Kisah ini adalah tentang contoh aplikasi zuhud dari salah seorang alim yang meneladani jejak generasi Salaf yang saleh....
Di dalam "al-Durr al-Tsamin fi Tarjamah Faqih al-Ummah al-'Allamah Ibn 'Utsaimin" (hlm. 218, cet. Dar al-Bashirah, Alexandria), disebutkan suatu fragmen cerita tentang Syaikh Ibn 'Utsaimin, melalui penuturan Syaikh Sulaiman al-Salim.
Pada suatu hari, ketika Syaikh Ibnu 'Utsaimin sedang mendiskusikan berbagai permasalahan agama di samping masjidnya bersama para muridnya, tiba-tiba datanglah sebuah mobil mewah. Pengemudi mobil itu lalu turun menemui Syaikh Ibnu 'Utsaimin sambil menyerahkan kunci mobil.
"Mobil ini adalah hadiah dari Fulan," kata sang pengemudi, sambil menyebut salah satu tokoh di negeri itu.
Awalnya Syaikh Ibnu 'Utsaimin menolak. Namun karena pengemudi tadi bersikeras, maka beliau pun menerima kunci mobil tersebut. Pengemudi itu kemudian pulang dengan menggunakan mobil yang lain.
Selanjutnya Syaikh Ibnu 'Utsaimin tetap melanjutkan diskusi dengan para muridnya sambil membalik kunci mobil itu di tangannya. Beliau sama sekali tidak menengok mobil mewah yang baru diterimanya.
Tidak beberapa kemudian, tiba-tiba datang seorang pemuda. Setelah menyampaikan salam, pemuda itu berkata, "Wahai Syaikh, ini adalah undangan pernikahan saya malam ini. Saya sungguh berharap Anda dapat menghadirinya."
Syaikh Ibnu 'Utsaimin meminta uzur dan menjelaskan bahwa beliau sudah memiliki agenda lain sehingga tidak dapat menghadiri pernikahan tersebut. Sang pemuda bersikeras memohon kehadiran beliau.
Syaikh dengan lembut menekankan bahwa kondisinya tidak memungkinkan. Namun Syaikh menghibur pemuda tersebut dengan berkata, "Bawa kunci ini ke mobil itu. Itu adalah hadiah dariku untukmu."
Pemuda itu lalu pulang dengan membawa hadiah mobil mewah. Syaikh Ibnu 'Utsaimin pun kembali melanjutkan diskusi dengan para muridnya seolah-olah tidak terjadi apapun.
Semoga Allah merahmati Syaikh Ibnu 'Utsaimin dengan rahmat-Nya yang luas....
13/06/2020
Adni Abu Faris
* * * * *
Credit to: Mas Sucipto HS.
Di dalam "al-Durr al-Tsamin fi Tarjamah Faqih al-Ummah al-'Allamah Ibn 'Utsaimin" (hlm. 218, cet. Dar al-Bashirah, Alexandria), disebutkan suatu fragmen cerita tentang Syaikh Ibn 'Utsaimin, melalui penuturan Syaikh Sulaiman al-Salim.
Pada suatu hari, ketika Syaikh Ibnu 'Utsaimin sedang mendiskusikan berbagai permasalahan agama di samping masjidnya bersama para muridnya, tiba-tiba datanglah sebuah mobil mewah. Pengemudi mobil itu lalu turun menemui Syaikh Ibnu 'Utsaimin sambil menyerahkan kunci mobil.
"Mobil ini adalah hadiah dari Fulan," kata sang pengemudi, sambil menyebut salah satu tokoh di negeri itu.
Awalnya Syaikh Ibnu 'Utsaimin menolak. Namun karena pengemudi tadi bersikeras, maka beliau pun menerima kunci mobil tersebut. Pengemudi itu kemudian pulang dengan menggunakan mobil yang lain.
Selanjutnya Syaikh Ibnu 'Utsaimin tetap melanjutkan diskusi dengan para muridnya sambil membalik kunci mobil itu di tangannya. Beliau sama sekali tidak menengok mobil mewah yang baru diterimanya.
Tidak beberapa kemudian, tiba-tiba datang seorang pemuda. Setelah menyampaikan salam, pemuda itu berkata, "Wahai Syaikh, ini adalah undangan pernikahan saya malam ini. Saya sungguh berharap Anda dapat menghadirinya."
Syaikh Ibnu 'Utsaimin meminta uzur dan menjelaskan bahwa beliau sudah memiliki agenda lain sehingga tidak dapat menghadiri pernikahan tersebut. Sang pemuda bersikeras memohon kehadiran beliau.
Syaikh dengan lembut menekankan bahwa kondisinya tidak memungkinkan. Namun Syaikh menghibur pemuda tersebut dengan berkata, "Bawa kunci ini ke mobil itu. Itu adalah hadiah dariku untukmu."
Pemuda itu lalu pulang dengan membawa hadiah mobil mewah. Syaikh Ibnu 'Utsaimin pun kembali melanjutkan diskusi dengan para muridnya seolah-olah tidak terjadi apapun.
Semoga Allah merahmati Syaikh Ibnu 'Utsaimin dengan rahmat-Nya yang luas....
13/06/2020
Adni Abu Faris
* * * * *
Credit to: Mas Sucipto HS.
Post a Comment