Suatu ketika, seseorang pernah menorehkan tulisannya:

SEPATAH KATA PENERJEMAH

Segala puji bagi Allah, Pencipta semesta yang indah dan Pemilik kesempurnaan hikmah. Yang menjadikan langit tanpa tiang berjagakan triliunan gemintang; dan menghiasi bumi dengan barisan pegunungan, lembah, palung dan jurang, berupa dataran dan debur gelombang.

Hanya kepada-Nyalah kita memohon perlindungan dari kejelekan jiwa, tipuan setan durjana, dan buruknya amalan pembawa petaka.

...

Sekali lagi terima kasih dan jazakumullah khairan atas segala kejadian dan kenangan yang 'kan sulit terlupakan selama proses penerjemahan ini, dari awal hingga akhirnya. Banyak cerita yang menempati relung jiwa.

Semoga Allah menjadikan apa yang dituliskan oleh penerjemah ini sebagai suatu tambahan amal kebaikan pada timbangan hari kemudian.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah, para Sahabat dan keluarganya, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan hingga tegaknya hari penghabisan.

Mengunjungi kembali IPB Darmaga, 12 Maret 2002



Itu saja yang saat ini ingin dikutipkan dari kenangan saya saat mengawali buku "Fatwa-fatwa Albani", yang merupakan buku hasil terjemahan saya yang perdana.

(Status FB 20/09/2020)

Status FB sebelumnya yang terkait dengan hal di atas:

KENANGAN

Ini adalah sejumlah buku terbitan lama yang dahulu saya terlibat di dalamnya, baik sebagai penerjemah, penyunting maupun penulis. Itu adalah masa sebelum saya berinteraksi dan "berkarya" sebagai "aktivis" Facebook/medsos.
:D

Semoga ke depan saya dimudahkan untuk bisa kembali berkontribusi dalam penulisan dan publikasi karya-karya ilmiah yang bermanfaat...

(Sayangnya saat ini saya kehilangan buku yang pertama kali saya terjemahkan dan dipublikasikan, yaitu tentang kumpulan sejumlah fatwa Syaikh al-Albani ketika beliau di Madinah. Adapun yang termasuk di dalam foto adalah sejumlah fatwa beliau dari majalah "al-Ashalah".)
 
(Status FB 15/09/2020) 






Post a Comment

 
Top