Kata “mubahalah” telah masuk ke dalam KBBI. Dijelaskan pada entri kata tersebut: “mubahalah” n Isl doa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memohon jatuhnya laknat Allah atas siapa yang berbohong. (KBBI Edisi V, Daring)

Pada praktiknya, mubahalah dilakukan untuk menegaskan hujah kepada kalangan yang menyelisihi, baik dalam permasalahan akidah maupun hukum.

Ibn al-Qayyim berkata,

إن السنة في مجادلة أهل الباطل إذا قامت عليهم حجة الله، ولم يرجعوا، بل أصروا على العناد، أن يدعوهم إلى المباهلة، وقد أمر الله، بذلك رسوله صلى الله عليه وسلم، ولم يقُل : إن ذلك ليس لأمتك من بعدك. ودعا إليها ابنُ عمه عبد الله بن عباس، من أنكر عليه بعض مسائل الفروع، ولم يُنكر عليه الصحابة، ودعا إليه الأوزاعي سفيان الثوري في مسألة رفع اليدين، ولم يُنكَر عليه ذلك، وهذا من تمام الحجة

“Sesungguhnya Sunnah dalam mendebat ahli kebatilan, apabila hujah Allah telah tegak atas mereka namun mereka bersikeras membangkang dan tidak rujuk, adalah dengan mengajak mereka untuk mubahalah. Allah telah memerintahkan demikian kepada Rasul-Nya, dan Allah tidak pernah menyatakan bahwa hal itu tidak berlaku untuk umatmu yang datang setelahmu. (Artinya, bukan merupakan kekhususan Rasul, melainkan berlaku juga untuk umatnya). Ibn ‘Abbas pernah mengajak mubahalah terhadap orang yang mengingkarinya dalam sebagian permasalahan furu’ (hukum, di antaranya pada persoalan 'aul dalam kewarisan) dan tidak ada Sahabat yang mengingkari sikap Ibn ‘Abbas tersebut. Begitu pula halnya dengan al-Auza’i dan Sufyan al-Tsauri dalam permasalahan mengangkat kedua tangan, dan tidak ada yang mengingkarinya. Demikianlah mubahalah termasuk kesempurnaan hujah.” [Zad al-Ma’ad, vol. III, hlm. 643]

Ketika menjelaskan ayat mubahalah QS Ali ‘Imran: 61, Shiddiq Hasan Khan menyebutkan dalam tafsirnya, Fathul-Bayan, bahwa Ibn al-Qayyim pernah menantang kalangan yang menyelisihinya dalam permasalahan penetapan sifat-sifat Allah dan pemberlakuannya sesuai zahirnya, tanpa ta`wil, tahrif dan ta’thil, untuk mubahalah di antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim, dan tiada seorang pun menjawab tantangan beliau karena khawatir dengan risiko akhir yang tragis. Kisah ini juga tercantum pada bagian awal dari buku al-Nuniyyah, karya Ibn al-Qayyim.

Shiddiq Hasan Khan juga menyebutkan,

وحاصل كلامه فيها أنها لا تجوز إلا في أمر مهمّ شرعاً وقع فيه اشتباه وعناد لا يتيسر دفعه إلا بالمباهلة فيشترط كونها بعد إقامة الحجة والسعي في إزالة الشبهة، وتقديم النصح والإنذار، وعدم نفع ذلك ومساس الضرورة إليها

“Kesimpulan Syaikh al-Dawani bahwa mubahalah itu tidaklah diperkenankan kecuali dalam perkara yang penting secara syariah, yang padanya terdapat kesamaran dan pembangkangan yang sulit ditolak kecuali dengan cara mubahalah. Dipersyaratkan sebelum mubahalah agar dilakukan penegakan hujah, penghilangan syubhat, pemberian nasihat dan peringatan terlebih dahulu; namun ternyata hal-hal tersebut tak bermanfaat, sehingga mubahalah dalam hal tersebut menjadi urgen.”

Ibn Hajar berkata,

ومما عُرفَ بالتجربة أن من باهَل وكان مبطلاً لا تمضي عليه سنة من يوم المباهلة، ووَقَعَ لي ذلك مع شخص كان يتعصب لبعض الملاحدة ؛ فلم يقُم بعدها غير شهرين


“Dari pengalaman yang ada, siapa yang dalam posisi kebatilan maka usianya tidak mencapai setahun dari momen mubahalah. Saya pernah melakukan mubahalah dengan seorang yang fanatik terhadap sebagian gembong aliran sesat, dan ia terkena dampaknya sekitar dua bulan kemudian.” [Fathul-Bari, vol. VIII, hlm. 95]

Pada intinya, berdasarkan paparan di atas, mubahalah diperkenankan dengan sejumlah syarat, antara lain apabila ada kemaslahatan syar’i yang hendak dicapai dan dalam permasalahan yang dianggap krusial.

Sependek pengetahuan saya, mubahalah yang pernah terjadi di generasi Salaf dan ulama setelahnya berkaitan dengan konten permasalahan tertentu, dan bukan tentang status ke-sunniyyah-an individual atau kalangan tertentu. Terlebih, ada kaidah yang disebutkan oleh ulama terkait kalangan yang sekalipun dianggap terjatuh ke dalam bidah:

ليس كل من وقع في بدعة وقعت البدعة عليه


“Tidak setiap yang terjatuh ke dalam bidah maka otomatis ia menjadi mubtadi’ (ahli bidah).”

Silakan kalau ada yang mau mengoreksi dan menambahkan informasi. Allahu a’lam.

29/11/2020
AdniKu 




Post a Comment

 
Top