Adalah
kekeliruan dan kesalahan jika terdapat persepsi bahwa bulan Ramadhan
adalah bulan kelemahan dan istirahat, disebabkan adanya puasa di
dalamnya. Kenyataan sebenarnya justru sebaliknya, Ramadhan adalah bulan
jihad, penuh kekuatan dan semangat. Berikut ini akan kami bawakan
sejumlah peristiwa penting, peperangan dan kemenangan kaum muslimin yang
terjadi di bulan Ramadhan. Semoga ada manfaatnya.
Pertama: Diturunkannya al-Qur’ān pada malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan, yakni turunnya al-Qur’ān secara sekaligus dari al-Lauhu’l Mahfūzh ke langit dunia, sebagaimana ditafsirkan oleh Ibn ‘Abbās.
Kedua: Perang Badr al-Kubrā,
pada hari Jum’at, tanggal 17 Ramadhan tahun ke-2 H (623 M). Kaum
muslimin berjumlah 300 lebih menghadapi sekitar 1000 orang musyrikin.
Peperangan dimenangkan oleh kaum muslimin. Terbunuh pada pertempuran ini
sejumlah pembesar kafir Quraisy, di antaranya Abū Jahl, Syaibah Ibn
Rabī`ah dan Walīd Ibn ‘Utbah, dan lain-lain. Jumlah kafir Quraisy yang
terbunuh sebanyak 70 orang dan 70 orang lainnya tertawan. Sementara dari
pihak muslimin gugur 14 orang. Peristiwa Badr memiliki dampak positif
yang sangat kuat sekaligus asas bagi masa depan Islam. Karena itulah,
al-Qur’ān menamakan peristiwa tersebut sebagai yaum al-furqān
(hari pembedaan, QS. Al-Anfāl [8]: 41), karena peristiwa itu membedakan
antara kebenaran dan kebatilan. Hari dimana kaum mukminin sangat
ditinggikan dan orang-orang kafir menjadi sangat direndahkan.
Ketiga: Penaklukan kota Makkah,
pada hari Jum’at, tanggal 20 atau 21 Ramadhan tahun 8 H (629 M). Pada
peristiwa tersebut RasuluLlāh menghancurkan berhala-berhala di sekitar
Ka’bah yang berjumlah 360 buah. Setelah itu RasuluLlāh berkata, “Hai
orang-orang Quraisy, apa kiranya yang akan saya lakukan terhadap kalian
di hari ini?” Mereka menjawab, “Sesuatu yang baik. Sebab engkau adalah
saudara yang baik dan akan memperlakukan saudara dengan baik pula.” Nabi
`
berkata, “Pergilah, kalian bebas.” Ini merupakan amnesti terbesar dan
kasih sayang yang sangat agung. Jatuhnya Makkah membuka jalan untuk
penaklukan seluruh jazirah Arab.
Keempat: Penaklukan Andalusia,
pada 27 Ramadhan 92 H atau 19 Juli 711 M. Thariq Ibn Ziyād memimpin
kaum muslimin menuju Andalusia melalui jalur laut. Konon, Thāriq
membakar kapal-kapal yang membawa pasukan kaum muslimin ke Andalusia,
lalu membawakan pidatonya yang masyhur, “Wahai manusia, ke mana kalian
akan lari?! Laut di belakang kalian, sementara musuh di depan kalian.
Tidak ada pilihan lain bagi kalian selain jujur kepada diri sendiri dan
sabar.”
Kelima: Perang az-Zallāqah,
pada hari Jum’at, 25 Ramadhan 479 H (1086 M). Pada saat itu pasukan
muslimin Murābithūn di bawah pimpinan Yusuf Ibn Tāsyifīn mendapat
kemenangan atas pasukan Kristen di bawah pimpinan Franco IV. Setelah
itu, jadilah seluruh Andalusia berada di bawah pemerintahan Murābithūn.
Keenam: Perang ‘Ain Jalūt
(dekat Nablus di Palestina), pada hari Jum’at, 15 Ramadhan 658 H atau 3
September 1260 M. Pada peristiwa tersebut, kaum muslimin di bawah
pimpinan Quthuz, mengalahkan Mongolia. Perang ini merupakan peristiwa
besar dalam sejarah Islam dan merupakan kemenangan pertama yang berhasil
dicapai oleh kaum muslimin terhadap orang-orang Mongol. Setelah
sebelumnya Mongol sempat meluluhlantakkan Baghdād dan membantai sekitar
sejuta orang muslim pada Muharram
656 H (1258 M). Ini menghancurkan mitos bahwa Mongol tidak terkalahkan.
Setelah peristiwa tersebut, kemenangan demi kemenangan diraih oleh kaum
muslimin atas Mongolia.
Ketujuh: proklamasi kemerdekaan Indonesia, pada hari Jum’at, 17 Agustus 1945 yang bertepatan dengan 9 Ramadhān 1364 H.
Bahan bacaan: al-Fiqh al-Islāmi wa Adillatuhu, vol. III, hal. 1625-1628, dan referensi sejarah lainnya.
*Sumber gambar dari hasil pencarian Google.
Post a Comment