Pertanyaan:

Bagaimana cara kita menilai suatu negara yang tidak berhukum dengan syariah Islam sebagai negara Islam, sedangkan Quran menyebut mereka sebagai kafir, zalim dan fasik?

Syaikh Ibn Bāz menjawab: 

Tergantung kondisinya. Jangan (tergesa-gesa atau mudah) menilai sebagai negara Islam atau negara kafir. (Sekali lagi) tergantung kondisinya dan dipastikan perkara-perkara (yang terkait dengannya). 

Doakan hidayah bagi negara tersebut dengan kesungguhan. TIDAK PENTING BAGIMU APAKAH ITU MERUPAKAN NEGARA KAFIR ATAU MUSLIM. NAMUN YANG PENTING ADALAH MEMPERBAIKINYA, mengarahkannya, serta (bagaimana) keselamatan kaum muslim dan keistikamahan mereka.

Jika para pembelajar dan orang-orang baik bersungguh-sungguh untuk memperbaiki diri mereka dan menyampaikan nasihat, juga merealisasikan Islam pada diri mereka dan anak-anak mereka, niscaya kondisinya akan baik. Kebaikan meluas dan keburukan menyempit. Baik negara itu disebut kafir atau muslim, sesuai dengan realitanya.

Kalau negara tersebut menghalalkan apa yang Allah haramkan maka termasuk negara kafir. Kalau tidak demikian berarti bukan negara kafir. Jika tampak padanya kekufuran maka ia negara kafir. Dicermati bagaimana aktivitas-aktivitasnya. Namun, (sekali lagi) hal itu tidak ada urgensinya bagimu. Yang urgen bagimu adalah memperbaikinya serta memperbaiki masyarakat di dalamnya. Jika masyarakat menjadi baik, begitu pula dengan kondisinya, sehingga mereka mengagungkan agama Allah dan berjalan di atas syariah Allah, maka niscaya negara pun akan tunduk dengan hal tersebut dan melazimi kebenaran, karena (otoritas-otoritasnya) takut diberhentikan dan dihapuskan. (Selesai kutipan.)

Adni Abu Faris 
12/02/2020




Rekaman (Suara): 




Teks Asli: 


السؤال: 

كيف نعتبر الدولة التي لا تحكم بالشريعة الإسلامية دولة إسلامية مع أن القرآن يقول إنهم كافرون وظالمون وفاسقون؟ 

الجواب (من الشيخ ابن باز رحمه الله): 

ينظر في أمرها، ولا تعتبرها دولة إسلامية ولا كافرة، انظر في أمرها وتثبت في الأمور وادع الله لها بالهداية واجتهد، ولا يهمك كونها كافرة أو مسلمة، إنما يهمك إصلاحها وتوجيهها وسلامة المسلمين واستقامتهم. 

فمتى بذل طلبة العلم والأخيار النصيحة وجاهدوا أنفسهم ومثلوا الإسلام في أنفسهم وفي أولادهم استقامت الأحوال وكثر الخير وقل الشر، سواء سميت الدولة كافرة أو سميت مسلمة على حسب أحوالها، فإن  استحلت محارم الله فهي كافرة، وإن لم تستحل محارم الله فليست بكافرة، وإن ظهر منها الكفر فهي كافرة ينظر بحسب أعمالها، ولكن لا يهمك ذلك، وإنما يهمك إصلاحها وإصلاح المجتمع الذي بين يديها، فإذا صلح المجتمع واستقامت الأحوال وعظموا دين الله وساروا في شريعة الله، خضعت الدولة بذلك والتزمت بالحق خوفا أن تعزل وخوفا أن يقضى عليها.




Gambar dari pencarian Google

Post a Comment

 
Top