุณูู ุงูุฏุงุฑูุทูู (ุต 231)، 
ูุงููุงูุฏู ุนูุฏูุง ุซูุฉ ุฎูุงูุง ูู
ู ุถุนูู.]
[4. ูุฐู ุงูุฑูุงูุฉ ุฃูุถุง ูู ุณูู ุงูุฏุงุฑูุทูู]
ูุฑูุงู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ูู ุณููู[1] ู
ู 
ุทุฑูู ุญู
ุงุฏ ุจู ุฒูุฏ ุนู ุฃููุจ ุนู ู
ุญู
ุฏ ุจู ุงูู
ููุฏุฑ ุนู ุงุจู ูุฑูุฑุฉ ู
ุฑููุนุงً: (ูุทุฑูู
 ููู
 ุชูุทุฑูู، ูุงุถุญุงูู
 ููู
 ุชุถุญูู، ููู ุนุฑูุฉ ู
ููู، ููู ู
ูู ู
ูุญุฑ، ููู ูุฌุงุฌ 
ู
ูุฉ ู
ูุญุฑ، ููู ุฌู
ุน ู
ููู).
[1. ุณูู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ุจุดุฑุญ ุนูู ุงูู
ุนุจูุฏ (ุฌ 2  ุต 169).]
ููุฐูู ุฑูุงู ุงูุฏุงุฑูุทูู ู
ู ูุฐุง 
ุงูุทุฑูู ูู
ู ุทุฑูู ุฑูุญ ุจู ุงููุงุณู
 ุนู ุงุจู ุงูู
ููุฑ، ูุฑูุงู ุงูุจูููู ูู ุงูุณูู 
ุงููุจุฑู [ุฌ 4 ุต 251 - 252] ู
ู ุทุฑูู ุนุจุฏุงููุงุฑุซ ูุฑูุญ ุจู ุงููุงุณู
 ุนู ุงุจู 
ุงูู
ููุฏุฑ، ูุฑูุงู ุฃูุถุงً ู
ู ุทุฑูู ุญู
ุงุฏ ุจู ุฒูุฏ ูุฑูุงูุฉ ุงุจู ุฏุงูุฏ[1].
[1. ุงูุณูู ุงููุจุฑู (ุฌ 1 ุต 175).]
ูุฑูุงู ุงูุฏุงุฑูุทูู ูุงูุจูููู ู
ู 
ุทุฑูู ุฅุณู
ุงุนูู ุจู ุนููุฉ ูุนุจุฏุงูููุงุจ ุงูุซููู ุนู ุฃููุจ ุนู ู
ุญู
ุฏ ุจู ุงูู
ููุฑ ุนู ุงุจู 
ูุฑูุฑุฉ ู
ููููุงً[1] ูุงู: (ุงูู
ุง ุงูุดูุฑ ุชุณุน ูุนุดุฑูู ููุง ุชุตูู
ูุง ุญุชู ุชุฑูู، ููุง 
ุชูุทุฑูุง ุญุชู ุชุฑูู، ูุฅู ุบู
 ุนูููู
 ูุฃูู
ููุง ุงูุนุฏุฉ ุซูุงุซูู. ูุทุฑูู
 ููู
 ุชูุทุฑูู، 
ูุฃุถุญุงูู
 ููู
 ุชุถุญูู، ููู ุนุฑูุฉ ู
ููู، ููู ู
ูู ู
ูุญุฑ، ููู ูุฌุงุฌ ู
ูุฉ ู
ูุญุฑ).
[1. ูุนูู ู
ู ููุงู
 ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ. ูุงูุธุฑ ุงูุณูู ุงููุจุฑู (ุฌ 4 ุต251 – 252).]
ูุฑูุงู ุงุจู ู
ุงุฌู ูู ุณููู [ุฌ 1 ุต 
262] ู
ู ุทุฑูู ุญู
ุงุฏ ุจู ุฒูุฏ ุนู ุฃููุจ ุนู ู
ุญู
ุฏ ุจู ุณูุฑูู ุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ูุงู: ูุงู 
ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
: (ุงููุทุฑ ููู
 ุชูุทุฑูู، ูุงูุฃุถุญู ููู
 ุชุถุญูู).
ููุฐู ุฃุณุงููุฏ ูููู
ุง ุตุญุงุญ، ูุดุฏ ุจุนุถูุง ุจุนุถุงً، ููุคูุฏ ุจุนุถูุง ุจุนุถุงً، ููู ุชุฑุฏ ุนูู ุงูุชุฑู
ุฐู ุงุณุชุบุฑุงุจู ููุญุฏูุซ، ููุฏ ูุฑุฏ ู
ู ุทุฑู ุตุญูุญุฉ ู
ุชุนุฏุฏุฉ.
ูููู ู
ุง ู
ุนูู ูุฐุง ุงูุญุฏูุซ؟
ุฃู
ุง ุงูู
ุชูุฏู
ูู ู
ู ุงูุนูู
ุงุก ููุฏ 
ุฐูุจูุง ูู ุชูุณูุฑู ุฅูู ู
ุนูู ูุฏ ูููู ูู ุงูู
ุนูู ุงูุธุงูุฑ ู
ู ุงูููุธ، ููุงู ุงูุชุฑู
ุฐู
 ูู ุงูุณูู: (ููุณุฑ ุจุนุถ ุฃูู ุงูุนูู
 ูุฐุง ุงูุญุฏูุซ ููุงู: ุฅูู
ุง ู
ุนูู ูุฐุง: ุงูุตูู
 
ูุงููุทุฑ ู
ุน ุงูุฌู
ุงุนุฉ ูุนุธู
 ุงููุงุณ[1]) ููุงู ุงูุฎุทุงุจู[2]: (ู
ุนูู ุงูุญุฏูุซ: ุฃู ุงูุฎุทุฃ
 ู
ูุถูุน ุงููุงุณ ููู
ุง ูุงู ุณุจููู ุงูุงุฌุชูุงุฏ، ููู ุฃู ููู
ุงً ุงุฌุชูุฏูุง ููู
 ูุฑูุง 
ุงูููุงู ุฅูุง ุจุนุฏ ุงูุซูุงุซูู ููู
 ููุทุฑูุง ุญุชู ุงุณุชูููุง ุงูุนุฏุฏ، ุซู
 ุซุจุช ุนูุฏูู
 ุงู 
ุงูุดูุฑ ูุงู ุชุณุนุงً ูุนุดุฑูู، ูุฅู ุตูู
ูู
 ููุทุฑูู
 ู
ุงุถ، ููุง ุดูุก ุนูููู
 ู
ู ูุฒุฑ ุฃู 
ุนุชุจ).
[1. (ุนุธْู
 ุงููุงุณ) ุจุถู
 ุงูุนูู ุฃู ูุชุญูุง ู
ุน ุณููู ุงูุธุงุก، ุฃู ู
ุนุธูู
.]
[2. ู
ุนุงูู
 ุงูุณูู (ุฌ 2 ุต 95 – 96).]
ููุงู ุชูู ุงูุฏูู ุงูุณุจูู ูู ูุชุงููู [ุฌ 1 ุต 225]: (ุงูู
ุฑุงุฏ ู
ูู: ุฅุฐุง ุงุชูููุง ุนูู ุฐูู، ูุงูู
ุณูู
ูู ูุง ูุชูููู ุนูู ุถูุงูุฉ، ูุงูุฅุฌู
ุงุน ุญุฌุฉ).
ููุฏ ูููู ูุชูุณูุฑูู
 ูุฐุง ุชุฃููุฏ 
ุจู
ุง ุฑูุงู ุงูุชุฑู
ุฐู ู
ู ุญุฏูุซ ู
ุนู
ุฑ ุจู ู
ุญู
ุฏ ุจู ุงูู
ููุฏุฑ ุนู ุนุงุฆุดุฉ[1] ุนู ุงููุจู 
ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
 ูุงู: (ุงููุทุฑ ููู
 ููุทุฑ ุงููุงุณ، ูุงูุฃุถุญู ููู
 ูุถุญู ุงููุงุณ) 
ูุงู ุงูุชุฑู
ุฐู: (ูุฐุง ุญุฏูุซ ุญุณู ุบุฑูุจ ุตุญูุญ ู
ู ูุฐุง ุงููุฌู).
[1. ุชุญูุฉ ุงูุฃุญูุฐู (ุฌ 1 ุต 71) ูุดุฑุญ ุงุจู ุงูุนุฑุจู (ุฌ 4 ุต 41) ูุฑูู ุงูุจูููู ู
ุนูุงู ู
ู ููุงู
 ุนุงุฆุดุฉ ุจุฅุณูุงุฏ ุขุฌุฑ (ุฌ 4 ุต353).]
ููููุง ูุนุฑู ุฃู ูุซูุฑุง ู
ู ุงูุฑูุงุฉ 
ูุฎุชุตุฑูู ุงูุฃุญุงุฏูุซ، ููุฑููู ุจุนุถูุง ุจุงูู
ุนูู، ููุฐูู ูุงู ุญูุงุธ ุงูุญุฏูุซ ูููุงุฏู 
ูุฌู
ุนูู ุงูุฑูุงูุงุช ุงูู
ู
ุชุฏุฉ، ููุซูุฑุงً ู
ุง ูููู ุงูุญุฏูุซ ุงูู
ูุณุฑ ุงูู
ุทูู ู
ุจููุงً 
ูู
ุนูู ุงูุญุฏูุซ ุงูู
ุฎุชุตุฑ، ููุฌุฏ ุญุฏูุซ ุนุงุฆุดุฉ ูุฐุง ุฑูุงู ุงูุจูููู [ุณูู ุงููุจุฑู (ุฌ 5 
 ุต 175] ู
ู ุทุฑูู ุณููุงู ุงูุซูุฑู ุนู ู
ุญู
ุฏ ุจู ุงูู
ููุฏุฑ ุนู ุนุงุฆุดุฉ ูุงูุช: ูุงู ุฑุณูู 
ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
: (ุนุฑูุฉ ููู
 ُูุนَุฑِّู ุงูุฅู
ุงู
[1]، ูุงูุฃุถุญู ููู
 ูุถุญู 
ุงูุฅู
ุงู
، ูุงููุทุฑ ููู
 ููุทุฑ ุงูุฅู
ุงู
) ูุฅุณูุงุฏู ุตุญูุญ. ููุฐู ุงูุฑูุงูุฉ ุงูู
ูุณุฑุฉ ุชุนูู 
ุฃู ุงูู
ุฑุงุฏ ุจู (ุงููุงุณ) ุงูุฅู
ุงู
، ููู ุงูุฐู ูููู ู
ุนู ุนุธู
 ุงููุงุณ.
[1. ุงูุชุนุฑูู: ุงููููู ุจุนุฑูุงุช، ุนุฑู ุงูููู
: ููููุง ุจุนุฑูุฉ.]
ุซู
 ุฅููุง ูุฌุฏ ูู ู
ุฌู
ูุน ุงูุฑูุงูุงุช 
ุงูุชู ููููุง، ู
ู ุญุฏูุซ ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ูุนุงุฆุดุฉ: ุดูุฆุงً ู
ุดุชุฑูุงً ุจูู ูุซูุฑ ู
ู ุฃููุงุธูุง،
 ูุญุชุงุฌ ุฅูู ูุธุฑ ูุชุฃู
ู، ููู ุฐูุฑ (ุนุฑูุฉ) ููู
ุงً ุฃู ู
ูุงูุงً، ูุฐูุฑ ู
ูุฉ ูู
ูู 
ูู
ุฒุฏููุฉ: (ูู ุนุฑูุฉ ู
ููู) (ุนุฑูุฉ ููู
 ูุนุฑู ุงูุฅู
ุงู
) ููู ุฑูุงูุฉ ู
ุฑุณูุฉ ู
ู ุทุฑูู 
ุงูุดุงูุนู ุนูุฏ ุงูุจูููู (ูุนุฑูุฉ ููู
 ุชุนุฑููู) (ููู ู
ูู ู
ูุญุฑ، ููู ูุฌุงุฌ ู
ูุฉ ู
ูุญุฑ،
 ููู ุฌู
ุน ู
ููู).
ูุฐูุฑ ุฃู
ุงูู ุงูุญุฌ ูุฒู
ุงูู ูู ูุซูุฑ
 ู
ู ุฑูุงูุงุช ุงูุญุฏูุซ، ุจู ูู ุฃูุซุฑูุง، ูุฑุฌุญ ุนูุฏู ุฃู ูุฐุง ุงูุญุฏูุซ ุฅูู
ุง ูุงู ูู ุญุฌุฉ
 ุงููุฏุงุน، ุญูู ูุงู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
 ูุนูู
 ุงููุงุณ ุดุนุงุฆุฑ ุงูุญุฌ، ููุฎุทุจูู
 ูู ุนุฑูุฉ ููู ู
ูู ููู ุบูุฑูู
ุง، ููู
 ูุญูุธ ุนูู ุฃูู ุนูู
 ุงููุงุณ ุดุนุงุฆุฑ ุงูุญุฌ ูู 
ุบูุฑ ุญุฌุฉ ุงููุฏุงุน، ููุคูุฏ ุฐูู ุฃู ุฌุงุจุฑ ุจู ุนุจุฏุงููู ูุตู ุญุฌุฉ ุงููุฏุงุน ูู ุญุฏูุซ ุทููู
 ู
ุนุฑูู ุนูุฏ ุงูู
ุญุฏุซูู، ูููู ู
ุง ูุดุจู ุจุนุถ ุญุฏูุซ ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ، ููุฐูุฑ ุฌุงุจุฑ ุฃู 
ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
 ูุญุฑ ุงููุฏู ูุฃูู ู
ูู ุซู
 ูุงู: ูุฏ ูุญุฑุช ูุงููุง، ูู
ูู 
ูููุง ู
ูุญุฑ، ูููู ุจุนุฑูุฉ ููุงู: ูููุช ูุงููุง ูุนุฑูุฉ ูููุง ู
ููู، ูููู ุจุงูู
ุฒุฏููุฉ 
ููุงู: ูุฏ ูููุช ูุงููุง، ูุงูู
ุฒุฏููุฉ ูููุง ู
ููู. [ุงูุธุฑ ู
ุณูุฏ ุงูุฅู
ุงู
 ุฃุญู
ุฏ (ุฌ 3 ุต 
320 – 321) ูุตุญูุญ ู
ุณูู
 (ุฌ 1 ุต 346 – 347) ูุนูู ุงูู
ุนุจูุฏ (ุฌ 2 ุต 122 – 131) 
ูุงูุจุฏุงูุฉ ูุงูููุงูุฉ ูุงุจู ูุซูุฑ (ุฌ 5 ุต 147 ู 149).]
ููููู ุญุฏูุซ ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุงูู
ุฑููุน 
(ูุทุฑูู
 ููู
 ุชูุทุฑูู) ุงูุฎ ุฎุทุงุจุงً ูุฃูู ุงูุญุฌ ูู ู
ูุงู ุงูุญุฌ، ูู
ุง ุฐูุฑ ู
ุนู ู
ู ุดุฃู
 ุนุฑูุฉ ูู
ูุฉ ูุงูู
ุฒุฏููุฉ، ููููู ุญุฏูุซ ุงูุขุฎุฑ ุงูู
ุฑููุน ุฃูุถุงً (ุงูุตูู
 ููู
 ุชุตูู
ูู) 
ุงูุฎ ู
ู ูุฐุง ุงูุญุฏูุซ ููุณู، ููููู ุฃูุถุงً ุฎุทุงุจุงً ูุฃูู ุงูุญุฌ ูู ู
ูุงู ุงูุญุฌ، ููุฐูู
 ุณุงุฆุฑ ุงูุฑูุงูุงุช، ู
ู ุญุฏูุซ ุนุงุฆุดุฉ ูุบูุฑูุง، ุฅูู
ุง ุชุญู
ู ุนูู ูุฐุง ุงูู
ุนูู: ุฃููุง 
ูููุง ุฑูุงูุงุช ุนู ุญุฌุฉ ุงููุฏุงุน، ูุฃู ู
ู ุฑูู ุจููุธ (ููู
 ููุทุฑ ุงููุงุณ) ุฃู (ููู
 ููุทุฑ
 ุงูุฅู
ุงู
) ุฅูู
ุง ุฑูู ุจุงูู
ุนูู، ูุฃู ุฃุตู ุงูุญุฏูุซ ุฎุทุงุจ ูู
ู ูุงู ูู ุฃู
ุงูู ุงูุญุฌ.
ูุจุฐูู ูููู
 ู
ู ู
ุนูู ูุฐู 
ุงูุฃุญุงุฏูุซ ุฃู ุงูุตูู
 ููู
 ูุตูู
 ุฃูู ู
ูุฉ ูู
ุง ุญูููุง، ูุฃู ุงููุทุฑ ููู
 ููุทุฑูู، ูุฃู 
ุงูุฃุถุญู ููู
 ูุถุญูู، ูุฃู ุนุฑูุฉ ููู
 ูุนุฑููู، ููุฐู ุงูุฃู
ุงูู ูู ุงูู
ุนุชู
ุฏุฉ ูู ุฅุซุจุงุช
 ุงูุฃููุฉ، ููู ุงูุชู ูููู ุนูู ุงูู
ุณูู
ูู ูู ุฃูุทุงุฑ ุงูุฃุฑุถ ุฃู ูุชุจุนูุง ู
ุทุงูุน 
ุงูุฃููุฉ ูููุง، ููููู ูู ูุฐุง ุฅุดุงุฑุฉ ุฏูููุฉ ุฅูู ูุฌู ุงูุญูู
ุฉ ูุงูู
ุนูู ูู ุชุฎุตูุต 
ุฐูุฑ ุงูุญุฌ ุจุนุฏ ุนู
ูู
 ุงูู
ูุงููุช، ูู ูููู ุชุนุงูู: (ูู ู
ูุงููุช ูููุงุณ ูุงูุญุฌ).
ููู ุฐูุจูุง ุฅูู ู
ุง ุฑุฃูุชู ูููู
ุชู،
 ุชูุญุฏุช ููู
ุฉ ุงูู
ุณูู
ูู ูู ุฅุซุจุงุช ุงูุดููุฑ ุงููู
ุฑูุฉ، ููุงูุช ู
ูุฉ، ููู ู
ูุจุน 
ุงูุฅุณูุงู
 ูู
ูุจุท ุงููุญู، ููู ู
ูุชูู ุงูู
ุณูู
ูู ูู ูู ุนุงู
 ูุฃููู
 ุนูู ู
ูุนุงุฏ، 
ูุชุนุงุฑููู ูููุง ููุชูุงุฏูู، ููููุง ุจูุช ุงููู ุงูุฐู ูุญูู ูุชูุฌููู ูู ุตูุงุชูู
، ูุงูุช
 ู
ูุฉ ูุฐู ู
ุฑูุฒ ุงูุฏุงุฆุฑุฉ ููู
 ูู ุชุญุฏูุฏ ู
ูุงููุชูู
.
ูุจุนุฏ: ููุฐุง ุจุญุซ ูู
 ุฃูุชุจู ุฅูุง 
ุจุนุฏ ุฑููุฉ ูููุฑ، ูุชุฏุจุฑ ููุธุฑ، ุนูู ุทุฑููุฉ ุณูููุง ุงูุตุงูุญ ู
ู ุงูุนูู
ุงุก، ูู ุงูุฃุฎุฐ 
ุจุงููุชุงุจ ูุงูุณูุฉ، ููุจุฐ ุงูุชูููุฏ ูุงูุนุตุจูุฉ، ูุนูู ุฃุตุจุช ููู ูุฌู ุงูุตูุงุจ، ุจุนูู 
ุงููู ูุชููููู، ุฃุนุฑุถู ูุฃูุธุงุฑ ุงูุนูู
ุงุก ูุงูุจุงุญุซูู، ู
ุชูุจูุงً ุงูููุฏ ูุงูุชุฃููุฏ 
ุจุงูุดูุฑ ูุงูุซูุงุก، ูุชุชู
ุญุต ุงูุญูููุฉ ูููุดู ุนู ูุฌู ุงูุตูุงุจ، ููุง ุฃุทูุจ ุฅูุง ุฃู ูููู
 ุฃุณุงุณ ุงูุจุญุซ ุงููุชุงุจ ูุงูุณูุฉ، ูุงูุงุณุชูุจุงุท ู
ููู
ุง، ูุงูููู ูููู
ุง.ุฃู
ุง ุฅููุงุก 
ุงูููู ุนูู ุนูุงููู ุจุฃููุงู ุฌููุงุก، ู
ุจููุฉ ุนูู ุงูุฑุฃู ูุงูููู، ูู
ุง ููุนู ู
ู ูุณู
ูู
 ุฃููุณูู
 (ุงูู
ุฌุฏุฏูู)، ูุฅูู ูุฎุฑุฌ ุจุงูุจุญุซ ุนู ุญุฏู ุงูุนูู
ู ุงูุฏููู، ููุง ูุญู ุญูุงً،
 ููุง ูุจุทู ุจุงุทูุงً.
ูุฃู
ุง ุงูุงุณุชู
ุณุงู ุจุฃููุงู ุงููููุงุก 
ุงูุชู ูุณู
ููุง ุจุนุถูู
 (ูุตูุตุงً) ููุฒุนู
ูููุง ุญุฌุฉ ุนูููุง ูุนูู ุงููุงุณ، ูุฅููุง ุฃู 
ุฃูุซุฑูุง ูู ู
ุชูุงูู ุฃูุฏููุง ูุชุญุช ุฃูุธุงุฑูุง، ููุง ูุฌุงุฏู ู
ู ูุญุชุฌ ุจูุง.
ูุนู
، ูุง ุฃุณุชุทูุน ุงู ุงู
ูุน ู
ู ุดุงุก ุฃู ูููู ู
ุง ุดุงุก، ูููู ุฃุณุชุทูุน ุฃู ุฃู
ูุน ููู
ู ุฃู ูุฎูุถ ู
ุน ุงูุฎุงุฆุถูู.
ูุงุณุฃู ุงููู ุงูุนุตู
ุฉ ูุงูุชูููู.
ููุชุจ
ุฃุญู
ุฏ ู
ุญู
ุฏ ุดุงูุฑ
ุงููุงุถู ุงูุดุฑุนู
24 ุฐู ุงูุญุฌุฉ ุณูุฉ 1357
13 ูุจุฑุงูุฑ ุณูุฉ 1939

https://firanda.com/1768-penentuan-awal-ramadhan-dan-idul-fitri-fatwa-dpp-perhimpunan-al-irsyad.html
ReplyDeleteustadz brgkali bs jadi pertimbangan juga